NAUGHTY WINTER

1.3K 119 10
                                    










Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!



















JiMin terlihat cemas sejak ia datang tadi, benar, hari ini dia memutuskan untuk kembali bekerja di cafe. Niatnya juga karena ingin meminta saran pada sahabatnya, Aeri. Tapi pikirannya terus tertuju pada Winter yang ia tinggalkan sendirian di rumah.

Tadi, sebelum pergi bekerja, JiMin sudah menyuruh Winter untuk tidak membuat gaduh yang bisa di dengar oleh pemilik apartment. Ia juga meninggalkan beberapa roti juga camilan serta air kemasan, agar Winter tak kelaparan selama ia tinggal bekerja sampai nanti malam.

"Ngapain Kamu, dari tadi bengong?" Tanya Aeri yang lewat setelah mengantarkan pesanan.

"Mian..." jawab JiMin lesu.

"Masih sakit?" Tanya Aeri lagi yang sudah berdiri di samping JiMin di balik meja kasir.

JiMin menggeleng, lalu menghela nafas.

"Kamu tau gak, caranya dapetin uang lebih tapi tetep stay di rumah?" Tanya JiMin pasrah.

Otaknya sudah buntu, tadi pagi saja dia harus mengeluarkan uang lebih untuk membelikan Winter makanan. Belum nanti biaya listriknya yang pasti akan membengkak, karena khawatir Winter yang bisa saja mengobrak abrik kamarnya lagi. Jadinya JiMin menyuruh Winter untuk menonton tayangan di TV saja.

Membayangkannya saja dia sudah mumet, TV full menyala dari jam 11 siang sampai nanti dia pulang bekerja jam 9 malam. Juga masih ada penghangat ruangan yang ia hidupkan, ia tidak tega membuat patung musim dinginnya kedinginan.

"Jadi yutuber mukbang aja." Jawab Aeri yang tak tahu masalah JiMin, mungkin dia pikir JiMin sedang bercanda.

"Kamu mau bayarin makanan buat aku mukbang?" Tanya JiMin.

Aeri menoleh pada pegawainya, "Kamu beneran mau jadi yutuber?" JiMin menggeleng lesu.

JiMin tumpu kedua tangannya di atas meja, "Tiba- tiba pengeluaranku jadi banyak, kayaknya bakal tambah banyak." Wajahnya benar- benar hopeless.

Aeri menepuk pundak JiMin, "Mau cari tambahan kerja part time?"

JiMin menggeleng lagi, "Aku gak bisa terus- terusan ada di luar."

Pernyataan JiMin membuat alis Aeri mengkerut, pasalnya JiMin adalah pekerja keras, sampai tak mempedulikan dirinya sendiri. Tapi apa itu tadi? Apa dia sudah lelah bekerja dan memilih bersantai di rumah? Apa tabungannya sudah banyak? Tapi tadi dia bilang kalau pengeluarannya sedang banyak- banyaknya.

"Kamu udah lelah hidup?" Tanya Aeri asal.

"Lelah hidup miskin." Jawab JiMin mantap.

"Kayaknya aku bakalan keluar jadi penjaga toserba, deh." Lanjut JiMin, "Mau kerja di sini aja biar bisa tidur malam."

"Ya gak pa-pa kalo itu maunya Kamu." Aeri menyetujui ide JiMin.

"Tapi pemasukanku bakal kurang." Rengek JiMin.

"Kenapa sih, Kamu? Maunya dapet uang tapi di rumah aja. Sumpah, ini bukan Kamu banget!"

"Jangan- jangan Kamu nyembunyiin sesuatu, ya?"

Mata Aeri memincing, ia curiga dengan gelagat JiMin yang terlihat kalang kabut pada pertanyaannya barusan.

"Selamat siang, JiMin unnie."

Penyelamat!

Ning sudah terlihat berdiri di depan mereka, siap memesan seperti biasa.

"Selamat siang, Ning." JiMin tersenyum lebar, "Pesanan seperti biasa 'kan?"




















PYGMALION : WINTER (WINRINA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang