23

2.3K 234 69
                                    

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu kebanyakan orang, yaitu hari libur.

Tetapi berbeda dengan Chan yang sekarang berada di rooftop sekolah bersama seorang siswi cantik dengan suasana yang serius.

"Mau ngapain lo ngajak gw ketemuan disini?"
Tanya siswi itu.

"Gw cuma mau ketemu mate gw emang salah?"
Tanya Chan

"Salah, soalnya gw hari ini sibuk, malah lo ganggu"
Kesal cewek itu.

Chan tau betul 'kesibukan' yang cewek itu maksud, yaitu menyusun rencana agar dapat mendekati Jihoon kembali.

"Hargain gw sebagai mate lo bisa gak sih? Lo selalu ngeliat orang lain disaat mate lo ada disini buat lo. Jangan egois, orang yang lo suka udah punya mate nya sendiri"
Balas Chan

"Sejauh ini Jihoon gak ada tanda-tanda punya mate, gak usah ngada-ngada"
Bantah Jihyo setelah mendengar ucapan Chan.

"Apa perlu gw nyuruh matenya kesini? Lo bakal habis ditangan dia"
Ucap Chan yang berusaha sekuat tenaga agar tidak lepas kendali.

"Hah..lupain, jadi lo nyuruh gw kesini buat apa? Kalo gak penting, gw mau pulang"
Ujar Jihyo seraya membalikkan tubuhnya untuk segera pergi.

"Lo tau kan siapa status gw? Yaa, Enigma. Gw bisa bikin lo sujud didepan kaki gw sekarang, tapi gw masih ngehargain lo sebagai mate gw. Kenapa lo seenaknya?"
Ucap Chan membuat Jihyo menghentikan langkahnya.

"Oh iya, lo disogok ketua osis buat ngebocorin siapa aja yang punya status enigma kayak gw kan? Gw gak segan buat ngebunuh lo kalo lo beneran ngebocorin hal itu, sekalipun lo mate gw. Sekarang semuanya tergantung sama pilihan lo"
Ucap Chan dengan decihan kesal sekaligus marah, ia berjalan melewati Jihyo dan pergi dari sana, meninggalkan Jihyo yang mematung.

Jihyo terdiam dengan apa yang disampaikan Chan barusan.

.
.
.

Pagi dihari libur adalah waktu favorite Minghao untuk menghabiskan waktunya dengan melukis.

Tok... Tok... Tok

"Huh?! Siapa sihhh... "
Dengus Minghao saat mendengar pintu kamarnya diketuk.

"Masuk! "
Teriak Minghao, ia malas untuk membuka pintu, jangankan membuka pintu, untuk berdiri saja dirinya sangat malas.

Clekkk

"Hao"

"Jun?!"
Kaget Minghao dan ia segera merubah posisi duduknya, menjadi menghadap ke Jun.

"Ngapain lo disini?!"

"Mau ketemu lo lah"
Jawab Jun dengan muka menyebalkan.

"Anj- tau gini gw kerumah Wonwoo aja"
Gerutu Minghao

"Gw denger yaa omongan lo, Hao"
Kesal Jun

"Terus gw harus apa kalo lo denger omongan gw? Jungkir balik gitu?"
Ingin sekali Minghao mengusir makhluk didepannya ini.

"Biasanya juga gw sering kesini, kenapa sekarang lo gak suka banget kalo gw kesini"
Rengek Jun

"Sekarang udah beda ya keadaanya, jangan berharap sama lagi"
Balas Minghao

"Beda dimana nya? Gw tetep Jun dan lo tetep Minghao"

"Kalo soal itu emang gak ada yang beda, cuma agak gak tenang aja kalo satu ruangan sama lo"
Cicit Minghao

"Ohh jadi kamu ngerasa gak aman kalo ada aku? Aku gak ngapa-ngapain kamu Hao, aku kesini mau mastiin aja kalo mate cantikku ini dalam keadaan baik-baik saja"
Ujar Jun membuat Minghao seperti ingin muntah.

"Jijik Jun, gosah sok manis gitu"
Gidik Minghao dibalas kekehan dari Jun.

"Gw pengen meluk lo, boleh gak? "
Tanya Jun tiba-tiba seraya mendekat ke arah tempat duduk Minghao

"Gak, Gak ada peluk-peluk, Berhenti gak, sana lo jauh-jauh!"
Usir Minghao, tapi usaha Minghao tidak ada gunanya, karena sekarang Jun sudah memeluk Minghao erat.

Wangi feromone Minghao benar-benar memabukkan, sepertinya sisi enigmanya ingin menguasai tubuh Jun.

Merasakan sinyal berbahaya dari feromone Jun membuat Alpha didiri Minghao memberontak, ia mendorong Jun sekuat tenaga.

"Yakk Wen Junhui! Sadar! Kendaliin diri lo!"
Bentak Minghao

Jun yang mendengar itu berusaha mati-matian untuk menguasai dirinya sendiri. Namun percuma, Enigmanya ingin sekali berbicara dengan Alpha Minghao.

"Hao, saat ini aku dan Jun sedang dalam bahaya, satu-satunya orang yang dapat menyelamatkan kami hanya kau. Jun sangat bodoh karena tidak mau menyampaikan hal ini kepadamu"
Ucap Enigma Jun

"Bahaya kenapa? Dan apa yang harus kulakukan?"
Tanya Alpha Minghao

"Mating"

Obrolan antara Enigma Jun dan Alpha Minghao berhenti karena Jun berhasil menguasai dirinya kembali. Sedangkan Alpha Minghao mengembalikan kesadarannya kepada Minghao karena sang mate tidak lagi muncul.

"Ming-Minghao, gw pulang dulu yaa, ada tugas sekolah yang belom gw kerjain"
Pamit Jun membuat Minghao mengerutkan dahinya.

"Jun, lo enigma bukan?"
Tanya Minghao yang dijawab anggukan dari Jun.

"Kalo lo enigma, kenapa buat ngomong hal sepenting itu lo gak ada nyali?"

Jun terdiam mendengar ucapan Minghao, ia tau tidak seharusnya seperti ini, tapi Jun tidak ingin menambah luka pada Minghao. Membuat Minghao didominasi saja, Jun sudah sangat merasa bersalah, walau itu bukan kemauannya sendiri.

"Coba jelasin ke gw, bahaya apa yang bakal terjadi"

Jun menghela napas, jika sudah seperti ini, ia benar-benar tidak bisa mengelak lagi.

"Enigma yang namanya belum terdaftar dipemerintah bakal gampang diincer orang-orang jahat, Hao. Orang-orang itu mau ngejadiin Enigma sebagai objek penelitian buat ngelengkapin buku sejarah Enigma. Enigma yang udah dijadiin bahan penelitian gak akan bisa hidup lebih lama karena hampir seluruh komponen dalam dirinya diambil, termasuk kantong feromone. Dan satu-satunya cara untuk menghindar dari bahaya itu cuma mating"
Jelas Jun

Minghao benar-benar pusing saat ini, ia masih dalam proses menerima jati dirinya yang Alpha namun mate Enigma, tapi sekarang datang masalah baru yang membuat ia harus berkelahi dengan dirinya sendiri.

"Hao, jangan terlalu dipikirin. Untuk sejauh ini gw masih aman kok. Kalo gitu gw pamit yaa"
Ucap Jun seraya mengusak kepala Minghao dan berbalik untuk pergi.

Ddrrttt... Drrttt

Tiba-tiba ponsel Jun berbunyi, muncul nama Chan dilayar ponselnya.

"Hallo, Chan"
Tanya Jun pada Chan yang berada disebrang sana.

"Kayaknya kita telat, Jihyo udah bocorin identitas kita bertujuh"

"Anj-"

Disisi lain, Minghao hanya mendengarkan percakapan mereka.

Jihyo?.

Secara gak langsung, Jun dalam bahaya!.
Pikir Minghao.

Tak lama Jun mengakhiri telponnya dengan Chan dengan raut wajah yang sulit ditebak.

"Hao, gw balik ya"
Pamit Jun lagi, namun saat Jun mulai melangkah untuk meninggalkan kamar Minghao, tangan kirinya ditahan oleh Minghao, membuat Jun menatap bingung sang empu.

"Ayo mating"

.
.
.
.
TBC

ENIGMA?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang