Setelah tak sadarkan diri hampir seminggu, akhirnya Chan mulai sadar, dapat dilihat dari jarinya yang mulai bergerak perlahan.
"Eunghhh..."
Lenguh Chan"Lo udah sadar? Apa yang Lo rasain?"
"Bantu gw duduk"
Minta Chan terbata, yang langsung dituruti Lucas."Nih minum dulu"
Ujar pemuda dengan perawakan tinggi dihadapannya."Lu-cas? Ngapain Lo disini?"
Tanya Chan seraya mengulurkan tangannya untuk menerima gelas berisi air putih dari tangan Lucas."Gw cuma mau jaga in Lo aja, kita kan temen"
Jawab Lucas"Dasar, ngomong-ngomong makasih udah nemenin gw"
Ucap Chan dengan tersenyum tipis."Nih buat Lo, catetan tiap mapel gw tulis cuma buat Lo"
Ucap Lucas membuat Chan makin senang dan bersyukur memiliki Lucas sebagai temannya, ini juga pertama kalinya Chan memiliki teman selain AlphaSquad."Thanks sekali lagi"
Ucap Chan"Yoi, santai aja"
"Btw gw tidur berapa lama dah? Kok badan gw pegel semua"
"Kurang lebih lima hari"
Jawab Lucas santai"HAH?! LIMA HARI?! Gila!"
"Emang kenyataannya gitu"
"Otw ke tukang pijet ini mah"
Keluh Chan"Ke tukang pijetnya nanti aja, sekarang Lo makan, udah hampir lima hari Lo gak makan"
Ucap Lucas diangguki patuh oleh Chan, karena sungguh cacing-cacing didalam perut Chan sudah meronta-ronta minta diberi makan.Baru saja Chan akan mengambil mangkok berisi bubur miliknya, mangkok tersebut sudah diambil oleh Lucas.
"Heh! Itu makanan gw!"
"Gw tau, lagi pula gw gak minta. Gw mau nyuapin Lo, soalnya Lo baru aja sadar"
Ujar Lucas yang langsung disetujui Chan, karena pada dasarnya Chan lagi mager ngapa-ngapain."Lo kok baik bener sih"
Ucap Chan.Mendengar itu, Lucas hanya mampu tersenyum kecut karena ia sudah membuat Chan kehilangan status enigmanya.
Chan adalah orang yang pertanya kali dekat dengan Lucas diera ini, Chan juga yang selalu menemani Lucas disaat Lucas butuh, Chan adalah manusia baik yang harus terjebak pertemanan dengan dirinya yang jahat.
.
.
.Pagi ini, Jihoon sedang menggunakan sepatunya untuk berangkat sekolah. Namun tiba-tiba ada sebuah motor berhenti didepan rumahnya.
"Ji, ayo berangkat"
Aja Soonyoung seraya melepas helmnya."Gw bisa berangkat sendiri"
Tolak Jihoon"Biasanya juga berangkat bareng gw, udah ayok naik, gw udah effort banget sampe sini"
Ucap Soonyoung seraya menepuk jok belakangnya"Gw gak minta Lo buat effort kesini"
Ucap Jihoon seraya mendekati motor kesayangannya dan menghiraukan Soonyoung yang siap dengan motornya."Gw gak menerima penolakan dalam bentuk apapun, Ji"
Ucap Soonyoung yang sudah berdiri disamping Jihoon."Apa sih, Soon? Minggir!"
Kesal Jihoon karena Soonyoung menghalangi jalan untuk mengeluarkan motornya dari garasi."Bener-bener susah banget dibilangin"
Soonyoung langsung menggendong Jihoon seperti karung beras dan meletakkannya diatas motor miliknya.Sedangkan Jihoon hanya diam saja karena sejujurnya ia masih takut dengan Soonyoung tempo lalu, saat dirinya ditandai sebagai mate Soonyoung.
Selama perjalanan menuju sekolah, Soonyoung maupun Jihoon sama-sama diam, tapi ada sesuatu yang ingin sekali Jihoon tanyakan pada Soonyoung.
"Soon..."
"Hmm?"
"Soal base sekolah... Emang identitas enigma boleh diketahui orang lain?"
Tanya Jihoon"Sebenernya rahasia, misal salah satu enigma diketahui orang lain, otomatis semua enigma bakal dalam bahaya karena mereka lahirnya berdempetan"
Jelas Soonyoung"Soal base sekolah, Lo sama yang lain gak mau ambil tindakan?"
Tanya Jihoon"Tenang aja, kita udah mulai bergerak buat nyari siapa yang nyebarin berita itu"
Jawab Soonyoung"Ohh, btw soal identitas enigma yang diketahui banyak orang bisa bikin semua enigma dalam bahaya itu, kok bisa?"
"Semisal kita ketangkep, kita bakal dijadiin bahan penelitian penyempurna buku tiap seribu tahun"
Ucap Soonyoung diangguki JihoonMelihat respon Jihoon, Soonyoung tersenyum tipis karena sungguh Jihoon sangat menggemaskan.
.
.
.Pagi ini Jisoo sudah berada dikelasnya dengan posisi sangat sepi karena ini masih sangat pagi.
Saat Jisoo mulai mengeluarkan bukunya untuk belajar dan mengisi waktu sambil menunggu jam pelajaran dimulai, ada tangan yang mengetuk mejanya.
Saat Jisoo menolehkan kepalanya, ia dapat melihat Seokmin berdiri dengan cengiran khasnya, dan jangan lupakan kantong plastik ditangan kanannya itu.
"Eoh? Kenapa kesini Seok?"
"Ini, gw cuma mau ngasih ini aja buat Lo, tadi gw mampir ke kantin terus karena kalo Mau kekelas gw ngelewatin kelas Lo dulu, jadi gw beliin sekalian"
Jelas Seokmin dijawab anggukan Jisoo, sebenarnya Jisoo bingung dengan tingkah Seokmin, cuma dia iya in aja."Kalo gitu gw balik dulu kekelas ya, bye Soo"
Ucap Seokmin seraya mulai melangkah menjauhi meja Jisoo"Seokmin!"
Panggil Jisoo membuat langkah Seokmin berhenti."Kenapa, Soo?"
"Lo nanti malem ada waktu gak?"
Tanya Jisoo"Emang kenapa?"
"Temenin gw beli buku sama alat tulis mau gak? Gw males kalo kesana sendirian, berasa anak ilang"
Ucap Jisoo"Bisa kok, nanti gw jemput aja"
"Oke, makasih Seok"
"Sama-sama, kalo gitu gw balik kekelas dulu, btw jangan lupa dimakan jajanannya"
Ucap Seokmin"Tenang aja, gw habisin"
Ucap Jisoo penuh percaya diri.Seokmin tersenyum gemas melihat ekspresi itu, akhirnya Seokmin benar-benar pergi meninggalkan kelas Jisoo.
'gw makin yakin sama omongan mereka soal Lo, Seok'
.
.
.
.
TBCHaiiiii-!!!
Aku kembali setelah sekian lama:).
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA?!
General Fictionkisah keenam Alpha yang harus tunduk terhadap Enigma nya.