22. Kelakuan Sandi

16 3 0
                                    

"Gue kira lo tulus sama gue
Ternyata lo jadiin gue tempat pelampiasan"

By Cahya Kanaya Putri

"Gue bosen banget deh,gabut bener hidup gue" gerutu Sandi lesu,andai saja markas ini kena serang pasti hidupnya tidak segabut ini.

Setelah berlama melamun sebuah ide muncul dari otak kecil Sandi dia terbangun lalu merogoh celananya mengambil sebuah benda pipih dan mengetik kan sesuatu di grub geng nya.

Warior☠
(Semua anggota)

You

Markas diserang!!!!!

Setelah mengetikkan itu Sandi lantas menaruh ponselnya ke dalam saku kembali kemudian berjalan kearah dapur mengambil sekaleng soda,ia menghitung dari angka tiga.

"Satu"

"Dua"

"Ti-"

Brak...

Sandi tersenyum puas ia menengok kearah pintu masuk terlihat rombongan anggota Warior yang datang akhirnya ke gabutan nya kali ini berhasil,lagian siapa suruh meninggalkan Sandi sendirian di sini jadi Sandi kerjain deh.

"Siapa yang nyerang anjing!!" Teriak khawatir salah seorang anggota bernama Guntur.

"Bakalan gue penyet-penyet tuh muka" geram Gibran dia datang dengan tergesa-gesa,wajahnya pun tampak marah.

"Siapa San yang nyerang bangsat" sentak Faiz sambil menarik kerah Sandi yang wajahnya begitu santai seperti baik-baik saja.

"Sini-sini deketan" bisik Sandi spontan mereka semua merapatkan diri ke Sandi.

"Sebenernya gue bosen di markas sendirian jadi... kalian gue PRANK!!!" Teriak keras Sandi,seketika Gibran menonjok wajah Sandi.

Bugh

"Bangsat!" Umpat Sandi sambil memegang pipinya nyeri.

"Kalo sampai Arga kesini habis lo" sentak Leo sambil menunjuk-nunjuk kearah wajah Sandi yang menunduk sambil memegang pipinya yang begitu nyeri.

Brank...

Semua mata tertuju kearah pintu terlihat lah sosok Arga yang berwajah mengerikan dengan kedua tangan terkepal kuat,Sandi yang melihatnya menelan saliva susah payah situasi yang sangat mengerikan baginya perasaan prank nya tidak sampai bikin semua nya marah deh kenapa jadi kacau?.

"Siapa yang nyerang San?" Tanya khawatir Arga sambil menatap Sandi yang sudah bonyok karena dihajar habis oleh Gibran.

"Mereka" jawab lirih Sandi sambil menunjuk semuanya.

"Aaa anjing sakit bangsat,pelan-pelan asu" ringis Sandi sedikit berteriak.

Semuanya sudah berpamitan pulang tinggal anggota inti,sang ketua dan juga anggota lain yang belum pada pulang. Sandi tengah di obati oleh Petro dia dengan jahilnya menekan kuat luka Sandi hingga teriakan kesakitan terdengar menggemah di ruangan itu.

ZAHRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang