selamat membaca..
(revisi)
sdikit 17+
___________
"Kakak punya pacar ya?" Sirenia menatap wajah Zayn yang terlihat tak bersahabat.
Zayn menoleh, dengan kasar pemuda itu malemparkan kartu kredit dipangkuan Siren.
"Turun." Zayn menatap datar ke depan, tidak perduli akan wajah syok Sirenia.
"Kak? kakak jangan bercanda gitu deh, ga lucu tau." Sirenia mencebik kesal, tangannya terulur ingin memegang tangan Zayn yang sedang memegang kemudi tapi cowok itu langsung menepisnya kasar.
"Gue bilang turun, anjing!" Zayn mencengkram tangan putih Siren kuat, hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Kak, lepasin! tangan Siren sakit," Sirenia menatap Zayn dengan wajahnya yang sudah dipenuhi air mata.
Saat itulah Zayn seolah tersadar, pemuda itu segera melepas cengkramannya berganti dengan membawa tangan gadis itu ke bibirnya, meniupnya lembut.
"Sorry, gue kelepasan." Zayn pun akhirnya memegang tangan Sirenia sepenjang perjalanan mereka.
Disisi lain, Sirenia-tersenyum manis, ini sudah pasti.
Karena Zayn tidak akan bisa melihatnya menangis dan itu merupakan senjata andalannya.
_________
Zayn mengacak rambutnya kasar, pemuda itu sudah jelas tidak dalam suasana hati yang baik.
"Medussa, Medussa.." Zayn menggenggam erat pagar balkon, membayangkan jika itu adalah leher mulus seseorang yang berstatus kekasihnya.
Memikirkan gadis itu, Zayn merasa dia adalah pihak yang dipermainkan bukan sebaliknya, padahal tujuan awalnya adalah menjadikan Medussa mainannya bukan dirinya yang dipermainkan seperti ini.
Khalid, memikirkan nama itu juga membuat alis tebal Zayn mengerut tajam. Bocah sakit mental itu, apa benar-benar sakit mental? Mengapa dia begitu memperdulikan Medussa? Karena Khalid rencananya sudah gagal untuk kedua kali.
Zayn masuk kedalam kamarnya, membuka lemari kaca yang ada dikamarnya.
Terlihat jelas berbagai alkohol dengan kandungan rendah hingga paling tinggi.
Zayn merogoh sakunya, mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.
"Kamar sekarang!"
Tutt!
Zayn menuangkan alkohol dengan kandungan tinggi ke dalam gelas, menyesap perlahan bagaimana minuman haram itu menyapa tenggorokannya.
Pintu kamarnya terbuka, menampilkan seorang wanita muda dengan pakaian maid berjalan perlahan menghampiri Zayn, kemudian bersimpuh tepat didepan pangkal paha Zayn.
Dengan hati-hati, maid itu pun melakukan tugasnya, berusaha menahan sakit di tenggorokannya atas tindakan kasar dan brutal tuannya.
Zayn mendongak, menutup matanya menikmati sensasi dunia surgawi ini. Membayangkan jika yang sedang bersimpuh dibawahnya adalah Medussa, membuat nafsu Zayn semakin meninggi.
"Agh! Medussa!" diakhir pelepasannya, cowok itupun secara sadar menyebutkan nama gadis yang belakangan ini berputar dikepalanya.
__________
Medussa menatap layar ponselnya, melihat nomor asing yang sebenarnya tidak asing karena Medussa dulu hafal mati nomor ini.
'bsk gue jmpt!'
22.49 pm
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDUSSA
Fantasybukankah hidup ini lucu? diberikan kehidupan untuk mengejar kematian. Medussa tau bahwa Zayn itu gila tapi apa memang segila ini? Karena Zayn, kematiannya datang lebih cepat. jika memang Tuhan masih memberikan sedikit belas kasih padanya, dia ingi...