FALLING FOR WINTER

799 87 14
                                    







Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!


















( 🤏 🔞 )












JiMin memandangi Winter yang tidur di sampingnya, menyusuri wajah Winter dengan jari telunjuknya. Dia benar- benar tidak ingat bahwa bentuk seperti ini yang telah ia buat.

Keajaiban nyata dalam hidupnya ini, jika seandainya suatu saat menghilang, dia harus bersiap, menyiapkan diri. Ia tak ingin mengulangi kebodohan yang telah ia perbuat pada Winter.

Winter milik JiMin, sampai kapan pun itu.

Karena itu, ia ingin mengisi hari- harinya dengan berbahagia bersama Winter. Dan jika saatnya nanti tiba, Winter-nya menghilang, ingatannya penuh dengan Winter yang berbahagia.

Namun, JiMin juga melangitkan doanya, semoga Winter akan terus bersamanya. Seperti Galateia milik Pygmalion, selamanya bersama.

Kelopak mata Winter bergetar, ia terbangun oleh sentuhan JiMin di seluruh wajahnya. Matanya perlahan terbuka, ia kedipkan matanya beberapa kali hingga JiMin yang terbaring di sampingnya jelas terlihat.

JiMin tersenyum, namun Winter menggeser tubuhnya dengan raut ketakutan. JiMin menyadarinya,

"Winter..." JiMin ambil tangan Winter dan ia genggam di depan dadanya, "Mian."

Winter memperhatikan tangannya yang di genggam lalu menatap JiMin yang masih tersenyum.

"Tidak marah?" Cicit Winter.

JiMin menggeleng.

"Boleh peluk?"

JiMin mengangguk.

Winter mengulum senyum lantas ia merambat menaiki JiMin dan mendekapnya erat. JiMin juga melingkarkan lengannya dan mengusap punggung Winter, hidungnya menghirup wangi sampo strawberry milik Winter.

Untuk beberapa detik mereka masih saling mendekap, JiMin menggoyang- goyangkan tubuh Winter di atasnya.

"Winter..."

"Hm?" Gumamnya di leher JiMin.

"Bangun dulu..."

Winter menggeleng dan semakin mengeratkan dekapannya.

"Kau belum memberiku morning kiss, Winter."

Winter membuka matanya, ia lantas menegakan tubuhnya, tidak beranjak dari atas JiMin, Winter menduduki perutnya.

"Boleh?" Tanya Winter memastikan.

JiMin mengulum senyum dan mengangguk. Winter tersenyum lebar, ia bertepuk tangan kecil. Winter menunduk, menangkup pipi JiMin lalu mengecup bibirnya 2 kali. Setelah itu Winter kembali menegakan tubuhnya, masih dengan senyum lebar.

JiMin tertegun melihat Winter yang tersenyum dengan wajah polosnya, tiba- tiba darahnya berdesir.

"Ayo jadi gila bersamaku, Winter."

Winter tak mengerti dengan yang di maksud JiMin, ia memiringkan kepalanya.

JiMin bangkit dan menggulingkan tubuh Winter ke sampingnya lalu ia kungkung Winter di bawahnya.

JiMin menelan ludahnya, ia menunduk perlahan, JiMin bisa rasakan hembusan nafas Winter dan melihat mata gadis itu dari jarak yang begitu dekat.

"Winter, buka mulutmu." JiMin berbisik tepat di depan bibir Winter.

PYGMALION : WINTER (WINRINA) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang