[24]✨✨

9 2 0
                                    

                   ✨[Happy Reading]✨

*
*
*

Segera mengecek ke arah kamar mandi."ya Tuhan ze l-lo ngapain sih"

Megan yang penasaran buru-buru berlari ke arah keysha.

"key"panggil Megan heran.

Keysha tak menghiraukan panggilan Megan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk mengecek.

Saat inggin menyusul keysha tiba-tiba Megan mendapatkan telfon,meraih mengambil ponselnya dari tas miliknya.

"ibu?"

"Key gue keluar bentar yah!"

"Hmm"Sahut keysha dari arah kamar mandi.

Megan memilih untuk mengangkat teflon di dapur tapi saat melihat ke dapur yang banyak keluarga zelyn Megan putar balik.

Memilih mengangkat telfon di luar rumah.melirik ke belakang memastikan tidak ada orang yang mengikutinya.

Tut..

"Halo bu kenapa?"

"Kamu di mana cepat pulang!!"

"Entar bu Megan lagi di rumah teman megan.ayahnya meninggal"

"Dengan saya atau--"

"I-iya bu Megan pulang.emang ada apa bu?"

"Temani ibu priksa barang itu"

"I-iya bu megang pulang"

***

Tepat jam setengah sembilan.jenazah ayah mereka di bawa ke TPU.

Zelyn dan kalandra tak ikut masuk ke dalam mobil jenazah.malainkan mengikuti di belakang mobil.

Saat sampai di TPU dengan segera mereka mengubur jenazah ayah zelyn.walau kondisi saat itu lagi becek selepas hujan tadi.

Zelyn hanya diam berderai air mata memandang jenazah ayahnya yang di tutupi dengan tanah kuburan.rasanya sesak saat melihat tubuh ayahnya yang telah kaku di bungkus dengan kain kafan.

Bahkan zelyn terduduk lemas di tanah yang basah itu terus memandang ayahnya yang telah terbaring di tempat peristirahatan terakhirnya.

Kalandra ikut berjongkok di sebelah zelyn memeluk erat tubuh lemas adik satu-satunya itu."do'ain yang terbaik buat ayah"bisik kalandra tepat si telinga zelyn.

Saat semua orang telah pamit setelah mengucapkan belasungkawa tinggalah zelyn dan kalandra sahaja.

Sejak tadi tanggis zelyn tak henti-henti.menyesali dirinya yang terlalu lama di rumah sakit,bahkan terakhir kali zelyn melihat ayahnya saat pamit inggin bersekolah,sebelum kejadian dirinya tertembak.

"Zelyn nyesel di rumah sakit terlalu lama"kata itu keluar dari mulut zelyn yang sedaritadi diam tak bersuara.

Kalandra semakin mempererat pelukkannya menenggelamkan kepala zelyn ke dadanya.

"zelyn boleh sedih tapi jangan lama-lama yah nanti ayah semakin sulit buat ninggalin kita.Allah tau kita kuat makanya Allah ngambil bunda dan ayah"

"Hikss zelyn udah gak kuat bang penyemangat zelyn udah gak ada cuma ayah satu-satunya orang tua yang zelyn punya."

Kalandra diam mendengarkan semua curahan hati adiknya.

"Abang tau seberapa menyesalnya zelyn?, maunya zelyn yang meninggal bukanya bunda andai bunda gak nolongin zelyn kala itu"

"Sttt...ini udah jadi takdir zel gak ada yang bisa melawan takdir"

"Udah jangan sedih lama-lama,zelyn mau kan ayah sama bunda tenang di surga?" Tanya kalandra sambil mengusap sisa air mata yang membekas di pipi zelyn.

"Siapa sih yang gak mau kedua orang tuanya masuk surga"kesal zelyn sambil mencubit  lengan kalandra.

Kalandra hanya meringis pelan sambil mengusap tanggannya yang di cubit zelyn"udah ayo abang beliin jajan kesukaan mu"

Zelyn hanya diam sampai akhirnya kalandra menariknya paksa.

"ah bandel udah ayo zel"

"Aaa! Yah tolongin zelyn,ahh sakit bang" Rengek zelyn berusaha melepaskan genggaman tangan kalandra pada pergelangan tangganya.

Kalandra tak memperdulikan rengekan zelyn sampai akhirnya ia mendengar isak tangis dari belakangnya.

"etdah nangis lagi"

"Tangan gue sakit lo tarik gitu bang"

"Oh sorry ple" Ucap kalandra sambil melepaskan ngengamanya pada pergelangan tanggan zelyn.

Zelyn langsung menarik tangganya lalu mengusap pelan"huhh abang oon"

Mata kalandara membulat"heh ngomong apa tadi?"tanya kalandara memasang wajah sangar.

"Hihi" Cengir zelyn sambil menyatukan kedua tangganya di depan dada.

"ayo katanya mau jajanin zelyn"zelyn mengalihkan pembicaraan.

Kalandara menatap zelyn dengan memicingkan matanya"yaudah ayo ntar nangsi lagi"ledek kalandara .

"Tapi sorean yah soalnya abang mau main ke tempat teman"

***

Kalandara menatap malas ke arah zelyn yang sedang asik menonton tontonan kesukaannya sambil memakan kripik milik tuan rumah itu.

Sudah terhitung dua bungkus kripik berukuran besar ludes masuk ke dalam perutnyaa.

Zelyn sebenarnya sadar tatapan yang di berikan kalandara tetuju padanya tapi ia lebih memilih pura-pura tak tahu,karena malas berdebat lagi.orang lagi asik nonton suaminya kok mau di ganggu.

"Nggak usah natap gue lagi bang" Kesal zelyn yang mulai risih.

"Masalahnya lo udah ngabisin cemilan orang,dan-- hape gue--" Lirih kalandra di akhir kalimatnya.

Zelyn mendongakkan menatap wajah Kalandra lalu menyengir kuda sambil mengaruk kepalanya yang tak gatal" Hehe...sorry"

Kalandra memandang malas zelyn lalu membuang muka"baterainya tinggal berapa de"

Dengan riang zelyn menjawab dengan bahasa isyarat.

Mata kalandra terbelalak saat melihat zelyn menunjukkan 10 jarinya."what the hell??!!!"

"Ze cas gak" Ucap kalandra sambil menunjuk charger hape di sebelah zelyn.zelyn menggeleng malas

"gak ah masih seru-serunya nonton gue"

"Zel cas gak ntar gue mau main gimana" Frustasi kalandra capek menyuruh adiknya itu.

"Nyenyenye biarin"

"Zel satu..."

Kalandra mulai berhitung tapi zelyn tak menghiraukan ancaman kakanya.

"Dua..."

"Tiga setengah...ti--"

"Iya-iya bawel" Kesal zelyn sambil mematikan hape kakanya lalu mencas di sebelahnya.

"BANG!!!" triak zelyn melengking saat melihat kalandra yang menikmati enak susu miliknya.

-
-
-
-
-

Ayo bantu tekanan⭐ biar smgt 🐣💪

Bersambung...

Cinta Terakhir Untuk Liam[Tamat]-[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang