bab 12

4.1K 346 20
                                    

selamat membacaa(。>‿‿<。 )

▬▬ι══════════════ι▬▬

"Khalid diam-diam menghanyutkan ya, curiga dia anak normal. Nih kalung mahal anjir, lebih mahal daripada biaya hidup gue." celotehan Chizi terdengar ketika gadis berambut sebahu itu melihat kotak perhiasan disamping paperbag.

"Tapi yang gue heran, Khalid ini emang sembarang milih atau emang tau kalo ini kalung mahal? shit! kapan Nicholas ngasih gue beginian? huhu.." celotehan itu berakhir keluhan Chizi pada crush-nya.

Medussa menggaruk kepalanya heran, "ini mahal ya?"

Chizi mendengus, "pake nanya."

"Gue balikin aja kali ya?" Medussa menatap kalung berliontin bunga gardenia kecil berwarna putih perak, samar-samar akan terlihat pantulan cahaya hijau zamrud kala cahaya menyorot, sesuai dengan warna matanya.

"Yakin? Khalid bakal sedih kalo lo balikin hadiahnya." Chizi menyahut dengan tatapan fokus ke cermin rias, sebentar lagi murid-murid akan berkumpul dihalaman depan.

Medussa termenung, tak lama terdengar suara pintu terbuka. Terlihat Syira dan Teressa yang membawa banyak plastik berisi makanan pesan antar.

Merasa terlalu mencolok, Medussa memasukkan kotak perhiasan itu kedalam paperbag tadi.

"Makan dulu ga sih?" Syira mencomot kentang goreng yang masih sedikit hangat.

"Makan mulu kerjaan lo." ejekan Chizi tidak Syira pedulikan, gadis itu justru mengambil posisi nyaman agar dapat makan dengan tenang.

Dan beberapa saat kemudian, kotak-kotak berisi makanan sudah habis tak bersisa. Chizi menepuk perutnya usai bersendawa pelan.

Syira menutup hidungnya, "bau lambung."

Mendengar itu Chizi melotot, "enak aja," gadis itu mengapit Syira.

"Hah! bau ga? ngga kan?" Syira terpaku, hingga wajahnya terlihat memerah kesal.

"Chizi!!" teriakan penuh kekesalan pun menggema dikamar para gadis.

Sedangkan Chizi hanya tertawa keras melihat raut kesal Syira.

Ah, menggoda gadis imut itu memang menyenangkan, pikir Chizi.

_________

Cuaca malam ini cukup dingin apalagi tepat dipinggir laut.

Medussa merapatkan cardigannya, dilihatnya wajah ketiga temannya yang kedinginan. Tak lama kemudian, Dylan dan Serea—wakil ketua osis terlihat maju kedepan.

"Selamat malam, masih semangat kan?" sapaan pembukaan dari Serea membuat atensi teralihkan.

"Baik, jadi karena semuanya udah kumpul, disini gue dan anggota osis ingin mengadakan permainan 'bermain dalam gelap'." usai Serea mengatakan hal itu, terlihat anggota osis maju membawakan box berwarna hitam.

"Kalian bisa liat kotak ini, jadi permainan ini akan diadakan dihutan lindung yang pasti kalian tau itu dimana. Permainan ini adalah permainan pasangan, kalian nanti akan mendapatkan misi untuk mencari 'star fall'. Asal kalian tau, star fall hanya berjumlah 10." Serea berhenti sejenak, menatap para murid sebelum kembali melanjutkan.

MEDUSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang