Dany membawa Rezel untuk bicara berdua diatap sekolah.
"Re, kenapa lu kasar sama Kiko. Gue tau kalian pernah tunangan. Tapi lu gak harus kasarkan?"
Rezel mengangguk, membenarkan nasehat Dany "iya Dan. Cuma tu orang gak bisa dilembutin, lu gak tau siapa Kiko"
"Re. Dia itu cewek. Dengan lu gak kasar sama cewek. Itu udah nylametin harga diri kita sebagai cowok"
Rezel terkekeh kemudian memeluk Dany. "Aahh nyaman" ucapnya tak nyambung.
Dany memutar bola matanya malas. "Re.....gue serius"
"Aku juga serius sayang"
"Jangan kek gitu lagi hm"
Rezel mengangguk didalam pelukan Dany. "Jangan dilepasin" ucap rezel saat Dany mendorong pundaknya.
"Re. Kita disekolah"
"Terus?"
"Gimana kalo diliatin orang"
"Kitakan gak lagi mesum"
"Tetep aja, akan aneh kalo diliatin Re"
Rezel melepas pelukannya lalu mencium bibir Dany sekilas kemudian lari.
"Rezel!" Teriak Dany kemudian menyusul kebawah.
"Hapus foto itu?" Ucap seorang siswa bertubuh tinggi yang awalnya sedang pacaran dirooptof"
"Kenapa?" Sahut cowok manis disisinya.
"Rezel itu monster" ucapnya sungguh sungguh karna mereka parnah satu SMP.
.
Dany dilatih Arjuna dan dihajar habis habisan. Memang kekuatan tinju Dany tak main main, namun Dany masih kualahan meski ia dapat memukul wajah Arjuna beberapa kali.
Nafasnya terengah setelah sesi latihannya.
Sudut bibirnya sobek namun itu bukan masalah untuk Dany.
Pria manis yang sering dipanggil tomato langsung menghapirinya.
"Bibir lu berdarah" paniknya.
Dany tersenyum seolanh hal itu bukan apa apa.
"Oh ya. Temen lu kemana?" Tanya tomato yang mencari cari keberadaan Rezel.
"Dia ada les tambahan, makanya gak bisa anterin gue"
Tomato terlihat mengangguk kecil sambil mengobati sudut bibir Dany sebelum lengannya diseret Arjuna.
"Hey! Pelan tuan!" Protesnya.
"Obatin gue" ucap Arjuna dingin.
Potato menatap wajah tampan Arjuna lalu menggeleng kecil "wajahmu baik baik sa-"
"Cerewet" ucapnya sambil menyeret Tomato yang tampak pasrah.
Dany ingin menolong tapi kata teman setimnya Tomato akan baik baik saja. Mereka sering seperti itu.
"Dan. Teman lu dateng" ucap salah seorang anggota gym nya.
Dany langsung keluar. Namun senyumnya tiba tiba sirna karna yang dilihatnya bukan Rezel melainkan Afkar.
"Kenapa? Lu kecewa gue bukan Rezel" singgung Afkar sambil memukul pelan lengan Dany.
"Gak juga. Lu ngapain nyariin gue. Bentar lagi juga gue pulang"
"Pas banget. Lu temenin gue"
"Kemana?"
"Udah ikut aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dany!
Teen Fiction"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir sekolah di SMA ini bakal tenang, damai dan syahdu, ternyata enggak. gue malah ketemu cowok aneh yang...