~TIDAK ADA YANG MENYAKITIKU, HARAPANKU SENDIRI YANG MENYAKITIKU~
HAPPY READING
.
.
.
2 Bulan kemudian
Selama 2 bulan ini Becca terus berusaha untuk tidak terlihat lemah, ia selalu memantau Sam dari kejauhan, itu yang selalu Becca lakukan selama ini.
Becca kini tengah duduk di bangku taman, tempat ternyaman saat ia sedang merindukan Sam, Becca menatap lurus ke arah taman tiba tiba ada yang memanggil namanya.
"hi Bec"Sapa seseorang
Becca yang merasa namanya di panggil pun mengedarkan pandangannya kearah sumber suara, betapa terkejutnya ia ketika melihat orang yang memanggilnya itu adalah Sam, jantung Becca berdebar, tak bisa dipungkiri jika dirinya masih mencintai Sam.
"S-sam"lirih Becca
"kenapa kaya ngeliat hantu"Ucap Sam
"ah ti-tidak"Ucap Becca tak karuan
"apa aku boleh duduk disini"Ucap Sam
"ah i iya silahkan"Ucap Becca
Sam pun duduk di samping Becca.
"apa kabar"Ucap Sam
"aku baik"Ucap Becca
Mereka berdua berbincang satu sama lain, momen yang memang Becca rindukan sedari dulu, saat mereka berbincang, Sam mendekatkan wajahnya ke kepala Becca, Becca pun merasa gugup.
"S sam kamu mau apa"Ucap Becca
Bukannya menjawab, Sam malah semakin mendekat dan itu berhasil membuat Becca semakin gugup.
"Sam"panggil Becca
"Nah kan dapet juga"Ucap Sam mengambil hewan kecil di kepala Becca
"Sam"lirih Becca
"oh maaf maaf, tadi ada hewan di kepala kamu, maaf ya"Ucao Sam
"i iya gapapa"Ucap Becca memaksakan senyum
Setelah beberapa saat mereka berbincang, mereka pun memutuskan untuk masuk ke kelas masing masing.
"arghhh anjir gue seneng banget"heboh Becca saat sampai di kelasnya
"Bec, lo gak kemasukan jin kan?"tanya sahabatnya, pasalnya Becca tidak pernah sebahagia itu setelah dia putus dengan Sam.
"arghhh Irin, Nop kalian harus tau ini, tadi di taman gue ngobrol banyak bareng dia"Ucap Becca bahagia
"Sam maksud lo?"tanya Irin
"iya, terus siapa lagi"Ucap Becca
"Bec inget dia itu udah nyakitin lo, jangan sampe lo ngulangin kebodohan lo untuk yang ke 2 kalinya"Ucap Irin
"tapi rin, gue bener bener gak bisa lupain dia, gue yakin gue masih punya harapan untuk balik lagi kaya dulu, gue yakin dia bisa berudah rin, gue yakin itu, gue bakal perjuangin cinta gue rin."Ucap Becca
"lo tau Bec, penyebab lo gak bisa move on itu karna di dalam lubuk hati lo yang paling dalam sebenernya masih ada secerca harapan, mungkin dia bisa balik lagi, mungkin dia bisa berubah, Cmon Bec lo gak boleh gini terus"Ucap irin
"tapi gue gak bisa lupain dia, gue juga udah mencoba nerima orang baru tapi apa? nyatanya, gue sellu keinget dia terus"Ucap Becca
"lo bukan gak bisa lupain dia, tapi dia emang ada tempat tersendiri di hati lo, mau sejauh apapun lo nyari orang baru, dia pasti bakal selalu baik lagi di pikiran lo, ibarat kan lo dengerin lagu, lu inget sama liriknya tapi lu belum tentu inget sama judulnya dan selama ini tanpa lo sadari lo selalu nyari yang kaya dia di tiap orang baru tapi nyatanya gak ada kan? ya karna emang gak ada yang kaya dia"Ucap Nop
Becca pun mencerna ucapan sahabatnya, lalu ia kembali sedih.
"lo tenang aja, kita bakal bantu lo untuk lupain Sam, inget masih banyak cowo yang lebih baik dari dia oke"Ucap Irin, Becca pun mengangguk
Hari ini dosen tidak masuk, Becca pun memutuskan untuk menyusuri kampus, tanpa sengaja ia melihat Sam dengan kekasihnya yang tengah bermesraan.
"be jangan pernah tinggalkan aku"Ucap kekasih Sam
"aku mencintaimu, mana mungkin aku meninggalkan mu"Ucap Sam sembari mencium kepala kekasihnya.
Becca merasa sedih melihat itu, tadi pagi baru saja ia mendapatkan secerca harapan untuk bisa kembali bersama Sam tapi saat melihat semua ini, harapan nya hancur ia tidak bisa lagi berharap lebih.
"Cmon Bec lo gak boleh cengeng, lo harus ngebuktiin kalo lo bisa tanpa dia"gumam Becca
Becca pun pergi dari sana, ia tidak ingin lebih sakit karna melihat orang yang dicintainya bermesraan dengan wanita lain.
Malam hari
Becca melihat Mommy Daddy nya tengah bersantai, Becca pun langsung menghampiri Mommy Daddy nya.
"Mom,Dad"Sapa Becca
"ada apa Bec"Ucap Mom
"eumm apa Becca boleh meminta sesuatu"Ucap Becca
"minta apa nak"Ucap Dad
"Becca ingin pindah kampus, Becca ingin pindah dari kota ini Dad"Ucap Becca
"tapi kenapa Bec"tanya Daddy
"Becca ingin mencari suasana baru aja Dad"Ucap Becca
"baiklah, kapan kamu mau pindah"Ucap Dad
"besok"Ucap Becca, orang tuanya pun kaget atas permintaan putrinya
"kamu mau pindah kemana"Ucap Dad
"Becca mau pindah ke kota yang jauh dari sini, Becca mau melupakan semua yang pernah terjadi, Becca mau memulai hidup baru"Ucap Becca
"baiklah, besok Daddy akan mengurus semuanya"Ucap Dad
"apa kamu yakin ingin pindah nak"Ucap Mon merasa sedih
"iya Mom, Becca ingin fokus belajar"Ucap Becca
"baiklah jika itu yang kamu mau"Ucap Mommy
Keesokan paginya
Daddy Becca sudah mengurus perpindahan Becca, Becca pun sudah mempersiapkan keberangkatannya kerumah barunya, Mommy Becca merasa sedih karna akan ditinggal putri semata wayangnya.
"Mom, jangan sedih, Becca hanya beberapa tahun saja disana, nanti juga pulang lagi kesini"Ucap Becca
"kamu jaga diri baik baik disana ya, Mommy menyangimu"Ucap Mom
"iya Mom, Becca juga menyayangi Mommy"Ucap Becca
"ayo nak, semuanya sudah siap"Ucap Dad
"iya Dad"Ucap Becca
Diperjalanan
Becca hanya melamun, ia mengenang saat saat bersama Sam dulu, air matanya jatuh ia tidak bisa lagi menahan air matanya.
Sesampainya Becca di rumah barunya, ia pun langsung turun dan menyuruh penjaga disana untuk meembantunya membawa barang barangnya.
Setelah semuanya selesai di rapikan, Becca pun memutuskan untuk mandi, setelah selesai mandi, ia pun langsung istirahat, Becca membaringkan dirinya di kasur, ia menatap langit langit, air matanya jatuh.
"bohong jika aku sudah melupakanmu, bohong jika aku tidak merindukanmu, semuanya disini masih tentangmu, hatiku sampai saat ini masih memilihmu"guman Becca dengan air mata yang sudah membasaha pipinya
Becca pun memejamkan matanya lalu tidur karna ia merasa lelah.
Malam guys🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel For RebeccaAnindira
RomanceRebecca Anindira adalah Putri tunggal dari keluarga Maheswari, dia mempunyai seorang kekasih untuk yang pertama kali nya, dia sangat mencintai kekasihnya itu tetapi sayang, kekasih yang selalu ia banggakan ternyata memberi luka yang begitu dalam, di...