Rezel menunggu Dany dirumahnya sampai jam 9 malam.
Dany tak mengaktifkan handphonenya sama sekali dan Rezel paham kalau Dany sedang tak ingin bicara dengannya.
Rezel pamit dengan orang tua Dany lalu pulang.
Saat sampai diapartemennya, Rezel kaget karna ada sepatu Dany dirak sepatunya.
Rezel lari kekamarnya dan melihat Dany yang masih menggenakan seragam sekolahnya sudah tertidur disana.
Rezel bernafas lega. Dengan perlahan, ia menyelimuti tubuh miring Dany.
Merasa ada yang menyetuh tubuhnya, Dany mengerjapkan matanya "Re~" panggilnya purau.
Rezel buru buru naik keatas kasur kamudian mengusap pipi Dany "tidur lagi, ini sudah malam"
Dany memejamkan matanya sejenak untuk mengumpulkan nyawanya lalu menatap Rezel.
"Lu kemana, gue nungguin lu"
Rezel membantu Dany duduk dan mendekap tubuh itu kepelukannya, mata Dany terlihat bengkak, itu artinya Dany menangis cukup lama.
"Tadi aku juga nunggu dirumah kamu Dan"
Mendengar itu Dany menatap wajah Rezel.
"Kenapa lu gak bilang" kesal Dany.
"Hp kamu gak bisa dihubungi sayang"
Dany teringat ia mematikan hpnya saat orang orang mengganggunya. Dany tak peduli, ia benar benar tak bisa jauh dari Rezel. Dany tak bisa konsentrasi kehal lain jika sedang bermasalah dengan Rezel.
Dany itu polos juga lemah terhadap Rezel, meski gosip Rezel seperti itu, hati Dany tetap mempercayai Rezel sepenuhnya.
"Maaf udah bentak lu" ucap Dany.
Mendengar itu, Rezel seakan tak percaya, bagaimana bisa Dany malah meminta maaf dengannya bukankah harusnya Dany bertanya.
"Kamu gak marah sama aku?"
Dany menggeleng dan memilih berada dipelukan Rezel.
"Kamu gak pengen denger penjelasan aku?"
Dany menggeleng "kata Mimi, gue harus percaya sama lu, hubungan tanpa kepercayaan itu rapuh dan gue bisa kehilangan lu Re, gue gak bisa jauh dari lu"
Rezel mengulum senyumnya, bruntung Dany bersahabat dengan Mimi, bukan yang lain.
"Mimi bilang begitu?"
Dany mengangguk " Mimi juga yang bilang kalo gue harus nemenin lu disaat seperti ini, kalo gue bener bener cinta sama lu"
"Oh ya?"
Dany mengangguk lagi didada Rezel. Rezel sepertinya harus berterima kasih dengan Mimi besok.
"Re~"
"Iya"
"Gak pengen bikin gue pingsan lagi?"
"Hah?" Kaget Rezel.
"Gue sange"
Gak menunggu lama, bunyi kecipak ciuman bibir langsung terdengar nyaring dikesunyian malam itu.
"Re, kancing sragam gue"
"Pake punyaku"
"Tapi besok libur Re"
"Bagus, kita main sampe pagi"
.
Masih dengan posisi menungging, Dany menikmati setiap hentakan milik Rezel, keringat bercampur aroma percintaan remaja begitu memabukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dany!
Teen Fiction"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir sekolah di SMA ini bakal tenang, damai dan syahdu, ternyata enggak. gue malah ketemu cowok aneh yang...