1. LB : Pertemuan singkat

5.2K 189 2
                                    

Hallowi renshine renyangie apa kabareuu? Aku ada cerita baru walau angst tapi semoga bisa menghibur kalian semua.

Oh ya sebelum masuk ke ceritanya aku mau kasih tau gimana sang karakter berbicara ya.
*Tulisan tebel* : Itu cara Rayan buat komunikasi anggap aja pake bahasa isyarat karena tokohnya itu bisu.

Cerita ini itu cerita rombakan anathema yang aku bedah dan buat ulang, beberapa alur ceritanya masih sama, nama karakternya juga masih sama. Oke jangan lama lama, let's enjoy.

 Oke jangan lama lama, let's enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃

"Aku bisu bukan berarti aku tidak boleh bahagia kan?"
-Rayanza Skyrion Narendra-

Suasana pagi yang cerah dengan banyak kupu kupu yang hinggap pada sari bunga di taman. Rayanza Skyrion Narendra kini tengah duduk di salah satu taman dekat dengan komplek perumahannya. Sendirian.

Pundak yang sebelumnya terasa ringan, kini malah terasa berat karena tangan yang menghinggapi. Mendongak melihat siapa yang memegang pundaknya.

Brian junantha Abimartha, pria yang menepuk pundaknya. Pria dengan rambut ash brown dan tinggi sekitar 172 cm itu ikut duduk di sampingnya.

"Sendirian aja?" tanya Brian menatapnya.

Rayan mengangguk dan tersenyum kearah Brian. Menampilkan wajahnya yang seperti tengah riang gembira tak seperti biasanya.

"Ray ... lo masih berharap sama Javier?" Kata Brian dengan menunduk.

*Gua ... gua ga tau bi, ga mudah melupakan seseorang secepat itu*

"Sorry gua ga terlalu paham bahas isyarat lo, tapi gua yakin lo bilang, kalo lo masih berharap kan?" Rayan terdiam usai ucapan Brian memang benar adanya.

"Gapapa, setiap manusia boleh berharap, boleh mengharapkan sesuatu, yang mungkin ujungnya ga bakal tercapai" Tunduk Brian menatap rumput di bawahnya.

Rayan menepuk pundak Brian, dengan sontak pria itu pun menoleh, menatap binar mata Rayan yang hendak mengungkapkan sesuatu.

Namun Rayan malah mengetik pada ponselnya dengan sedikit terburu buru.

*Jangan sedih, ayo semangat Brian, gua tau lo bakal bisa dapetin hati orang lain yang lebih baik* Tulisan yang berada pada ponsel rayan.

Pria itu tersenyum cerah, dan juga menatap wajah Rayan yang tersenyum ke arahnya. Bagaimana bisa laki laki rapuh ini memberinya semangat sementara dirinya juga tengah terluka.

LAST BUTTERFLY || [ NOREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang