19

2.8K 263 74
                                    

Membutuhkan dua puluh menit untuk sampai kerumah Jun.

Dan sekarang, Minghao sudah berada disamping ranjang Jun dengan memeluk tubuh lemah Jun, bahkan Minghao yang sangat cuek itu sekarang menangis.

Orang tua Jun sendiri tidak tau harus berbuat apa, karena mereka tau sakit yang ditimbulkan bukanlah sakit biasa namun efek dari status sang anak, yang dapat menyembuhkan rasa sakit itu hanya satu, yaitu mate Jun sendiri.

Tapi orangtua Jun tidak tau siapa orang yang akan menjadi mate Jun.

Karena tidak tega melihat kondisi Jun, Mama Wen yang melihat Minghao datang kerumahnya langsung meminta pemuda manis itu menemani sang anak.

Dan sekarang, didalam dekapan Minghao, tubuh Jun yang awalnya memutih pucat seperti mayat hidup, kembali seperti semula.
Bahkan jari-jari Jun mulai bergerak.

Namun anehnya, tubuh Jun menegang secara tiba-tiba dan matanya terbuka dengan warna yang sedikit menyeramkan, biru tua bak laut dalam.

Minghao yang melihat itu mulai melangkah mundur menjauhi Jun, ia khawatir tapi juga takut.

Jun yang melihat Minghao menjauh langsung berdiri dan memojokan Minghao Kedinding.

"Mate"

Ucap Jun membuat Minghao tambah terkejut.

"Apa maksud Lo, Jun?"
Tanya Minghao

"Sssttt... Tunggu sebentar sayang"
Ujar Jun dengan meletakkan jari telunjuknya dibibir Minghao agar tidak bertanya lagi, sedangkan tangan satunya menarik tengkuk Minghao dan mengigit leher belakang Minghao.

"Sshhhh Jun"
Ringis Minghao

Setelah menggigit Minghao, warna mata Jun kembali normal.

Ia menatap lama mata Minghao yang menatapnya marah bercampur takut.

"Maaf Hao"
Cicit Jun

"Ha-hah?"
Tanya Minghao, ditengah-tengah menahan rasa sakit dibelakang lehernya

"Maaf aku gak bisa ngontrol diri"
Jawab Jun dengan menunduk

"Ini Jun yang gw kenal kan?"
Tanya Minghao dan dijawab anggukan oleh Jun.

"Oke kalo gitu... Jelasin ke gw apa yang Lo lakuin barusan"
Tegas Minghao

"Mate... Kita mate"
Jawab Jun singkat

"Gw minta jelasin, bukan jawaban singkat"

"Rahasia yang pernah gw sama beberapa anak AlphaSquad sembunyiin itu status kita yang sebenarnya enigma"

"Jadi kita itu..."
Ucap Minghao diangguki Jun

Segala sumpah serapah Minghao keluarkan, kepada Jun yang berdiri didepannya.

"Lanjut!"
Ujar Minghao setelah selesai mengumpati Jun, didepan orangnya langsung:).

"Sebenarnya semalem itu ada peristiwa TBM, dimana enigma sama matenya dapet tanda mate, dan harus segera menuin mate masing-masing dengan waktu singkat, kalo enggak ketemu bakal berakibat fatal kayak gw tadi yang sekarat"
Jelas Jun

"Ini Lo tau gw mate Lo dari mana? Siapa tau Lo salah orang"
Tanya Minghao yang masih menolak fakta tersebut.

"Tuh tanda mate dileher Lo sama kayak didada kiri gw, bentuk bulan biru"
Jawab Jun dengan senyum lebarnya, ia sangat senang mengetahui bahwa matenya adalah orang yang sudah ia kenal lama, jadi tidak perlu masa pendekatan lagi. Tapi tidak dengan Minghao yang sepertinya harus melakukan penyesuaian dengan Jun yang sekarang menjadi matenya.

"Ngapain Lo senyum-senyum?! Dah minggir, gw mau pulang!"
Kesal Minghao

"Jangan pulang dulu, ceritain kenapa Lo bisa sampe disini terus tadi kenapa Lo sampe nangis sambil meluk gw"
Tanya Jun dengan tatapan mengejeknya.

"Oh- ITU GARA-GARA SI SIALAN VERNON! Dia bilang Lo sekarat makanya gw langsung cepet-cepet kesini"
Kesel Minghao tuh, pengen nyakar muka Vernon.

Jun yang mendengar itu sedikit tertawa.

"Udah lupain aja si Vernon, temenin gw aja ya disini, jangan pulang dulu"
Mohon Jun

"Ya udah terserah deh, gw juga capek habis lari-lari kesini. Tapi inget, ga usah macem-macem, jangan mentang-mentang gw mate Lo terus Lo jadi seenaknya"
Peringat Minghao

"Kok Lo tau sih kalo gw udah ngerencanain sesuatu"
Ujar Jun dengan mempoutkan bibirnya.

"Gw udah apal sama tabiat Lo, dan tuh bibir gak usah dimonyong-monyongin gitu, ngeri gw liatnya. Dan lagi, Mana ada enigma yang kelakuannya begitu"
Ejek Minghao

Mendengar itu, tatapan mata Jun berubah dengan feromonenya yang sangat kuat membuat Minghao sedikit ketakutan.

"Ju-Jun... Gw gak bermaksud ngejek Lo"

"Sisi enigma benar-benar mendominasi banget, gak bisa sembarang dimunculin, Lo yang mate gw aja sampe takut, gimana sama yang lain"

"Diem, gw masih belum terlalu bisa Nerima status gw sekarang, dan apa yang Lo lakuin barusan benar-benar bikin gw ngerasa sisi alpha gw gak berguna"
Keluh Minghao dengan mata berkaca-kaca, ia jadi mengingat kata-kata orang yang mengejeknya disekolah.

"Ssttt maaf yaa, tadi gw cuma mau nunjukin sisi enigma aja, maaf kalo bikin lo ngerasa gak nyaman, gw gak bermaksud. Dan lagi, lo itu Alpha yang tingkatannya masih diatas Omega sama Beta, dengan lo jadi mate gw, gak ngerubah status lo sebagai Alpha"

.
.
.

Tiga hari kemudian

AlphaSquad berkumpul dimeja kantin seperti biasa.

"Ini kenapa jadi pada diem-dieman gini?, kalian gak ada niatan buat pesen?"
Tanya bingung Jeonghan, karena biasanya mereka akan memesan makanan dengan cepat setibanya dikantin karena takut antrian makin panjang.

"Kalian mau pesen apa? Mumpung gw juga mau beli makanan"
Tanya Jisoo seraya berdiri dari duduknya

"Eh gak usah berdiri, gw aja yang beliin, Lo cukup duduk disini aja"
Ujar Seokmin seraya menarik tangan Jisoo untuk duduk kembali

"Gw pengen ice green tea"
Jawab Jisoo

"Gitu kek daritadi, malah diem-dieman"
Ujar Jeonghan

"Lo mau makan apa, Han? Sekalian gw beliin"
Tanya Seungcheol

"Roti coklat aja, sama jus jeruk"
Jawab Jeonghan

"Yang lain ada yang mau nitip gak?"
Tanya Seungcheol

"Gw samain kayak Jeonghan"
Sahut Minghao

"Noted! Gw beliin sekarang"
Ujar Jun membuat Minghao bingung

Kesambet apa nih bocah?.

"Jus strawberry satu ya Cheol"

"Biar gw aja Won, sekalian gw mau beli jus strawberry juga"
Ujar Mingyu dan dengan cepat kabur ke stan jus.

Wonwoo hanya mengiyakan saja ucapan Mingyu barusan.

"Cheol, gw nitip roti keju sama capuccino satu"
Sahut Jihoon.

Soonyoung yang melihat itu cukup kesal, tapi ia tahan dan langsung berlenggang pergi untuk membeli pesanan Jihoon.

Seungkwan berdiri dan pergi menuju stan makanan yang ia mau, melewati Seungcheol  yang menawarkan diri untuk membelikan makanan.

Vernon yang melihat itu langsung berjalan cepat menyusul Seungkwan yang sekarang sudah mengantri untuk membeli tteokkboki.

"Dah, sana Lo pesen titipan gw Cheol"
Ucap Jeonghan menyadarkan Seungcheol yang masih kebingungan dengan tingkah teman-temannya.

Sepeninggalan para enigma (minus Chan) dan Seungkwan.

Minghao yang duduk disamping kiri Jeonghan melihat tanda mate dibelakang leher Jeonghan, sedangkan sang empu masih menatap kepergian Seungcheol.

"Han, Lo punya tanda mate?... Tunggu, disini ada bekas gigitan! Jangan bilang mate Lo itu..."

.
.
.
.
TBC

ENIGMA?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang