Keluarga Kecil

789 71 5
                                    

"Aaaawww kaki ku kejepit!"

Brak!

Pintu tertutup dengan kencang!

"Aduh kaki ku!" rintih Fugaku.

"Ada apa sih?" tanya Fugaku.

Mikoto hanya diam sedangan Fugaku melirik ayahnya yang duduk sambil mengelap tongkatnya sedangkan kakaknya yaitu Kagami sedang menggaruk-garuk kedua kupingnya.

Tiba-tiba saja dari luar terdengar dua tangisan bayi yang sangat kencang.

"Sakura mereka menangis" ucap Shisui panik.

"Bawa kesini" bilang Sakura.

"Aku takut jatuh" jawab Shisui.

Ceklek...

Mikoto masuk menghampiri Shisui yang berusaha menggendong anaknya.

"Hati-hati! Awas bibi saja yang gendong!" pekik Mikoto yang takut anak Shisui terjatuh.

"Aku juga mau gendong" ucap Kagami menghampiri box bayi lalu menggendong anak Shisui yang satunya.

"Emang Tousan bisa?" tanya Shisui.

"Jelas!" jawabnya dengan bangga.

Shisui berdecak kesal, ia harus belajar menggendong bayi mulai sekarang agar anaknya tidak digendong sembarang orang.

"Sakura dia lapar" ucap Mikoto.

Shisui pun dengan sigap mengambil dua botol dot yang tadi dia siapkan.

"Tousan berikan anak ku pada Sakura" bilang Shisui kesal.

"Iya iya, pelit sekali" gerutu Kagami.

"Nee... Anak Kaasan lucu sekali" ucap Sakura yang menggendong anaknya.

"Yang ini kakaknya, sayang" ucap Shisui sambil mengelus kepala anaknya yang berada di gendongan Sakura.

"Jadi onii-chan yang baik ya sayang" ucap Sakura lalu mengecup pipi anaknya.

"Sakura, siapa namanya?" tanya Mikoto.

"Kami belum memberi nama" jawab Shisui.

"Kenapa tidak di siapkan dari jauh-jauh hari?" tanya Mikoto.

"Ga kepikiran, Sakura seminggu yang lalu pendarahan dan dirawat" jawab Shisui.

Semua yang diruangkan pun terkejut mendengar berita yang baru di ketahui, muncul rasa tak enak hati di benak Mikoto, pasti Sakura stress karena masalah yang dibuat Itachi dan Izumi sehingga Sakura sampai pendarahan.

"Sakura, maafkan Itachi dan Izumi ya, gara-gara mereka kamu jadi stress dan pendarahan" ucap Mikoto yang menyesal.

"Tidak bibi, bukan karena mereka kok, aku hanya kelelahan saja" ucap Sakura yang menenangkan Mikoto.

"Sakura, maaf disaat yang penting kami tidak ada untuk mu, dan anak itu tidak memberi tahu kami" ucap Madara sambil menunjuk Shisui.

Shisui hanya cuek, ia fokus melihat wajah Sakura.

"Sudah jangan dibahas, nanti Sakura stress lagi" celetuk Shisui.

"Yang habis lahiran itu Sakura kenapa kau yang sensitif sekali" celetuk Madara.

"Sudah-sudah, lebih baik kita bicarakan tentang pemberkatan di kuil Nakano" lerai Fugaku.

"Tunggu Sakura pulih dulu" bilang Shisui.

Sakura memperhatikan raut masam Madara.

"Kakek mau menggendongnya?" tanya Sakura.

Mata Madara langsung berkaca-kaca, "Bolehkah?" tanyanya.

Best Husband (Shisui X Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang