[ZAHRA 13] Sang Jecson

29 4 0
                                    

Bissmillah, hay semua asalammualaikum

Aku kembali Up lagi nih, kalian pada nungguin ngga Up cerita ini?

Semoga kalian suka dengan cerita KU ini

HAPPY READING...

***

Ruang berulasan abu-abu dengan penerangan 1 lampu besar membuat pencahayaan diruang tersebut sangatlah terang,kursi besar yang diduduki oleh seorang pria berumur 25 tahun jari-jarinya mengetik setiap huruf keyboard di laptop yang belakangnya berlogo apel tergigit. Helaan nafas berat keluar dari hidung mancungnya bersandar disandaran kursi sambil melepaskan 2 kancing kemeja miliknya yang terasa mencekik lehernya.

"Jika kamu tidak menghasilkan uang,sudah aku bakar" gumam pria itu menatap penuh lelah dengan setumpukan kertas dihadapannya.

Jecson Ezaka,lelaki tampan yang sangat terkenal didunia bisnis ini memiliki sifat cuek,dingin,dan tidak tersentuh sama sekali tatapan tajam miliknya mampuh membuat semua wanita terpesona. Berbeda jika Jecson berhadapan dengan adik ketiganya,Zahra ya gadis itu lah yang membangunkan sisi manja,takut,dan penurut. Sangat berbeda bukan ketika Jecson berada di perusahaan ke 2 milik Daddynya ia menjadi sosok tegas,dingin,cuek,dan tidak tersentuh sama sekali,membuat semua karyawannya sangat penasaran dengan Jecson.

Tatapan mata Jecson beralih kearah pintu ruang kerjanya terlihat sudah adik ketiganya yang melangkah masuk ke ruang kerjanya,layaknya sihir semua rasa lelahnya seakan hilang tertelan bumi saat melihat Zahra yang sudah berada didepannya dengan menggenakan piama bergambar bebek kesukaannya.

"Kemarilah sayang" ucap Jecson sambil menepuk-nepuk pahanya,Zahra yang melihat itu pun langsung duduk dipangkuan abangnya.

"Abang engga capek apa?" Tanya Zahra menatap layar laptop yang berisikan data-data perusahaan dan membuat kepala Zahra berdenyut nyeri ia lalu menatap Jecson dengan seksama.

Hembusan nafas dari Jecson membuat Zahra mengerti pasti abang pertamanya itu sungguh lelah dengan pekerjaannya saat ini yang mengurus perusahaan kedua milik Regan.

"Sedikit" jawab Jecson sambil mendusel diceruk leher Zahra,bau strobery dari tubuh Zahra membuat Jecson nyaman.

"Mau aku bikinin kopi?" Ucap Zahra dijawab anggukan pelan dari Jecson.

"Lepas dulu bang" sambung Zahra sambil melihat kebawah dimana tangan kekar Jecson melingkar dipinggang ramping miliknya.

Gelengan kepala membuat Zahra menghembuskan nafas pelan. "Katanya mau aku bikinin kopi?" Ujar Zahra lagi dengan terpaksa Jecson melepaskan tangannya. Kemudian Jecson melangkah keluar mengikuti Zahra kedapur layaknya seorang anak yang tidak mau ditinggal oleh ibunya,Zahra terkejut karena ada seseorang yang memeluknya dari belakang ia menoleh melihat Jecson yang sedang memeluknya dengan wajah yang menelusup diceruk lehernya.

"Bang awas dulu" ucap Zahra sambil berusaha melepas pelukan Jecson.

"Engga mau" jawab Jecson dengan suara serak,Zahra menghembuskan nafasnya berat lalu melanjutkan pembikinan kopi untuk Jecson.

"AAAAAAA ABANG!!" Teriak Zahra saat tubuhnya melayang kedua tangannya langsung memeluk leher Jecson.

"Ih turunin aku!" Kata Zahra memukul pelan dada bidang Jecson.

Jecson berjalan menaiki tangga dengan Zahra yang dirinya gendong seperti koala,tangan beruratnya memegang knop pintu kamar milik Zahra lalu membukanya setelah dirinya masuk Jecson menutup pintu kamar menggunakan kaki kanannya. Menduduki Zahra dibibir kasur dengan pelan kemudian mengusap puncak kepala Zahra dengan lembut sambil mencium kening Zahra.

ZAHRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang