Jangan pernah libatkan hubungan dalam persahabatan, semua nya akan hilang perlahan jika tidak ada yang ingin mengalah dan mengakhirinya.
—Angkasa Abiartha—𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃
Angkasa yang bolos ternyata ke rumah sakit tempat Rayan berada. Dengan pikiran kacau dia menetralkan detak jantungnya dan emosinya untuk bertemu Rayan.
"Hai" sapa nya dari balik pintu.
Rayan menengok dia tak tahu siapa yang datang, namun sosok itu langsung terduduk ambruk di samping Rayan. Dengan kepala yang bertumpu pada tangan sang empu.
Rayan meraba Surai itu, kala laki-laki dibawahnya seperti tengah lesu dan tak bersemangat.
"Gua kasa" ucapnya lirih tanpa merubah posisinya.
"Cape Yan, Wilona, Yugas semuanya pergi."
"Yugas marah sama gua, begitu juga Wilona."
Rayan tak menjawab apapun dari isyarat nya. Dia terus mengelus surai temannya yang tengah bersedih dengan suatu hal yang tak dirinya mengerti.
Tak terasa tangan Rayan basah, dan ternyata Angkasa lah yang tengah menangis tanpa suara. Dia menitihkan air mata nya, sehingga membanjiri kasur dan tangan Rayan.
Angkasa bangkit lalu memeluk Rayan dengan erat. Membuat sang empu kebingungan dan hanya membalas pelukan itu.
"Kenapa?"
Isyarat Rayan setelah pelukan terlepas. Angkasa menatap nanar mata indah yang tengah menatap kosong tembok didepannya."Gua salah, gua salah bawa bawa perasaan dalam persahabatan yan, maafin gua." Rayan mengernyit heran dengan ucapan pria tinggi didepannya.
"Wilona, entah apa yang angel bilang sama dia, tiba tiba dia ngaku suka sama gua, Gua ga bisa apa apa, sedangkan gua suka sama lo yan!" Pekik angkasa dengan suara bergetar.
"Maaf, maafin gua!"
Rayan meraba wajah itu dengan telaten, lalu mengusap air matanya hingga Angkasa mendongak melihat wajah langit nya.
"Kenapa kasa? kenapa?" tanya Rayan ikut menitihkan air matanya.
"Gua ga bisa bohong, sejak lo sama Javier jauhan gua pikir gua bisa ambil celah dalam hati lo."
"Maafin gua, gua pikir persahabatan ini rusak gara gara gua." isaknya dengan suara lirih.
Rayan mengangkat kembali wajah basah yang sempat tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST BUTTERFLY || [ NOREN ]
RomanceDiselingkuhi oleh sang kekasih dengan adiknya sendiri adalah hal paling dirinya benci saat ini. Belum lagi keterbatasan nya dalam berbicara membuatnya selalu di kucilkan bahkan di keluarganya sendiri. "Saya malu punya anak bisu kaya kamu!" "Lo itu b...