14

2K 209 90
                                    

Sejak pulang sekolah, Jun mulai merasakan suhu tubuhnya mulai tidak teratur,membuat ia mau tak mau berbaring diranjang kamarnya.

Cleck

"Jun,bangun dulu yuk,kamu belum makan dari pulang sekolah tadi"
Ucap mama Wen dijawab gelengan dari Jun.

"Sayang,makan sedikit yaa"
Bujuk Mama Wen lagi,sungguh melihat anaknya dalam kondisi seperti ini membuat dirinya tidak tega,tapi mau bagaimana lagi ini semua sudah takdir.

Setelah beberapa kali dibujuk Mama Wen,akhirnya Jun membuka mulutnya,tanda bahwa ia mau makan membuat mama Wen bernapas lega.

"Makan sedikit gak papa,yang penting makan ya sayang"
Ucap Mama Wen seraya menyuapkan sesendok sup kedalam mulut Jun.

Tapi baru tiga suap Jun sudah berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan seluruh makanannya.

"Maa... Udah ya makannya"
Lirih Jun,dijawab anggukan mama Wen.

"Yaudah,sekarang kamu istirahat yaa,mama bantu yuk ke kasur lagi"
Ucap Mama wen seraya memapah Jun menuju ranjang kamar nya.

Setelah membaringkan tubuh Jun,suara dering telepon dari ponsel Jun mengalihkan pandangan mama Wen.

"Jun,ada telpon,mau diangkat?"
Tanya mama Wen

"Tolong ma"

Mendengar permintaan anaknya, mama Wen segera mengangkat telepon itu.

"Ini yang telpon temen kamu yang bule itu"
Ucap Mama Wen seraya memberikan ponsel tersebut pada pemiliknya.

"Kalau gitu mama tinggal yaa"
Pamit mama Wen diangguki Jun

"Jun, lo bisa ikut kumpul gak malem ini? Gw sama anak enigma yang lain mau ketemuan malem ini,ngebahas soal berita yang disampaiin anak sekolah tadi,takutnya ada yang tau kalo ada enigma disekolah kita, sebelum kita dikonfirmasi secara resmi"
Jelas Vernon

"Gw... Gak enak badan"

"Lo sakit?... Atau jangan-jangan Lo kena efek The Blue Moon?!"
Kaget Vernon

"Opsi ke dua"

"Ya udah Lo istirahat aja, efeknya bisa semaleman bahkan lebih,Lo kalo besok gak kuat berangkat sekolah,gak usah berangkat dulu"
Ucap Vernon yang dijawab deheman oleh Jun.

"Ya udah kalo gitu, gw tutup telponnya,mau mandi and siap-siap dulu gw"
Pamit Vernon

"Nanti kalo ada info apapun itu, kabarin gw"

"Yoi"

Merasa telpon sudah berakhir,Jun meletakkan ponselnya sembarang arah,ia sungguh tidak kuat,dan akhirnya ia memutuskan untuk tidur.
.
.
.

Dirumah keluarga Hong
Mommy Hong sedang memasak soup ikan dan Daddy Hong sedang memeriksa berkas kantornya yang menumpuk dimeja kerja miliknya, tiba-tiba mereka terkejut mendengar teriakan Jisoo dari kamarnya. Sampainya mereka berdua dikamar Jisoo, betapa terkejutnya mereka saat melihat keadaan Jisoo yang menangis dengan membenturkan kepalanya serta menjambak rambutnya sendiri dengan raungan yang sangat keras.

Daddy Hong segera berlari dan memeluk anak tunggalnya.

"Heyy sayang ada apa?"
Panik Daddy Hong seraya menatap mata Jisoo

"Dadh...kepala Jisoo sakithh...sakit banget Daddy...sakittt hiks"
Rintih Jisoo dengan air mata yang tidak berhenti turun dan tangan yang senantiasa memukul kepalanya sendiri,dengan sigap mommy Hong segera menahan tangan Jisoo.

"Kita kerumah sakit sekarang"
Ucap Daddy Hong seraya menggendong Jisoo menuju mobilnya,sedangkan mommy Hong menyiapkan barang-barang yang harus dibawa.

Sesampainya dirumah sakit, Jisoo segara dibawa kesalahan satu ruangan untuk diperiksa dokter, sedangkan Mommy dan Daddy Hong menunggu didepan ruangan dengan perasaan campur aduk.

Tak lama,ada seseorang melintas didepan Daddy dan Mommy Hong,yang tampak tidak asing.

"Tuan Yoon?"
Panggil Daddy Hong

"Oh,tuan Hong? Apa yang anda lakukan disini?"
Balas Appa Yoon,ayah dari Jeonghan.

"Jisoo sedang sakit,maka dari itu kami membawanya kemari,lalu anda sedang apa disini?"
Tanya daddy Hong

"Jeonghan juga sedang sakit,ia tiba-tiba saja kejang dan wajahnya sangat pucat. Tapi saat diperiksa dokter, ia tidak mengalami penyakit apapun,ini cukup aneh"
Jawab appa Yoon

"Sama dengan Jisoo, ia tiba-tiba berteriak dan mengeluh kepalanya sakit,dan sekarang sedang dalam pemeriksaan dokter"
Timpal daddy Hong dengan sedih

"Semoga anakmu cepat sembuh"
Ujar appa Yoon

"Semoga Jeonghan juga cepat sembuh"

"Saya duluan ya, istri saya meminta saya untuk segera kembali"
Pamit appa Yoon

Setelah sepeninggalan Appa Yoon, pintu kamar rumah sakit Jisoo terbuka, membuat Mommy dan Daddy Hong segera mendekati sang dokter.

"Apa yang terjadi dengan anak saya dok?"
Tanya Daddy Hong

"Setelah menjalani pemeriksaan, anak anda tidak menunjukkan gelaja apapun, tapi ia terus meraung dan mengamuk, membuat saya harus segera memberinya obat bius, ia akan sadar sekitar sembilan jam lagi"
Terang sang dokter

"Baik dok, terimakasih. Apa kami boleh masuk?"
Tanya Mommy Hong

"Silahkan"
.
.
.

Saat ini Jihoon merasa akan mati, Karena ia merasakan sesak napas seperti tercekik hingga rasanya untuk sekedar bernapas saja sulit.

"Ji kamu kenapa tiba-tiba seperti ini nak"
Panik eomma Lee dengan memasangkan alat bantu pernapasan.

Namun saat sudah terpasang sempurna, Jihoon sama sekali tidak menunjukan perubahan apapun,bahkan Jihoon semakin kesulitan bernapas.

Dengan panik, Eomma Lee menelpon salah satu teman Jihoon yang rumahnya tak jauh dari rumah Jihoon untuk mengantarnya kerumah sakit, Karena Appa Lee sedang bekerja diluar kota dan Eomma Lee tidak bisa menyetir.

Setelah menunggu beberapa detik, telepon akhirnya diangkat.

"Hallo Soonyoung? Ini Tante"

"Ya Tante, ada apa?"

"Kamu sibuk tidak? Tante mau minta tolong"

"Enggak kok Tan, ada yang bisa Soonyoung bantu?"

"Bisa kamu kesini sekarang? Dan anterin Jihoon kerumah sakit? Dia sesak napas tiba-tiba"

"Baik Tan saya segera kesana"

Sepuluh menit kemudian, Soonyoung tiba dirumah Jihoon. Namun, saat ia memasuki pintu utama rumah tersebut ia merasakan ada keanehan disini.

"Eomma, tunggu disini dan jangan mencoba masuk kekamar Jihoon sebelum aku yang mengijinkannya"
Ucap Soonyoung membuat eomma Lee bingung

"Jihoon tidak sakit eomma, dia hanya butuh Soonyoung"
Ucap Soonyoung seraya melangkah cepat menuju kamar Jihoon.

Eomma Lee akhirnya memilih untuk menuruti apa yang Soonyoung katakan dan berdoa semoga apa yang Soonyoung katakan memang benar bahwa Jihoon hanya butuh Soonyoung.

Setelah sampai didepan pintu kamar Jihoon, Soonyoung segera masuk dan menguncinya.

Soonyoung menatap Jihoon yang kesulitan bernapas.

"Jihoon... I'm your Enigma"
.
.
.
TBC

HALLOWWW AKU KEMBALIII HIHIII>⁠.⁠<
Aku waktu ujian kemarin sempet terlintas pemikiran buat ngelanjutin cerita ini,tapi aku inget, aku harus fokus sama bljrku jadi aku baru sempet update sekarang.
Makasih buat kalian yang udah nungguin🤍.

Mau double update gak??🙏.

ENIGMA?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang