selamat membaca..
✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
"Jadi pacar gue atau nenek lo yang ada di pelosok sana mati?"
Itu bukan penawaran, tapi ancaman. Sudah jelas bukan?
Manik hijau itu mengerjab, berusaha mencerna apa yang terjadi, bukankah dia sudah mati?
Perlahan gadis linglung itu mengangkat kedua tangannya, menatap tangannya yang terlihat berisi sehat dan tak ada baret luka.
Hingga akhirnya gadis itu mencerna apa yang terjadi, pertanyaan sialan ini adalah awal hancurnya masa depan dan kehidupannya.
Dulu dia dengan lugas menjawab opsi pertama dengan lantang, tidak tahu neraka apa yang sudah menunggunya.
Kini, situasi berbeda.
Tidak, bukan opsi kedua.
"Gue udah punya cowo, sorry."
Membual lebih baik daripada harus memilih dua opsi yang sama-sama mengerikan itu.
Gadis remaja itu-Medussa, menatap tepat pada manik abu yang menatapnya tajam seperti laser.
"Gue bisa bunuh cowo lo sekarang juga, kalo lo mau tau." suara itu masih saja terasa mengerikan di telinga Medussa.
"Lo ga bakal bisa, kalo tau siapa cowo gue." terdengar ringan di lidah, tapi sebenarnya gadis itu berdebar, memikirkan siapa yang bisa menolongnya dari awal malapetaka ini.
Medussa jelas melihat senyum remeh di bibir itu.
"Oh ya? Siapa emang?" Medussa merasa tubuhnya meremang saat tatapan intimidasi itu menyorotinya.
"Dia..." tiga detik untuk melihat sekitar, siapa sekiranya orang random yang bisa dia jadikan tameng, mungkin?
Satu.
Di lapangan basket, terlihat kumpulan pemuda sedang bermain, Medussa ingat. Salah satu pemuda di situ ada seorang anak menteri luar negeri, dia Asher tapi dirumorkan jabatan ayahnya berasal dari sokongan keluarga Atyaz, itu adalah marga pemuda mengerikan di hadapannya.
Skip.
Dua.
Medussa berpikir cepat, hingga pandangannya jatuh pada seorang siswa yang sedang berjalan bersama seorang pria dewasa yang bersetelan rapi, dia Khalid, anak seorang pengusaha arab tersohor, cukup setara untuk bersanding dengan pemuda mengerikan dihadapannya, tapi pemuda itu adalah seseorang dengan...gangguan mental, bahkan pemuda itu kini tengah mengalungkan botol air minum yang biasa di pakai anak tk dan pria dewasa disebelahnya adalah bodyguard Khalid. Apa dia? Tapi..
Tiga
Saat sedang berpikir keras, tatapan Medussa jatuh pada seorang pemuda jangkung yang sedang berjalan dengan permen di mulutnya. Dia Caspian, pemuda dengan latar belakang misterius tapi banyak rumor beredar jika orang dibelakang pemuda itu adalah orang-orang dari dunia bawah, hanya rumor. Benar atau tidaknya Medussa tidak tahu. Tapi bukan itu yang penting, pemuda rupawan itu adalah seorang gay! Dan pasangan gay-nya itu adalah ketua klub musik, Taruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDUSSA
Fantasybukankah hidup ini lucu? diberikan kehidupan untuk mengejar kematian. Medussa tau bahwa Zayn itu gila tapi apa memang segila ini? Karena Zayn, kematiannya datang lebih cepat. jika memang Tuhan masih memberikan sedikit belas kasih padanya, dia ingi...