9. LB : Tentang javier

1.1K 82 0
                                    

"Akan terus terukir indah dalam setiap buku perjalanan ku, walau aku tau aku bukan pilihan mu."
-Brian Junantha-


𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃

"Membangkang kamu sama saya?"

"Javier cape pah, papah ga pernah ngertiin posisi Javier"

"Aku juga punya cinta ku sendiri pah, bukan suruhan papah demi perusahaan papah yang ga jelas itu!" Bentak nya dengan nada sedikit tinggi.

"GA JELAS HAH?! KAMU PUNYA FASILITAS DAN SEMUANYA DARI SIAPA HAH?"

"Ngomong sama orang tua yang bener, papah cuma mau kamu bisa jalanin ini, dan jangan sampai buat Ayla kenapa napa"

"Deo lebih licik dari yang kamu kira!!" beo pratama atau tak lain adalah ayah dari Javier.

"Engga pah, papah yang licik disni, gunain kesempatan, dan juga ngorbanin Rayan!"

"Rayan salah apa sama papah hah?!" bentak Javier pada Pratama.

"Ck. kamu masih bela si bisu itu? Denger ya sampai kapan pun Rayan sudah ditakdirkan sengsara karena hidup dalam keluarga Narendra"

"Jaga omongan papah! Rayan berhak bahagia, bukan berarti tunawicara ga bisa berbuat apa apa pah!!" Bentak Javier.

"Ck anak bodoh kaya kamu ga bakal paham, intinya kalau kamu lepas tanggung jawab Ayla, liat aja kamu dan bunda mu bakal sengsara!"

"Jangan bawa bawa bunda brengsek!" Umpatan Javier tak didengar oleh Nathan Pratama.

Javier beruntung karena Pratama kali ini tak melukainya kembali. Javier kembali ke kamar nya guna untuk menetralkan detak jantungnya dan desiran nafas yang tak beraturan.

Membuka kaos hitam miliknya dan menampilkan beberapa luka basah di punggung dan perut nya akibat Pratama.

"Tua Bangka gila! sekali terjadi hal buruk pada Rayan, bakal gua tentang semua karma!"

*****

Rayan kini tengah bersama Brian usai pria itu bergelut dengan angkasa. Brian membawanya ke satu pantai terdekat, dengan suasana yang sepi karena tak banyak orang tahu.

"Maafin gua soal angkasa, gua kebawa emosi" Rayan menggeleng untuk Brian agar meminta maaf pada angkasa bukan dirinya.

"oke oke, gua bakal minta maaf nanti"

"Lo tau ada yang lo ga tau tentang Javier"

Rayan kenaikan satua alisnya mengernyit kebingungan dengan raut sedikit memaksa agar Brian bisa bercerita.

"Lo mau tau?" Angguk Rayan antusias.

"Javier punya banyak luka, sejak kecil dia disuruh papahnya untuk melakukan hal yang bahkan di luar kemampuan Javier"

"Tapi pertama kali gua liat Javier berbeda itu saat sama lo satu tahun yang lalu"

"Javier yang tak banyak bicara, dan selalu menjadi robot, pas sama lo dia berubah, dari sikapnya, cara bicaranya, dan juga semangat hidupnya"

"Tapi entah ada apa di hari itu, Javier marah ke gua cuma karena gua nanya tentang lo, dan sejak itu juga Javier mulai deket sama Ayla tanpa bicara lagi sama gua"

LAST BUTTERFLY || [ NOREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang