01. Inti Tujuh

933 86 9
                                        



°Happy reading°~°

Malam yang gelap gulita. Beberapa sekumpulan remaja sedang beradu kekuatan. Dua geng motor paling berpengaruh di jagat raya tengah mengadu kekuatan mereka. Keduanya sama-sama saling beradu siapa yang kuat di antara keduanya. Selama delapan kali berturut-turut, Inti Tujuh yang di ketuai oleh Juna Refandra berhasil menang enam kali. Sementara lawannya baru dua kali. Selama delapan babak tersebut, akhirnya Inti Tujuh lah yang memenangkan pertandingan tersebut.

"Cupu lo, bangsat!" Umpat Raka. Ia menghajar Lion-Rivalnya habis-habisan tanpa ampun.

Kemenangan mereka semakin dibanggakan kala Juna-Ketua Inti Tujuh membantai lawan-lawannya semua. Ketua dari Elas't itu tergeletak tidak berdaya diatas dinginnya aspal. Cowok itu meringis kesakitan kala dihajar habis-habisan oleh Juna. "Yakin lo masih mau nantangin, Inti Tujuh?" Juna tersenyum sinis menyaksikan tumbangnya ketua Elas't itu.

Juna melepaskan jaketnya dan memperlihatkan tubuh kekarnya. Keringat yang bercucuran dari keningnya membuat terlihat sangat manly dan keren

"KITA MENANG!!" Teriak Hesyam yang berdiri sejauh tiga meter dari tempat Juna berdiri. "Bang udah bang. Kasian ntar pada nangis" Ujar Dika yang berdiri di sebelah Hesyam.

"Bangsat. Awas lo semuanya, pertandingan selanjutnya kita bakal ngalahin kalian semua!" Ucap Tama-ketua Elas't yang mencoba untuk bangkit. "Yakin dek? Setiap lo sama anggota curut lo kalah, bilang ini mulu. Gak ada kata lain yaa?" Cibir Raka tersenyum miring.

"Kurang ajar!" Lion yang hendak melayangkan pukulannya kearah Raka segera ditangkis oleh Hesyam yang berada di sebelah kiri Raka. "Jangan sentuh adek gue." Matanya menatap tajam cowok itu hingga membuatnya merinding ketakutan. Hesyam melintir pergelangan tangan Lion hingga menimbulkan bunyi rekatkan beberapa kali.

Cowok itu meringis kesakitan. "Ini baru peringatan ringan buat lo." Ucapnya yang langsung menghempaskan tangan Lion kuat-kuat.

"PERGI LO SEMUA!!!" Teriak Jefry

"Curut-curut, jangan lupa minta mam mamak kalian!" Seru Dika dengan tawa bersarnya. Seluruh anggota geng Elas't yang terdiri dari tiga belas orang itu berbondong-bondong menghidupkan mesin motor mereka. Seluruh anggota Inti Tujuh menyoraki kepergian mereka semua.

"Kalian semua baik-baik aja?" Tanya Juna seraya memakai sarung tangan nya. Seluruh anggota menganggukkan kepalanya secara bersamaan. "Kita pergi dari sini." Titah Juna yang memberi perintah. Mereka bertujuh segera meninggalkan lokasi adu bantengnya.

Juna dan ke-enam anggota nya tersenyum bangga. Kemenangan yang lagi-lagi mereka dapatkan. Mereka bertujuh raja nya jalanan.

Sesampainya mereka di markas, Inti. Juna dan ke-enam anggota nya mulai berpesta merayakan kemenangan. "Setelah pesta, kalian harus pulang kerumah masing-masing." Ujar Juna. "Langsung pulang gitu aja?" Cibir San

"Inget, besok kita semua sekolah. Kalian gak boleh bolos. Inti Tujuh semuanya taat peraturan." Balas Juna yang duduk santai disebelah Satrio. "Oke bos!!" Timpal Dika disusul tawa yang lain. "Kenapa lu semua?" Tanya Dika dengan wajah polosnya.

Juna memilih untuk tidak menanggapi nya. Cowok itu menutup matanya sebentar karena rasa kantuknya yang berat. Waktu menunjukkan pukul 2 dini. Juna membuka matanya. Semua anggota Inti masih lengkap disana. Tidak ada yang pergi sama sekali. Juna mulai membangunkan mereka satu persatu.

"Kalian gak pulang?" Tanya Juna yang masih membangunkan Satrio. "Kalau ketua gak pulang kita juga gak pulang." Jawab San

"Sekarang kalian pulang. Gue juga mau pulang." Perintah Juna yang langsung dilaksanakan ke-enam anggota itu. Mereka mulai berberes sebelum pada akhirnya pulang kerumahnya masing-masing.

7 KEHIDUPAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang