Luapan Emosi

16 5 0
                                    

Mulai
Minggu, 09 Juni 2024
Jam : 17.07

Saskala, lelaki itu kini tengah tertidur lelap mungkin efek dia kelelahan karena terlalu banyak memporsir tenaganya dalam bekerja sampai tumbang seperti saat ini dan Sain sebagai sepupunya merasa kasihan dengan keadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saskala, lelaki itu kini tengah tertidur lelap mungkin efek dia kelelahan karena terlalu banyak memporsir tenaganya dalam bekerja sampai tumbang seperti saat ini dan Sain sebagai sepupunya merasa kasihan dengan keadaannya.


Gue harap Naufal sama temen-temennya gak akan nyari masalah sama dia, batinnya.

Sain yang tidak ingin mengganggu ketenangan sang sepupu memutuskan untuk pergi dari UKS dan pergi menuju ke kelasnya karena jam pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.

Di sisi lain, Naufal tengah berada diruang OSIS dan berniat untuk membolos sekaligus mengganggu ketenangan Saskala, tetapi di sana tidak ada siapa pun yang membuatnya kebingungan.


Dimana dia, apa jangan-jangan dia tau kalau gue bakal ngerecokin dia jadi dia kabur, batinnya.

"Lo, ngapain ada di sini?" Gauran mengernyitkan alisnya bingung saat mendapati keberadaan Naufal di ruang OSIS yang kini tengah tidak ada penghuninya.

"Gue nyari Saskala, buat nyerahin ini." Naufal langsung memperlihatkan sebuah buku yang merupakan buku catatan yang telah dirinya salin ke buku catatan yang baru. Gauran mengangguk paham kenapa Naufal ada di sana.

"Nanti aja, lagian Saskalanya juga gak ada," jelas Gauran yang mulai berjalan menuju ke arah laci yang di mana laptop milik Saskala ada di sana.

Gauran diperintahkan oleh Sain untuk membawa laptop itu ke kelas untuk dia amankan karena takutnya ada orang iseng yang akan mengambil laptop itu.

"Emangnya dia kemana." Naufal menatap penasaran ke arah Gauran yang hanya dibalas gelengan kepala bahkan terkesan acuh yang membuat Naufal menatapnya dengan sinis.

"Sialan, gak jadi gue ngerecokin Saskala," gumamnya. Naufal bergegas pergi dari sana dengan membawa buku yang sama digenggamannya.

"Tunggu," langkah kaki Naufal terhenti saat runggunya mendengar suara Gauran.

"Ada apa?" tanya Naufal.

"Itu bukunya, kenapa lo bawa." Tunjuk Gauran ke arah buku catatan yang Naufal bawa.

"Gue bawalah lagian Saskalanya juga gak ada, jadi gue bawa balik buku catatannya," jelas Naufal yang bergegas pergi meninggalkan Gauran seorang diri di ruang OSIS.

"Ck ..., anak itu." Gauran tampak kesal karena di tinggal pergi begitu saja oleh Naufal di ruang OSIS.

Naufal yang sudah meninggalkan ruang OSIS kini tengah berjalan dengan arah yang tidak menentu, dirinya bingung harus membolos kemana, tetapi tiba-tiba saja dirinya terpikirkan untuk membolos di UKS dan jika ketahuan dirinya hanya perlu beralasan sakit.

01. PSKODDPBS ( Naruto Lokal ) ( Completed ✅ ) (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang