bab 02

6.5K 463 8
                                    

selamat membaca..

gula itu punya dua sisi, sisi pemanis dan sisi penyakit but,

this isn't about sugar..

▬▬ι══════════════ι▬▬

Medussa berjalan pelan, memasuki rumah yang merupakan salah satu peninggalan orangtuanya, dan dirinya bisa masuk ke Phantom High School adalah karena harta peninggalan orangtuanya yang meninggal dalam kecelakaan mobil dua tahun lalu.

Rumah ini cukup besar dengan dua lantai, dengan satu art, Yasmin, wanita berusia 42 tahun itu sudah mengabdi pada keluarga Latvika selama 17 tahun.

Medussa punya satu kakak laki-laki yang lima tahun diatasnya, pria itu juga yang sekarang mengurus usaha properti peninggalan orangtua mereka.

Ardeon Kaishi Latvika.

Dia kakak yang baik, hanya saja Medussa dulu selalu menutup matanya akan kebaikan kakaknya itu.

Dikarenakan Medussa dulu menganggap bahwa kakaknya adalah penyebab kedua orangtua mereka tiada.

Padahal, semua itu sudah takdir.

Hingga akhir hayat di kehidupan pertamanya, Medussa belum meminta maaf pada kakak satu-satunya itu. Padahal jika tidak ada Kai, dia sudah menjadi gelandangan dan tidak akan dapat bersekolah di Phantom High School, sekolah swasta bergengsi yang isinya rata-rata adalah anak-anak dengan sendok emas sedari kecil.

Adalah hal tabu untuk menyebut sekolah itu sebagai sekolah koneksi, karena bersekolah di kawasan elite itu sudah pasti koneksi dimana-mana, membangun hubungan baik sesama murid untuk mendapatkan keuntungan adalah hal biasa.

Pertahunnya, sekolah itu hanya menerima tiga murid beasiswa yang lolos dengan seleksi ketat.

Medussa berhenti di depan pigura yang didalamnya terdapat empat orang sedang tersenyum lebar kearah kamera.

Itu foto keluarganya.

Gadis itu mengelus permukaan pigura yang sudah mulai usang itu.

Andai saja dia hidup kembali saat kedua orangtuanya masih hidup tapi Medussa segera menggeleng, dia takut untuk melihat kejadian tragis itu lagi.

Memikirkan hal itu, Medussa tiba-tiba teringat dengan akhir hidupnya.

Apa dia bisa mengubahnya?

Takdir. Kata mutlak yang orang awam pun tahu jika takdir adalah milik Tuhan dan sebagai manusia, mustahil baginya untuk menggoyahkan takdir itu sendiri.

Tapi untuk apa dia mengalami kehidupan untuk kedua kali, jika takdir nantinya tidak bisa diubah?

Pasti ada sesuatu.

Medussa menghela nafas, masih terlalu dini untuk memikirkan itu. Sekarang dia akan menunggu esok hari, apa yang akan terjadi setelah dia menolak Zayn mentah-mentah dan berakhir pingsan di pelukan Khalid.

Medussa mendengus saat memikirkan pemuda gangguan mental itu, entah apa yang terjadi hingga Khalid mengalami gangguan mental.

Sungguh itu mengerikan untuk dilihat, bagaimana tidak, Khalid adalah seorang pemuda dengan darah Asia Tengah yang mengalir di tubuhnya, jadi postur tubuhnya sudah jelas tinggi dan besar khas pria timur tengah dengan kulit tan-nya.

MEDUSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang