[ZAHRA 15] Bestfrends

27 3 0
                                    

HELLO SEMUAAA

SELAMAT MALAM

KITA BERJUMPA KEMBALI YAA

HHHEE :V

APAKAH KALIAN MENUNGGU UP CERITA KU INI? PASTINYA DONGG

JANGAN LUPA VOTE,KOMEN,SHARE,AND FOLLOW

MAAF JIKA ADA KESALAHAN NAMA TOKOH ATAU PUN KATA YANG BANYAK SEKALI TYPONYA

SELAMAT MEMBACA SEMUA!!

Kamar berulasan warna abu-abu terdapat seorang lelaki yang tengah asik menatap layar TV besar dengan stik game di kedua tangannya,jari-jari lentiknya menari-nari dengan lincahnya diatas stik game tersebut. Helaan nafas berat keluar ketika dirinya kalah bermain,suara deringan ponsel terdengar sangat nyaringnya dengan cepat lelaki itu mengambil ponsel tersebut,saat melihat siapa sang penelepon lelaki itu melangkah membuka pintu balkon.

"Apakah ada masalah?"

"...."

"Tugas apa?"

"...."

"Apakah dia ikut dengan ku?"

"....."

"Hmm baiklah"

"....."

"Kau tenang saja"

Sambungan telepon di tutup oleh orang sebrang,lelaki itu menaruh ponselnya kedalam saku celana pendeknya ia menatap sayu tumbuhan didepannya mengusap kasar wajahnya,ia lantas berjalan memasuki kamarnya tidak lupa menutup kembali pintu balkon.

"Gue haus banget lagi,keknya Bibi lupa". Lantas ia keluar kamar melewati kamar-kamar saat dirinya ingin melewati kamar adiknya,langkahnya terhenti kala kop pintu bergerak tandanya sang penghuni kamar akan keluar. Dan benar adanya adiknya keluar kamar dengan piyama khas miliknya sambil membawa botol sudah ketebak pasti adiknya ingin mengambil air juga.

"Loh lo belum tidur dek?" Tanya nya alhasil sang adik menoleh dimana abangnya berdiri sekarang.

"Belum,lagi ngedakor terus gue haus jadi mau kebawah mau ambil minum" jawab adiknya ia mengangguk paham.

"Gue juga mau ambil air" ucap lelaki itu.

Lampu ruang makan menyala kedua adik kakak tersebut pun bergegas kearah dapur mereka mengambil air masing-masing sambil berbincang sedikit agar tidak terlihat sunyi.

Prangg

Suara piring pecah terdengar nyaring membuat seisi orang rumah terbangun dan langsung berlari kearah dapur terlihat seorang gadis terduduk dengan darah yang mengalir di jari telunjuknya,dengan seorang lelaki yang memegang tangan gadis itu yang keluar darah.

"Ada apa ini? Astaghfiruallahh Lisa!" Pekik sang Bunda ia membantu berdiri putrinya dan membawanya ke ruang keluarga agar dirinya mudah mengobati luka putrinya.

"Kok bisa luka gini sih Kakak?" Tanya Mira sambil berfokus mengobati luka putrinya.

"Tadi itu kita cuman mau ngisi air soalnya Bi Mia lupa naro air di kamar,terus aku sama Abang tuh laper jadi aku ngangetin masakan Bunda"

"Terus?"

"Teruskan udah selesai makan aku cuci piringnya pas mau naro piring ke lemari aku kepleset gegara air di lantai,mungkin air dari piring yang netes. Jadi jatuh deh tangan aku kena pecahan piring pas aku mau beresin pecahan piringnya" Mira mengelus dadanya sabar kenapa putrinya itu selalu saja ceroboh sering kali membuat dirinya khawatir.

"Maaf Bun" Mira tersenyum simpul.

"Engga papa sayang,lukanya sudah Bunda obati lain kali hati-hati" ucap Mira

ZAHRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang