12. LB : Redup

1K 81 6
                                    

Tak ada dunia yang adil itu nyata. Bahkan dunia menghukumnya begitu berat tanpa celah untuk bahagia
—Brian junantha

𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃𓂃 ࣪˖ ִֶָཐིཋྀ ִֶָ ࣪˖ ִֶָ𓂃

Rayan dan Ayla sama sama dalam ruang UGD, terbaring tak berdaya dengan para dokter yang kelimpungan.

Orang yang menabrak mereka berdua, kini tengah berurusan dengan polisi dan juga Brian serta satu pria paruh baya lainnya yang diseret menjadi saksi.

Deo yang mengetahui nya segera ke rumah sakit harapan sehat bersama Risa. Tak ada siapapun disana kecuali dua korban di dalam UGD tersebut.

Keduanya menunggu kelimpungan dengan panik diluar ruangan. Apa mereka mengkhawatirkan Rayan juga?

Tidak. Mereka mengkhawatirkan asayla. Rayan di bawa keluar dengan beberapa alat medis di tubuhnya, untuk tindak lanjut operasi.

"Pak gimana putri saya?!" tanya Risa pada dokter yang tengah terburu buru.

"Maaf, bisa tunggu sebentar, pasien mengalami benturan hebat di kepalanya" Ujar sang dokter menghiraukan orang tua disana.

"Arhg sial apa yang di lakuin si bisu sampai buat Ayla kritis sih?!" Beo Deo dengan monolognya sendiri.

"Sudahlah tunggu Ayla sadar baru bicara"

Brian melihat Deo dan juga Risa yang tengah terduduk frustasi. Dan dirinya pun menghampiri juga untuk mengetahui kondisi Rayan.

"Halo om, Tante" salam Brian padanya.

"Kamu temannya Rayan? apa yang terjadi kenapa Ayla bisa kaya gini?" Tanya Deo menatap tajam ke arah Brian.

"Rayan menyelamatkan Ayla saat Ayla hendak tertabrak"

"Ck alasan apa itu, dia menyelamatkan Ayla? mustahil sekali, kamu jangan berbohong, bicara yang bener, dia pasti yang dorong kan?!"

"Om bisa ga sekali aja bela in Rayan, dia juga anak om, sesuai keterangan polisi begitu, dan pelaku belum mengaku" Ucap Brian dengan nada sedikit tinggi pada Deo.

"Pelakunya dimana?"

"Di kantor polisi dekat stasiun, dan sedang di tindak lanjuti"

"Ck menjengkelkan, membuang uang saya saja untuk berobat" Gumam Deo yang melenggang pergi entah kemana.Brian Tante, teman Javier"

"Oh, kamu bersekongkol untuk melindungi Rayan? ck anak itu tak usah di lindungi, dia gak berguna, biarin mati saja"

"Membuang buang uang" lanjut Risa dengan beo nya.

"Tante, Rayan itu anak tante, kapan kalian menganggap Rayan, bahkan dengan tega kalian membiarkan Ayla dekat dengan Javier, padahal kalian tau dia satu satunya sumber kebahagiaan nya"

"Apa tante ga malu sebagai orang tua, Rayan berprestasi, dia kuat, dia juga butuh bahagia tan"

"Bocah kaya kamu ngerti apa soal keluarga saya! ga usah ikut campur"

"Dan jangan bawa bawa Ayla sampai kapanpun dia lebih berharga di bandingkan Rayan, anak itu tak ada harga nya di pasaran manapun"

LAST BUTTERFLY || [ NOREN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang