Dijemur di Lapangan

25 6 0
                                    

Mulai
Senin, 03 Juni 2024
Jam : 16.36

Koridor sekolah tampak sekali lengangnya, karena semua murid sudah masuk ke dalam kelas mereka masing-masing dan Naufal, lelaki itu masih berlari menghindari kejaran Saskala yang kini tengah mengejarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koridor sekolah tampak sekali lengangnya, karena semua murid sudah masuk ke dalam kelas mereka masing-masing dan Naufal, lelaki itu masih berlari menghindari kejaran Saskala yang kini tengah mengejarnya.

"Gue mesti sembunyi di mana." Naufal tampak kebingungan, karena dirinya berlari tidak tentu arah. Seharusnya dirinya mencari tempat persembunyiannya terlebih dahulu, dengan begitu dirinya akan mudah bersembunyi.

"Naufal, berhenti," teriak Saskala yang masih mengejar Naufal dari jarak yang lumayan jauh.

"Awas saja kamu, kalau sudah tertangkap, akan kupastikan, kamu yang paling banyak mendapatkan hukuman," gerutu Saskala.

Saskala menambah kecepatan berlarinya, agar dirinya mudah mengejar Naufal yang sudah berlari cukup jauh di depan sana.

"Dapat." Seseorang menarik kerah seragam Naufal yang hendak berbelok yang membuat Naufal memberontak, tapi sayangnya dirinya sudah tidak bisa melarikan diri lagi.

"Sain, terimakasih bantuannya," ujar Saskala yang sudah berada didepan keduanya. Sain tampak tersenyum saat Saskala berterimakasih kepadanya, karena jarang sekali lelaki itu mengatakan kata terimakasih seperti ini.

"Sama-sama," balas Sain.

"Oh, ya, kenapa kamu bisa ada di sini.'' Saskala tampak bingung saat menyadari Sain ada di sana, bukannya di dalam kelas.

"Gue tahu dia bakal buat ulah, jadi gue ada di sini. Ya, siapa tahu dia bakal lari ke arah sini. Ternyata tebakan gue bener, kalau dia bakal lari ke arah sini," jelas Sain yang membuat Saskala menganggukkan kepalanya mengerti, walaupun sebenarnya Saskala ingin sekali menarik sudut bibirnya, karena merasa bangga dengan Sain yang sangat peka dengan keadaan.

"Gue serahin dia sama lo," sambung Sain dan menyodorkan lengan Naufal ke arah Saskala. Lantas Saskala menyekal tangan itu dan mulai menyeret Naufal pergi dari sana.

"Aku bawa dia dulu." Pamitnya pergi sembari menyeret Naufal dan meninggalkan Sain seorang diri, setelah kepergian Saskala, Sain pun kembali kekelasnya.

"Kamu, kapan kapoknya, sih," tanya Saskala ke arah Naufal yang senantiasa dirinya seret.

"Sampe lo, gak dingin lagi kaya sekarang," balas Naufal yang membuat Saskala bingung. Bingung karena Naufal kekeh ingin membuatnya berekspresi, padahal sudah setelannya seperti ini.

"Terserah." Saskala membawa Naufal kearea lapangan, begitu juga dengan kelima teman-temannya yang sudah berada di sana, karena tadi Saskala memberi pesan kepada wakilnya untuk memberikan mereka hukuman.

01. PSKODDPBS ( Naruto Lokal ) ( Completed ✅ ) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang