Chapter 24 🔞

6.8K 522 130
                                    

Ratusan lembaran berisi foto Rezel, Afkar, Kiko ditempel disana sebai target utama Mimi.

Disana, mereka jg melihat orang tua angkat Mimi yang diawetkan dan dijadikan pajangan didalam tabung.

Rezel langsung menghubungi Afkar namun terlambat, suara tertawa Mimilah yang terdengar.

"LO APAIN AFKAR HAH?"

"Emmmm, gue mau bunuh Afkar" jawabnya sambil menggusap pipi Afkar yang kini sudah terikat dan mulutnya tersumpal celana dalam Mimi.

"Lo dimana Mi. Mau lu apa?" Panik Rezel.

"Mau gue?, liat lu, Afkar dan Kiko hancur?" Kemudian telpon itu dimatikan Mimi.

Rezel ingin menghubungi ayahnya namun beberapa orang bertopeng dan berbadan besar tiba tiba menyetrum keduanya sampai pingsan.

Mereka dibawa kesuatu tempat dimana tak ada seorangpun yang tau mereka ada dimana.



.



Rezel terbangun dalam kondisi terikat disebuah kursi.

Mimi dengan santainya berjalan dan tertawa melihat Rezel tak berdaya.

"Gimana Re? Sakitkan?"

"Mau lu apa hah?"

"Mau gue?" Mimi tertawa.

Mimi membuka tirai, diruang sebelah yang hanya berbataskan kaca tebal dan diatasnya ada celah agar Rezel dapat mendengar rintihan menyakitkan dari Dany.

Dany memohon untuk dilepaskan ikatannya, tubuhnya telanjang dan sudah ada beberapa orang disana yang siap menyetubuhinya.

Rezel langsung menaggis disana, setidaknya jangan Danynya. Ia tak sanggup melihat Dany hancur.

"Mi, gue mohon jangan Dany, please please, gue aja yang gantiin Dany. Gue mohon"

Mendengar itu Mimi tertawa lalu menampar wajah Rezel.

"Terus kematian Dante dan saudari kembar gue gimana Re? Lu udah bunuh semua keluarga gua, orang tua gue mati setelah lu ambil dua saudara gue. Dan gue" tunjuknya pada diri sendiri "gue diadopsi sama ped*phil Re, gue dilecehin sama bapak angkat gue, dan lu mau tau reaksi ibu angkat gue, dia diem dan malah rekam aksi bejat suaminya, biar gue diem, gue dilecehin bertahun tahun Re, itulah kenapa gue bunuh mereka" Mimi tertawa sambil mengeluarkan airmatanya. "Gue gak mau menderita sendirian Re, lu juga harus menderita sama seperti gue"

"Mi. Lu tau saudara saudara lu yang mulai, bukan gue"

"Terus lo TUHAN gitu dengan seenaknya nyabut nyawa mereka?"

"Mi- gue gak pernah ada niat buat bubuh mereka?"

"Aaaaaaa. CUKUP!" emosi Mimi menjadi tak terkendali dan menyuruh orang orang disana untuk memperkosa Dany didepan mata Rezel.

"MIMI, GUE AJA MI. PLEASE JANGAN DANY. DIA GAK SALAH APA APA SAMA LO. MIMI PLEASE MI JANGAN DANY. TIDAK. JANGAN DANY PLEASE" Rezel tak henti hentinya memberontak, namun ikatannya memakai tali tambang sehingga Rezel tak bisa bergerak sedikitpun.

"Siapa suruh dia dateng gitu aja hm, kalau saja dia gak dateng waktu itu, gue cuma nargetin lu, Afkar sama Kiko"

Dany mulai teriak sekencang mungkin, satu persatu orang disana mulai menyentuhnya dan Rezel hanya bisa teriak tanpa bisa berbuat apa apa.

Rezel hanya menangis frustasi melihat Dany yang masih sadar digilir beberapa pria berbadan besar.

"Brrhenti Mi gue mohon, BUNUH GUE SEKARANG! LEPASIN DANY!"

Dear Dany!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang