Chapter 19

7.4K 603 90
                                    

Rezel menyeret Kiko dan membawa gadis itu ketempat sepi. Gadis itu rambutnya ditarik kuat oleh Rezel.

"Rezel. Lepas!" Teriak Kiko sambil memberontak.

"Jangan berani lu nyentuh Dany atau gue bisa bunuh lu saat itu juga!" Rezel langsung murka saat tau Dany sudah menandatangani kontrak selama 5 tahun dengan Kiko.

"Bisa lu bunuh gue? Hah?" Tantang Kiko. "Bunuh gue sekarang!"

Rezel mencekik leher Kiko namun ia tak sanggup lalu menghempaskan tubuh ramping itu sampai terjatuh.

Kiko teriak, lalu mentertawakan Rezel.
"PEMBUNUH!, LU PEMBUNUH REZEL!"

.

"Re, gue minta maaf gak diskusiin ini dulu sama lu, gue cuma gak enak sama Kiko" bujuk Dany karna Rezel mendiaminya beberapa hari ini.

Rezel meninggalkan Dany begitu saja dan itu membuat Dany menatapnya sedih.

Pertengkarannya itu membuatnya hilang konsentrasi, Arjuna sebagai lawannya berkali kali menemukan titik lemah Dany dan itu membuat pelatihnya Li Cheng menghela nafas.

Melatih seorang remaja memang bukan hanya tentang otot tapi mood dan mental yang paling utama.

"Berhenti" ucap Arjuna lalu turun dari ring.

Sedangkan Dany terlihat menghela nafasnya, ia terus teringat dengan Rezel dan itu kelemahan Dany.

Li Cheng tidak memarahi Dany, namun ia harus masuk kedunia Dany untuk menemukan titik permasalahannya.

"Dany, ada yang kamu pikirkan?"

Dany menggeleng lalu meminta maaf.

"Pulang dan istirahat, besok datang lagi karna pertandingan keduamu dimajukan 2 minggu lagi"

Dany mengangguk, pikirannya hanya ada Rezel dan Rezel.

"Dan, pacar lu dateng tuh" sahut teman gymnya.

Dany pikir itu Rezel, wajahnya seketika berubah ceria saat mendengarnya.

Namun saat melihat Kiko yang datang, mimik wajah Dany kembali murung, dan itu tak luput dari penglihatan pelatihnya.

Berarti bukan Kiko masalahnya.

.

Pulang latihan, Dany keapartemen Rezel dengan membawa makanan dari luar.

Dany memencet bell berulang kali namun yang didapatinya, apartemen itu kosong, Dany mendesah lesu melihat paper bag ditangannya.

"Kenapa gak masuk?" Ucap seseorang dari belakang yang membuat Dany berjengit kaget.

"Rezel?"

"Uda berapa kali aku kasih tau kode pintunya"

"A aku lupa" jawab Dany.

Rezel mengambil alih paper bag Dany lalu mengajak Dany masuk.

"Lu dari mana?" Tanya Dany.

"Mau jemput kamu, tapi kata mereka, kamu sudah pulang, terus kerumah kamu, tapi kamu gak ada"

Mendengar itu entah kenapa Dany tersenyum, ternyata Rezel tidak semarah itu dengannya.

"Re, gue minta maaf soal Kiko"

"Iya, aku udah maafin" ucap Rezel kemudian memeluk Dany yang langsung dibalasnya lebih erat.

"Ternyata aku gak bisa jauh dari kamu Re" ucap Dany yang seketika membuat Rezel bahagia. Rezel percaya Dany hanya mencintainya, kalimat sederhana itu membuat Rezel semakin tak ingin melepaskan Dany.

Dear Dany!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang