Chapter 15

16.7K 1.1K 143
                                    

Dalam perjalanan air mata Dany terus keluar. Ia tak menyangka rasanya begitu menyakitkan. Bahkan jika boleh memilih, Dany lebih baik dikeroyok puluhan orang daripada merasakan sakitnya saat ini.

Matanya tak bisa berhenti mengeluarkan air mata sampai membuat matanya kabur dan.....

BRAK.


.

Keesokan harinya, Mimi menghampiri Rezel karna Dany tak masuk sekolah.

Razel cukup kaget mendengar Dany tak ada disekolah.

Rezel kemudian menghubungi Gym dan agensi Dany. Namun dari kemarin Dany tak ikut latihan, bahkan handphonenya mati.

Perasaan Rezel mulai tak enak. Sebelum gerbang ditutup, Rezel dengan kendaraannya melaju kerumah Dany.

Dihalamannya sudah ada mobil polisi yang semakin membuatnya gusar.

Tanpa permisi, Rezel masuk dan hanya terlihat ayah Dany disana sedang bicara dengan dua polisi.

"Om. Dany kemana?" Tanyanya dengan rasa takut juga khawatir sampai peluhnya menetes dari wajah tampannya.

"Nak Rezel kenapa tidak sekolah?" Tanya balik ayah Dany.

"Dany dimana om?" Rezel tak peduli dengan pertanyaan ayah Dany. Ia hanya ingin tau kabar Dany.

.

Disebuah rumah sakit besar. Rezel melihat Dany yang sedang tertidur.

Dany mengalami kecelakaan tunggal, lukanya memang tidak parah. Tapi Dany terus menangis yang membuat para Dokter kebingunggan. Bahkan polisi yang menolongnyapun juga tidak tau kronologi kecelakaan Dany seperti apa.

Dany tak merespon apapun, ia hanya menangis sampai dokter hanya memberinya obat tidur dengan dosis rendah mengetahui Dany adalah calon altet.

Setelah mendengar penjelasan ibunya Dany. Hati Rezel langsung merasa bersalah. Ia tak menyangka Dany akan meresponnya sejauh ini.

"Nak Rezel. Tante titip Dany ya. Ibu mau keluar sebentar"

"Iya tante" jawab Rezel kemudian membuka selimut yang dikenakan Dany. Kaki dan tangan sepertinya lecet ringan.

Rezel langsung menggenggam erat jari jari Rezel dan menyatukan kedua tangan mereka.

"Maafin aku sayang. Maaf"

Rezel kemarin hanya melakukan sesi wawancara soal emosinya dengan sipria manis yang ternyata dokter psikolognya.

Rezel itu mempunyai sifat implusif juga manipulatif menjurus psyco sedari kecil. Dia hampir tak mempunyai rasa empati.

Dia dapat menghacurkan seseorang dengan caranya sendiri ditambah keluarganya yang kaya, mampu menutupi semua kasus kejahatannya dimasa lalu.

Dulu Afkar dan Kiko adalah sahabatnya sebelum perjodohan bisnis itu terjadi.

Kedua orang itu sangat Rezel percayai, namun karna sesuatu tengah terjadi antara Afkar juga Rezel. Persahabatan mereka hancur.

Afkar selalu terobsesi dengan apa yang dimiliki Rezel. Begitu juga dengan Kiko, dia sangat membeci Rezel dan ingin menghancurkan Rezel bagaimanapun caranya.

Namun kehadiran Dany, Rezel mampu tertawa untuk pertama kalinya tanpa kepalsuan. Jantungnya berdetak cepat dan bahkan sekarang ia merasa takut dan berkeringat karna Dany.

Rezel sadar jika sejak pertemuannya pertama kali dengan Dany ia sudah terpesona dan jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Sehingga ia meminta orang tuannya untuk mengirim dokter psikolog terbaik untuk memyembuhkan penyakit mentalnya.

Dear Dany!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang