Liburan

521 52 13
                                    

Madara Uchiha merasakan kebahagiaan yang luar biasa saat menghadiri ulang tahun cicitnya dua minggu lalu. Cicitnya yang baru berusia satu tahun itu kini sedang aktif-aktifnya merangkak dan mulai belajar berjalan. Melihat kebahagiaan di wajah cicitnya, Madara berpikir untuk mengajaknya berlibur ke suatu tempat. Namun, memikirkan hal di luar urusan klan dan desa membuat Madara sedikit pusing.

Pagi itu, Madara memutuskan untuk keluar dari mansion-nya dan berjalan santai. Udara pagi yang segar menyegarkan pikirannya. Saat ia berjalan melewati jalan-jalan Konoha, banyak orang yang memberi salam hormat padanya. Beberapa orang bahkan menawarkan untuk mampir ke rumah mereka untuk minum teh, namun Madara menolak dengan sopan. Ada tujuan lain yang ingin dicapainya pagi itu.

Dengan langkah yang mantap, Madara berjalan menuju agen travel yang berada dekat pasar Konoha. Tempat itu cukup ramai dengan orang-orang yang sedang merencanakan liburan mereka. Madara melangkah masuk ke dalam kantor agen travel dan langsung disambut oleh seorang agen yang ramah.

"Apa yang bisa saya bantu, Tuan Uchiha?" tanya agen tersebut dengan penuh hormat.

"Saya ingin merencanakan liburan untuk cicit saya," jawab Madara. "Dia baru saja berulang tahun dan saya ingin mengajaknya ke suatu tempat yang menyenangkan." jawab Madara.

Agen travel itu berpikir sejenak sebelum memberikan beberapa rekomendasi. "Bagaimana kalau pergi ke desa pemandian air panas? Tempat itu tenang dan sangat cocok untuk anak-anak yang sedang belajar berjalan."

Madara mendengarkan dengan seksama. Ia membayangkan cicitnya tertawa bahagia. Setelah mempertimbangkan dengan baik, ia memutuskan.

"Pemandian air panas," kata Madara mantap. "Aku ingin cicitku menikmati ketenangan dan kebahagiaan di tempat yang damai."

Agen itu segera mengatur segala sesuatunya, mulai dari transportasi hingga penginapan. Dengan perasaan puas, Madara meninggalkan agen travel dengan tiket dan rencana liburan di tangannya. Ia tidak sabar menunggu saat-saat indah bersama cicitnya, jauh dari hiruk-pikuk urusan klan dan desa. Liburan ini adalah awal dari kenangan yang akan mereka ciptakan bersama.

Madara keluar dari agen travel dengan tiket di tangan, merasa lega karena telah merencanakan liburan untuk cicitnya. Namun, langkahnya terhenti ketika ia melihat putranya, Kagami, yang baru saja selesai membeli beberapa perlengkapan ninja di dekat pasar. Kagami tampak terkejut melihat ayahnya keluar dari agen travel.

Madara, yang biasanya selalu tampak tenang dan tegas, kini merasa sedikit canggung. Ia berusaha menutupi rasa malunya dengan memasang wajah datar yang khas.

"Tousan, apa yang sedang Tousan lakukan di agen travel?" tanya Kagami polos, melihat tiket di tangan ayahnya.

Madara berhenti sejenak, mencoba memikirkan penjelasan yang masuk akal. Sebelum ia sempat menjawab, mata Kagami menyadari sesuatu.

"apakah tousan sedang merencanakan perjalanan?" tanya Kagami.

Madara menghela napas, tahu bahwa tidak ada gunanya menyembunyikan kebenaran dari putranya yang cerdas. "Ya" jawab Madara singkat.

Kagami mengangguk, ayahnya memang perlu liburan atau beliau akan semakin tua. Pikir Kagami.

"Aku mendengar nya ya!" celetuk Madara.

"Apa Tousan?" tanya Kagami.

"Kau pikir aku ini tua yang tidak sanggup menjalankan liburan?" sungut Madara.

Kagami mengangguk.

Madara berdecak kesal, "anak sama ayah sama aja" gerutu Madara lalu berjalan pergi.

"Tousan mau kemana? Arah mansion uchiha belok kanan" tanya Kagami.

"Hn"

"Apa itu hn? Dasar uchiha" gerutu Kagami lalu menyusul ayahnya.

Best Husband (Shisui X Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang