Mimi melempar hapenya pada Rezel dimana seseorang mengiriminya sebuah video amatir jika Rezel ada diwaktu kejadian namun ia segera lari saat melihat saksi.
Entah siapa yang mengirimnya ke hp Mimi, yang jelas, Rezel tak mengelak tuduhan itu.
"MAKSUD LO APA RE!" teriak Dany.
"Dany, aku bisa jelasin"
"Re?" Lemah Dany.
Dany benar benar tak sanggup bicara apa apa lagi."Dany, seseorang ngubungin aku dan mengacam keselamatan orang tua kamu, makanya aku langsung kesana, bahkan aku juga lapor polisi lebih dulu sebelum orang tua kamu ditabrak"
Mimi menggeleng kecil, "selama ini gue berusaha positif sama lu Re, tapi lu bener bener monster, gue kecewa sama lu, orang tua Dany salah apa sama lu? Ah....lu pengen Dany jadi milik lu doangkan? Lu mau Dany tinggal sama lu dan cuma sama lu gitukan? Sekarang buktinya mana kalo lu dihubungi seseorang yang mengancam orang tua Dany? Mana?" Teriak Mimi penuh emosi.
Rezel membuka hpnya dan betapa ia kaget karna pesan itu menghilang begitu saja.
Afkar merebut hp Rezel dan tak ada pesan ancaman itu disana dan ia malah menemukan pesan terakhir Rezel dengan Dany dimana Rezel mengakatan jika mereka akan tinggal bersama sebentar lagi.
Afkar langsung meninju pipi Rezel sekuatnya. "BUKAN GINI CARANYA BUAT TERUS SAMA DANY RE, LU UDAH GILA, KALI INI GUE GAK BAKAL MAAFIN LU, LU HARUSNYA DIRUMAH SAKIT JIWA, BUKAN DISINI. NGERTI!"
Rezel menggusak kepalanya frustasi
"Kar, sumpah, gue gak boong, justru gue ketempat kejadian karna gak pengen Dany kegilangan orang tuanya""Pembohong, lu bisa manipulasi gue sama Kiko dulu, tapi sekarang enggak, gue bakal lawan lu!"
"LEPASIN ANAK SAYA" ucap pria dengan tubuh tinggi tegap dan aura yang membuat orang lain seakan tak bisa membantah ucapannya.
"Om" Afkar langsung melepas cengkramannya pada baju Rezel.
Dia adalah Robby Tsanjana Sadewa, ayah dari seorang Rezel Tsanjana Sadewa.
Penggusaha tersohor dimana hanya namanya yang sering terdengar, namun wujudnya sangat sulit ditemui bahkan diinternet sekalipun.
"Papa!" Panggil Rezel.
"Sayang" panggil seorang pria manis, sangat manis ditambah balutan baju casual namun tampak begitu mahal juga wangi manis dari wewangian yang dikenakannya, pria manis itu langsung memeluk Rezel kemudian Dany.
"Mama!" Panggil Rezel cukup kaget karna mamanya datang, biasanya Sadewa akan melarang mamanya keluar tanpa penjagaan yang begitu ketat"
Inilah alasan Sadewa tak muncul dimanapun, ia melindungi istri kesayangannya dari orang orang yang berpotensi menyakiti hatinya.
"Kamu Dany?, Rezel sering cerita soal kamu, aku mamanya Rezel, orang yang melahirnya Rezel. Aku ikut berbela sungkawa atas orang tua kamu, aku juga sudah kehilangan orang tua aku, tapi sekarang, aku bahagia bersama keluargaku, kamu juga harus kuat ya, Rezel akan jagain kamu"
Mendengar itu, tubuh Dany meremang, ia teringat pesan Rezel yang bilang seperti itu dipesan terakhirnya, "apa ini ulah Rezel?" Lirih Dany.
Dany menggeleng kecil dan mundur selangkah, keluarga Rezel tampak menakutkan sekarang, ia memilih lari dari sana.
"Dan. Dany" panggil Rezel.
"Biar gue yang ngejar Dany" ketus Mimi.
Beberapa polisi lalu dengan terpaksa membawa Rezel karna ia terduga sebagai dalangnya. Dan itu membuat LiLian mamanya Rezel menangis.
"Kau harus membawa Rezel pulang, aku tidak mau tau" ucapnya dengan Sadewa.
"Rezel akan pulang besok" ucap Sadewa menenagkan istrinya.
.
Sebenarnya Sadewa tidak ingin terlibat dengan pertengkaran anak kecil, tapi melihat Rezel yang sangat mencintai Dany, ia harus melakukannya.
Bisa dibilang Rezel menuruni sifatnya, dingin dan acuh. Mereka lebih suka bertindak dibelakang daripada membuat gaduh.
Dankisah percintaannyapun juga sama seperti dirinya kepada LiLian, Rezel jatuh cinta untuk pertama juga terakhir dengan Dany. Cintanya habis hanya untuk satu orang dan mereka akan gila jika kehilangan orang itu.
Seluruh bukti dan rekaman lengkap masalalu Rezel diberikan pada Afkar juga Kiko.
Mereka terbukti salah paham selama ini.Rezel begitu menyayangi keduanya dan itu membuat mereka langsung menyesal.
Keesokan hari, mereka mendekati Rezel dihari pemakaman kedua orang tuan Dany. Namun ada yang aneh disana.
Dany tak ada. Saking berkabungnya, mereka tidak ada yang menyadari keberadaan Dany.
Rezel yang pertama kali membuka kamar Dany dan tak menemukannya disana, ia langsung menghubungi Mimi yg nomor hpnya tak aktif.
Rezel panik sekarang.
Ditambah yang menyebabkan kecelakaan itu bukanlah Afkar maupun Kiko.Lalu siapa?
Kiko menggiggit jarinya memikirkan rentetan kasus sebelumnya yang menimpa Rezel.
"Re. Lu ada musuh selain gue sama Afkar?" Tanya Kiko.
Rezel menggeleng dan terus memikirkan keberadaan Dany.
Mereka bertiga berdiskusi sejenak dan tak menemukan jawaban sama sekali.
"Lu tau rumah Mimi?" Tanya Afkar pada Rezel.
Rezel teringat dulu ia menjemput Mimi didepan rumahnya. Rezel mengangguk lalu mereka kesana.
Rumah itu tampak kosong dan disana Mimi sudah tergeletak dengan luka memar dan berdarah.
"MIMI" teriak Kiko yang langsung diangkat Rezel juga Afkar.
"Kar. Bawa Mimi kerumah sakit" ucap Rezel dan Afkar langsung menggendong Mimi.
Rezel dan Kiko mencari Dany keruangan ruangan disana. Dan tak lama, Kiko teriak histeris yang langsung dihampiri Rezel.
"Mimi Re....."
"Mimi" kaget Rezel.
Tbc.
Hayo loh apa nih apa nih?
Ngebut biar cepet end.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dany!
Roman pour Adolescents"Diem atau gue bakal perkosa lu, sama kek orang didalem gudang" bisik cowok yang baru aja gue temuin disekolah sambil ngebekep mulut gue. Gue pikir sekolah di SMA ini bakal tenang, damai dan syahdu, ternyata enggak. gue malah ketemu cowok aneh yang...