Kini Mereka Bersahabat

10 3 0
                                    

Mulai
Jum'at, 14 Juni 2024
Jam : 17.22

Waktu bergulir begitu cepat Saskala, Naufal, Nenja, Silan, Kenan, Leksan, dan juga Celio, mereka bertujuh kini selalu pergi bersama bahkan tidak pernah terpisahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu bergulir begitu cepat Saskala, Naufal, Nenja, Silan, Kenan, Leksan, dan juga Celio, mereka bertujuh kini selalu pergi bersama bahkan tidak pernah terpisahkan. Orang-orang masih tidak menyangka seseorang yang selalu bersikap dingin kini malah berbanding terbalik dari sikapnya yang sebelumnya.

Mereka semua benar-benar tidak menyangka akan perubahan Saskala yang sangat jauh dari sikapnya dahulu, tetapi mereka suka dengan sikapnya yang sekarang jadi mereka tidak perlu takut dan segan lagi kepadanya, walaupun akan ada kalanya rasa segan dan takut itu akan datang.

"Wah-wah, gue masih gak nyangka orang dingin kayak lo, sekarang jadi orang yang suka marah-marah gak jelas, bahkan kesabaran lo yang segunung itu pun, sekarang tidak ada lagi, malah kesabaran lo sekarang se tipis tisu dibagi dua," keluh Sain karena ternyata suara teriakan Saskala yang tengah marah itu benar-benar memekakan telinganya.

Sain masih tidak menyangka sepupunya itu kini berubah drastis, sangat drastis malah yang terkadang membuatnya mengelus dada melihat kelakuan Saskala.

"Berisik lo, udah kayak toa mesjid aja." Saskala menatap sinis Sain dan bahkan lelaki itu mengatai sang sepupu yang membuat Sain menataptidak percaya ke arahnya.

"Nah-nah, sekarang aja lo suka ngelawak anjir," ujar Sain mendramatis yang membuat Saskala memutar bola matanya malas.

"Kamu gak tau aja, sepupu kamu kalau dirumah kaya gimana," sahut mamanya Saskala yang membuat Sain langsung menoleh ke arah wanita paruh baya itu.

"Maksud bibi." Sain menatap sang bibi minta penjelasan yang membuat wanita itu terkekeh dibuatnya karena wajah Sain yang bingung itu cukup lucu dipenglihatannya.

"Dia itu sangat manja bahkan sering jahil sama abangnya Ilyas," bebernya yang sukses membuat Sain menutup mulutnya tidak percaya yang lagi-lagi membuat Saskala memutar bola matanya malas melihat reaksi sepupunya.

"Wah yang bener bi, kok aku gak tahu sih," tanya Sain tidak percaya.

"Padahal nih ya bi, dia kalau disekolah sangat cuek dan dingin bahkan orang-orang sampe segan sama takut sama dia." Sain menunjuk Saskala yang tangannya langsung di tangkap oleh Saskala dan mencubitnya sedikit.

Sain, jelas lelaki itu mengaduh sakit karena cubitan sepupunya itu tidaklah main-main.

"Sakit heh," kesalnya yang hanya mendapatkan tatapan acuh dari sang sepupu.

"Emang iya, Kala kalau di lingkungan sekolah suka cuek begitu," sahut mama Saskala penasaran.

"Tentu bibi, bahkan para gadis aja enggan mendekati dia karena aura yang dia keluarkan sangat dingin dan mencekam seperti dikuburan." Sain menjelaskannya dengan semangat bahkan mengatai sepupunya sendiri yang pasti hal itu membuat Saskala menatap tajam ke arahnya.

01. PSKODDPBS ( Naruto Lokal ) ( Completed ✅ ) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang