GLOOMY DAY

736 97 13
                                    






Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!

















Wajah JiMin semakin muram, dia bahkan sampai di usir ke belakang oleh Aeri agar tak membuat pelanggannya ketakutan. Di belakang, JiMin tengah mengaduk adonan kue dengan setengah melamun. Pikirannya kembali melayang pada ingatan waktu kemarin malam.

Tadi malam, JiMin kembali pulang larut, dan kembali pula Winter menunggunya pulang. Winter tidak tertidur seperti kemarin malam, namun JiMin memilih abai, ia masuk ke dalam meninggalkan Winter di luar. Winter mengekorinya tanpa bersuara, ia melihat JiMin melepas jaketnya dan melemparnya kesembarang arah. Lalu JiMin merebahkan diri di kasur, namun membelakangi Winter, menghadap tembok.

Dengan ragu, Winter merangkak ke kasur, ia juga merebahkan dirinya dengan hati- hati, mengambil tempat di paling pinggir agar tak membuat JiMin marah.

Bibir Winter bergetar menahan tangis, sebenarnya ia ingin mendekap JiMin seperti sebelum- sebelumnya, namun ia takut JiMin akan marah kalau dia sampai menyentuh JiMin barang setitik. Winter ambil boneka anjing kecil pemberian JiMin, ia dekap untuk di bawa tidur.



"Unnie, aku akan pergi bersama Winter." Suara SungChan membuyarkan lamunan JiMin.

JiMin menoleh pada SungChan yang berdiri di belakangnya, pria itu mengenakan pakaian santai yang membuat JiMin menaikan sebelah alisnya heran. Lalu, apa tadi maksudnya pergi bersama Winter?

Belum sempat JiMin mengeluarkan suara, sosok Winter muncul dengan dress putih yang melilit lekuk tubuh rampingnya. Baik SungChan maupun JiMin terperangah pada tampilan manis Winter, bahkan Winter juga merias wajahnya.

Oh, merias wajah juga dress bukan Aeri yang mengajari, tapi Ning. Ning membelikan Winter beberapa baju manis, juga mengajari Winter menggunakan make up.

"Ayo, Winter." SungChan menggandeng tangan Winter, "Unnie, kami pamit."

Mata JiMin mengekori langkah mereka, dadanya berdenyut nyeri melihat Winter di genggam orang lain. Bahkan Winter tak menyapanya seperti biasa. Tapi dia bisa apa? Sejak kemarin dia memberi Winter silent treatment.

HaeWon masuk ke pantry untuk mencuci beberapa gelas bekas pelanggan, ia heran melihat JiMin malah menatap kearah pintu pantry dengan tatapan kosong.

"Waeyo, Unnie?"

"SungChan dan Winter bolos kerja?" Tanyanya yang masih mengunci pandangannya kearah di mana SungChan dan Winter menghilang.

"Winter tidak bilang?"

"Mwo?"

"SungChan dan Winter kerja setengah hari, mereka pamit mau pergi kencan." Jelas HaeWon yang meletakan gelas- gelas di wastafel.

"Mwo?!"

JiMin langsung berlari keluar, namun sayangnya SungChan dan Winter sudah terlanjur pergi dengan taksi.

"Kenapa Kau memberi mereka ijin?!" Sungut JiMin saat dirinya kembali ke dalam dan langsung berdiri di depan Aeri.

"Untuk apa aku melarang mereka yang ingin bersenang- senang? SungChan dan ADIK SEPUPUMU!" Ucap Aeri penuh penekanan.

PYGMALION : WINTER (WINRINA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang