7

1.7K 134 19
                                    

Hari ini salma sudah bersiap pergi ke kantor tentu bersama rony. Di perjalanan menuju kantor salma dan rony tak banyak bicara mereka hanya saling diam menatap lurus jalanan kota.

Tak lama salma dan rony tiba di kantor. Lagi-lagi suasana kantor cukup berbeda tidak ada dua karyawan yang biasa menyapanya di pagi hari

"Orang-orang kemana dah sepi banget perasaan" ucap salma

"Lagi siap-siap mungkin" jawab rony

Salma dan rony melangkah kearah lift menuju ruangan tempat mereka bekerja

"Sal lo makin cantik" ucap rony ketika di dalam lift
"Apaan sih ron gak jelas lu" ucap salma kesal

"Loh kenapa emangnya salah gw mengakui kalo lo cantik?" tanya rony

"Ya gw emang cantik tapi gak biasanya banget lo kaya gini. Sono puji novia bukan gw" ucap salma masih dengan wajah cemberutnya

Dengan cepat posisi rony yang semula di samping salma kini bergerak kehadapan salma menaruh dua tangan di samping tubuh salma memojokkannya ke dinding lift yang tengah berjalan
"Gw sukanya sama lo sal bukan sama novia jadi berhenti jodohin gw sama novia karna gw gak pernah suka sama dia" ucap rony.

Ting

Lift pun sudah sampai di tujuan lantai 15 tempat mereka bekerja.

Lagi-lagi salma merasakan ke anehan ruangan yang biasa rame kini ia tak melihat seorangpun berada di sana.

Karna masih kesal dengan pengakuan rony yang menurutnya tiba-tiba salma keluar dari lift meninggalkan rony yang masih melihat salma dari dalam lift

"Sal sorry gw bisa jelasin sal" ucap rony

"Gak perlu mulai sekarang kita udah gak temenan lagi gw benci sama lo" ucap salma berlari meninggalkan rony

"Sal.." teriak rony

Salma tiba di meja dengan perasaan kesalnya tentu
"Kenapa sih lo tega ron gw gak mau asing sama lo kenapa lo harus suka sama gw"ucap salma duduk di meja kerjanya

"Sal maafin gw. Gw janji gw akan lupain perasaan gw tapi kita jangan asing ya sal gw gak bisa tanpa lo" ucap rony

Salma masih diam tak bergeming ia menyibukkan diri dengan berpura-pura membuka laptopnya tak menghiraukan ucapan rony sama sekali

Tak lama terdengar suara petikan gitar dari arah ruang kerja paul

Jadilah pasangan hidupku
Jadilah ibu dari anak-anakku
Membuka mata dan tertidur di sampingku
Aku tak main-main
Seperti lelaki yang lain
Satu yang ku mau
Ku ingin melamar mu

Paul berjalan mendekati meja kerja salma. Salma sudah tersenyum menatap paul yang bernyanyi romantis untuknya. Rony, dia hanya bisa memberikan jalan untuk kedua temannya saling bertukar pandang

"Ul.."
"Sal mungkin bagi lo ini terlalu cepat,tapi menurut gw ini langkah yang harus gw ambil secepat mungkin. Sal lo tau gimana perasaan gw ke lo gw gak mau ngabisin waktu buat pacar-pacaran gw serius sama lo,sal will you marry me?" Ucap paul menyodorkan kotak cincin sembari berlutut

"Terima..terima..terima.." sorak teman-teman kantor mereka tenyata meraka ikut dalam perencanaan paul

"Ul gw..."
"Sal gak sal lo harusnya sama gw bukan sama paul. Gw sayang sama lo sal" cegat rony sebelum salma terima lamaran paul

Salma menatap wajah paul dan rony bergantian beulang-ulang kali wajah keduanya yang seolah berharap membuat salma bingung alhasil iapun berteriak sekencang mungkin

Lelaki Dari MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang