Kesabaran Yang Mulai Menipis

22 6 0
                                    

Mulai
Rabu, 05 Juni 2024
Jam : 16.31

Saskala, saat ini lelaki itu tengah duduk di ruangannya dan tengah menenangkan diri dari segala macam hal, apalagi saat ini dirinya tengah mempersiapkan proposal kegiatan yang akan dilaksanakan satu bulan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saskala, saat ini lelaki itu tengah duduk di ruangannya dan tengah menenangkan diri dari segala macam hal, apalagi saat ini dirinya tengah mempersiapkan proposal kegiatan yang akan dilaksanakan satu bulan lagi.

Saskala tampak membolak-balik proposalnya supaya tidak ada kesalahan yang dirinya dan anggotanya buat, akan tetapi kegiatannya diganggu oleh Naufal yang dengan kurang ajarnya mengambil proposal miliknya dan lagi-lagi membawanya pergi entah ke mana.

Saskala kali ini benar-benar pusing dengan tingkah Naufal dan juga proposal kegiatannya. Kesabarannya benar-benar sudah diambang batas, jadi dengan cepat Saskala berlari menyusul Naufal yang sudah pergi dari ruangannya beberapa menit yang lalu.

"Kau melihat Naufal?" Saskala bertanya kesalah satu murid yang dia jumpai di koridor sekolah dan dibalas gelengan kepala oleh murid itu, tanda bahwa dia tidak melihat keberadaan Naufal.

"Arghhht ...." Saskala mengerang prustasi karena sudah lebih dari sepuluh orang yang dirinya tanyai, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang melihat keberadaan Naufal.

Kemana anak itu pergi, batin Saskala yang mulai jengah dengan tingkah Naufal. Saskala pun pergi mencari keberadaan Naufal dan sepertinya Saskala harus mencari keberadaan Naufal di tempat di mana lelaki itu selalu berada.

Namun, kantin sekolah, ruang UKS, gudang belakang sekolah dan taman belakang sekolah pun tidak ada Naufal sama sekali yang membuat Saskala ingin sekali menangis, karena sungguh dirinya benar-benar muak dengan segala tingkah Naufal yang selalu mengganggunya.

"Sial-sial," maki Saskala dengan menendang-nendang tembok yang ada di depannya itu.

"Aku cape." Ya, pada akhirnya lelaki dingin itu menangis, karena hatinya benar-benar sangat lelah, bukan hanya hatinya saja yang lelah tetapi pikirannya juga sangat lelah.

"Anjir, Sas, Lo nangis?" Kaget seseorang dan ternyata itu adalah Kenan yang tidak sengaja memergoki Saskala yang tengah menangis seorang diri di taman belakang sekolah.

Kenan tadinya ingin mencari udara segar di taman belakang sekolah dan siapa sangka dirinya malah menemukan Saskala yang tengah menangis.

Saskala yang mendengar suara yang dikenalinya pun langsung mendongak dan tanpa aba-aba langsung mencengkram kerah seragam Kenan yang membuat Kenan terbelalak kaget mendapatkan serangan dadakan dari Saskala.

"Lo apa-apaan? Lepasin tangan lo dari kerah baju gue." Kenan berusaha melepaskan tangan Saskala yang masih mencengkram kerah bajunya, bahkan dirinya sampai tercekik sangking kerasnya cengkraman Saskala.

01. PSKODDPBS ( Naruto Lokal ) ( Completed ✅ ) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang