[21]✨✨

6 2 0
                                    

[Happy Reading]✨

*
*
*

"Yam gimana udah mendingan?" Tanya argan sambil masuk membawa obat dan sebotol mineral.

"Gue udah mendingan"

Argan mengangguk lalu meletakkan kedua benda itu di atas nakas.

"Lo udah makan kan?sekarang waktunya lo minum obat"argan membukakan pil obat lalu menyodorkannya pada liam.

Liam memandang sebentar pil itu lalu meraihnya dengan perlahan.

"Air njir gimana mau gue telennya"

Argan yang mendengar ucapan liam buru-buru membukakan penutup botol,lalu menyodorkan benda itu ke arah liam.

Buru-buru liam meraihnya lalu menegukkanya hingga habis.

"Sialan lo emang"maki liam sambil melempar botol mineral sedang itu ke arah argan.

Dengan sigap argan menangkis botol mineral itu lalu melemparnya ke tong sampah

" Santai yam,btw senin kita ujian akhir semester,jadi lo harus cepat sembuh "

"Gue udah mendingan"

"Hmm,bagus lah" Ucap argan meraih kursi lalu meletakkannya di sebelah brankar milik liam.

"Keadaan Mauren gimana?udah ada kemajuan?" Tanya liam tiba-tiba membuat Argan memberhentikan tangannya yang inggin meraih ponselnya.ia menatap manik mata liam intens.

"belum ada kemajuan"

Liam terdiam "kalau orang pemilik ponsel yang lo dapat gimana?"

"Gue gak tau soalnya semua aplikasinya di kunci"

"Whatsapp udah bisa kebuka?"

Argan mengangguk "udah tapi cuma ada satu nomor dan satu grup"

Liam memandang heran argan"maksudnya itu bukan ponsel asli si pelaku?"

"Sepertinya"

Liam mengangguk mengerti"Besok minggu gue bakal bantu cari tau"

"Gak usah yam mending lo istirahat biar bisa ikut ujian akhir nanti"geleng argan.

***

"B-bu ponsel saya gak sengaja kejatuh"

"Jatuh di mana?harusnya gak usah panik dong tinggal beli baru"

"Duh bu jatuhnya di rooftop tempat kejadian beberapa bulan lalu."

"Gimana gak panik bu itu ponselnya aku pakai buat ngechat dia anak buah ibu"lanjutnya.

Brukhh!!

"Bagaimana bisa.kalau sampai ketahuan gimana?"tanya guru tersebut sambil menggebrak meja yang ada di hadapannya.

Gadis itu menggelengg tak tahu.hal itu membuat guru tersebut marah.
Berjalan mendekat ke arah gadis itu lalu menamparrnya.

Plak!

." Ceroboh"

"Maaf Bu,saat itu aku lagi ngecek rooftop buat ngebilangin barang bukti--"

"Bukannya menghilangkan bukti malam menampakkan bukti"

"Tapi bu semua aplikasi yang ada di ponsel itu sudah a-aku kunci"

"Kamu pikir teman-teman Mauren itu g0bl0k seperti kamu hah?"ucap wanita muda itu menatap nyalang gadis yang ada di depannya.

Nyalinya seakan ciut berlutut lalu memegang kaki wanita muda itu" Maaf Bu"

Wanita itu menghempaskan kuat tanggan gadis itu yang memegang sepatu  high hilsnya. Lalu menginjak tanggan gadis itu dengan kuat.

"A-ampun bu sa-sakit" Rintih gadis itu meminta mohon.

Wanita itu tak memperdulikan rintihan gadis itu malahan dengan sengaja tambah menguatkan injakkannya.

Berjongkok di hadapan gadis itu lalu menarik rambutnya panjannnya hingga membuat gadis itu mendonggak menatapnya.

"Sa-sakit bu" Rintih gadis itu lagi sambil memegang rambutnya dengan sebelah tangganya lagi.

Wanita itu semakin menarik kuat rambutnya gadis itu"dasar gadis t0l0l"kakinya lalu menghempas kuat kepala gadis itu.

***

Saat ini luka tembak yang ada di bahu gadis itu sudah lumayan kering.kebetulan matahari sudah tak terlalu terik,merasa suntuk di dalam ruangan Inapnya,memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman.

"Huaa...akhirnya bisa hurup udara segar juga" Ucap gadis itu sambil manhirup udara sebanyak yang ia bisa.

Mengedarkan pandangan melihat ada pria kecil yang terjatuh.

"Kamu gak papa dek?" Tanyanya saat sudah menghampiri pria kecilitu.

Pria kecil itu memandang wajah cantik zelyn"kaka cantik"pujian yang membuat zelyn tersipu malu.

"Maksih,kamu gakpapa kan dek?" Tanya zelyn lagi.

"Aku gak papa kak ini cuma lecet biasa kok" Ucap pria kecil itu lalu bangkit dari jatuhnya.

"Yaudah kalau gitu kita duduk di sana ajah yok" Ajak zelyn sambil menunjukan bangku kosong dekat pohon rimbang itu.

Pria kecil itu mengikuti arah tunjuk zelyn,lalu mengangguk riang"ayo"tarik bocah itu.

Saat sudah duduk di bangku yang di ia tunjuk tadi zelyn lalu merogoh saku yang ada di baju rumah sakit itu.

Mata bocah itu berbinar tak kalah melihat zelyn mengeluarkan dia tangkai permen milkita "mau?" Sodor zelyn pada bocah itu.

Dengan antusias bocah itu manggangguk mengiyaka"aku yang coklat yah kaka yang strawberry"

Zelyn mengangguk "nih kamu coklat" Sodor zelyn.

Dengan senang hati bocah itu menerimanya "makasih Kaka cantik" Ucapnya langsung membuka pembungkus permen tersebut.

"Sama-sama adik manis" Elus zelyn pada puncak kepala bocah itu.

"Enak gak?" Tanya zelyn sambil membuka pembungkus permen miliknya.

Bocah itu mengangguk riang sambil memakan permennya."pake banget"

Zelyn tersenyum lalu memasukkan permennya ke dalam mulutnya "oh iya nama kamu siapa?"

"Nama ku ken--"

"Ken bantuin aku dulu" Panggil seorang gadis cantik menghampiri pria kecil itu.

Bocah laki-laki itu menatap zelyn yang juga menatapnya"sebentar yah kaka cantik"ucapnya lalu turun dari duduknya,menyusul gadis itu yang lebih dulu meninggalkannya.

"Wajah mereka kok familiar yah" Batin zelyn sambil terus memandang kedua bocah cilik itu.

-
-
-
-
-
Hi cu bantu vote yah🐣biar semangat lanjutinnya.

⭐ pencet ini gampang kok.:)

Cinta Terakhir Untuk Liam[Tamat]-[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang