Jangan lupa
follow akun ig@junrfdra
@hehesyam
@revaltamvan
@cakalo_sat
@brryan.ojefry
@immanu_elsan
@akaa_rakaaa°~°Happy reading°~°
Jalanan yang kini telah menjadi sepi membuat Juna dan Satrio leluasa mengendarai motor mereka dengan kecepatan tinggi. Cowok berjaket hitam dan biru itu saling menyalip satu sama lain. Saat ini Juna yang memimpin di depan. Satrio masih terus mengejar Juna. Dia berusaha menyeimbangi kecepatan Juna bahkan dia ingin melebihi nya.
"Kalahin gue!!!" Seru Juna dari balik helm-nya. Satrio tersenyum miring. "oke!!!!" Balas nya mulai menambah kecepatan.
"Gue mau balapan." Ujar Satrio yang cukup menyakinkan. Juna terus menatap Satrio. "Kenapa tiba-tiba lo pengen balapan?" Tanya Juna memastikan.
"Gue pengen tau, seberapa kuat gue." Satrio mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Tapi, kita nggak ada jadwal balapan."
"Gue mau, Lo yang jadi rivalnya"
"Gue??"
Kini kecepatan mereka sama-sama imbang. Giliran Satrio yang memimpin sekarang. "Kalau gini terus gue bisa kalah" gumam Juna dari balik helmnya, semakin menambah kecepatan nya.
Juna tiba-tiba teringat ucapan Satrio tadi.
Satrio menatap tajam mata Juna seolah cowok itu menatap nya seperti musuhnya bebuyutannya. "Kenapa lo masih egois?" Gumam Satrio dengan nafas memburu. "Kapan gue egois?"
"Kapan?" Satrio tersenyum miring. "Lo punya perasaan ke Amira kan?"
Juna membulatkan matanya sempurna. "Maksud lo apa?!" Tanya Juna yang mulai terpancing emosi. Seperti biasa cowok itu tidak bisa mengendalikan emosinya sama sekali. "Gue tau semuanya, bilang aja ke gue kalau lo suka kan." Satrio tersenyum miring lagi.
"Lo gila?? Amira pacar lo! Mana bisa gue suka cewek orang!!"
"Bohong, lo pikir gue buta?? Kemarin gue liat pake mata kepala gue sendiri. Lo pelukan sama Amira."
Perdebatan mulai terjadi di antara mereka berdua. Juna terus menyakinkan bahwa dia dan Amira tidak ada hubungan sama sekali. Dan yang dia lihatnya hanya sebuah kesalahan pahaman saja.
"Gue nggak tau maksud lo apa, Sat. Yang jelas, gue nggak ada hubungan sama sekali. Justru gue benci" Gumamnya, Juna kembali menyalip kendaraan Satrio.
Setelah beberapa saat menempuh perjalanan, dengan cara kebut-kebutan Juna akhirnya berhenti lalu menepi. "Kenapa berhenti?" Tanya Satrio menjejerkan motornya dengan milik Juna. "Lo yang menang" Jawab Juna dari balik helm-nya.
Juna membuat Satrio berfikir lama. "Tapi lo yang mimpin." Balasnya. "Nggak, lo yang menang." Jawab Juna mempersisikukuh perkataannya. "Jangan karena permintaan gue tadi, lo jadi kasihan ke gue."
Juna tersenyum dari balik helm-nya. "Kita pulang." Finalnya. Cowok itu kembali menghidupkan mesin motornya lalu pergi dulu meninggalkan Satrio yang masih tidak paham dengan perkataannya. Padahal jelas-jelas dialah yang memimpin balapan.
Waktu menunjukkan pukul 01.08. Satrio memejamkan mata sebentar, lalu mulai tenggelam dalam pikirannya. Malam sudah mau berganti pagi. Kedua mata yang awalnya terpejam kini terbuka lebar. Satrio mengeram pelan merasakan sesuatu. Ia mencengkram dada nya kuat-kuat, nafasnya mulai memburu mencari udara segar.
Matanya mulai memerah merasakan sakit yang hebat di dadanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 KEHIDUPAN [END]
Teen Fiction⚠️ BIASAKAN VOTE AND KOMEN⚠️ Menceritakan tentang 7 pemuda yang memiliki ikatan lebih dari sekedar persahabatan. Kisah ini mengajarkan kita untuk saling percaya dan saling memaafkan satu sama lain.