19

1.8K 177 11
                                    

Setelah mengantar flora salma dan rony melanjutkan perjalanan mereka menuju cafe milik ayah rony yang kini tengah ia kelola.

Rony seakan tak ingin melepaskan salma,ia tak henti-hentinya menggenggam tangan salma dan salma bersandar di lengannya,salma memang terbiasa bersandar di bahu rony seperti ini namun kali ini dengan status yang berbeda membuat keduanya lebih intim dan romantis.

"Rencananya gw mau buka cafe baru sal,kemarin ada investor yang ngasih modal cukup gede buat buka kafe baru" ucap rony

"Oh ya wih keren cowo gw" ucap salma bangga.

Rony menandang salma dengan tatapan teduhnya ia sangat merasa bahagia wanita yang selalu ia impikan kini benar-benar menjadi miliknya.

"Sal" ucap rony yang kini sudah kembali fokus pada jalanan yang memang tidak terlalu ramai

"Hmm" dehem salma masih dengan posisi bergelayut manja di lengan rony

"Jangan pergi ya,jangan tinggalin gw" ucap rony.

"Gak akan gw janji" ucap salma tersenyum dan di balas senyuman untuk rony.

Tak terasa mereka pun tiba di cafe milik rony.

"Ini cafe lo ron gw sering ke sini" ucap salma.
"Iya sama paul kan,gw sering liat kok" ucap rony

*Flashback on*

Sore hari rony bersiap untuk pulang. Sebagai pemilik cafe ia tidak mempunyai jadwal kerja yang tetap lebih ke fleksibel bahkan ia bisa saja hanya diam di rumah menunggu laporan dari karyawannya namun itu bukan rony.

Rony senang bekerja,ia pun hanya sendiri di rumah pergi ke tempatmya bekerja adalah salah satu upayanya untuk mencoba mengalihkan pikirannya tentang salma namun dunia sangat sempit,justru di sanalah rony hampir setiap hari melihat wanitanya duduk berdua dengan laki-laki yang dulu menjadi teman kerjanya.

Seperti saat ini rony yang baru saja mau melangkahkan kaki ke luar dari kafenya melihat salma yang kini sedang duduk berhadapan dengan paul,tangan saling menggenggam dan senyum lebar menghiasi bibir mereka

Rony menghentikan langkahnya melihat kedua insan yang sedang merasakan indahnya dunia

Brug..

"Sorry... Sorry" ucap flora yang menubruk tubuh rony.

Rony hanya melirik sekilas ke arah flora namun sedetik kemudian ia kembali memandang paul dan salma.

"Mereka lagi? Pelanggan setia.." ucap flora

"Gw balik duluan flo" ucap rony berpamitan sembali melanjutkan langkahnya untuk pulang.

*Flashback off*

Rony dan salmapun turun dari mobil, melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam cafe dengan interior modern. Dengan tangan saling menggenggam rony dan salma menyapa para karyawan yang sedang bekerja.

Namun keduanya tiba-tiba berhenti ketika melihat seseorang tengah berdiri tersenyum ke arah mereka.

Paul. Ya laki-laki itu kini tengan bertolak pinggang menatap mantan dan juga sahabatnya bergandeng tangan. Bukannya melepaskan genggaman rony justru mengeratkan genggamannya seolah menunjukan bahwa salma miliknya. Rony melirik salma mencoba memastikan wanitanya tidak akan goyah ketika berhadapan dengan mantannya.

"Sal" ucap rony,salmapun menoleh dan mengangguk meyakinkan rony.

Rony menatap paul dengan tangan yang masih menggenggam salma

"Baru dateng banget nih?gw nunggu hampir 1jam tau gak?" Tanya paul

"Paul.." ucap salma
"Sttt gw mau ngomong sama rony sal! Boleh gw pinjem rony nya?" Tanya paul

"Kalian gak akan berantem kan?" Tanya paul
"Wededeh takut banget kalo rony kenapa-napa,aman sal ya paling bonyok dikit gak papalah kan cowo" ucap paul

"Kalo gitu gw ikut" ucap salma
"Gak usah becanda ul" ucap rony

"Hehe sorry sorry gak sal kita gak akan berantem kok lo tenang aja" ucap paul

"Janji dulu kalian gak akan berantem kalo ingkar gw marah sama kalian berdua apalagi kalo alasan kalian berantem karna gw" ucap salma

Paul mengangkat satu tangannya mengelus pucuk kepala salma
"Gw janji calon suami lo aman sal" ucap paul.

Rony memalingkan wajahnya enggan untuk melihat adegan tersebut jujur saja rony merasa cemburu melihat paul masih saja memperlakukan salma layaknya kekasihnya.

Salma menepis tangan paul dari kepalanya
"Gak usah gini-gini" ucap salma,paulpun hanya membalasnya dengan tersenyum

"Ron gw ke ruangan lo duluan ya" ucap salma
"Iya sal" timpal rony

Salma melangkah meninggalkan mantan dan juga calon suaminya untuk berbicara berdua.
"Apa kabar ron?" Tanya paul mengulurkan Tangannya
"Basa basi banget sih lo" ucap rony menjabat tangan paul. "Duduk gak enak ngobrol sambil berdiri" ucap rony

Keheningan menyelimuti keduanya sebelum akhirnya paul membuka suaranya.

"Salma keliatan bahagia ya sekarang?" Tanya paul

Rony diam tak menjawab ucapan paul

"Gw gak akan ganggu hubungan kalian,gw kesini cuma mau pamit lusa gw pergi keluar negri,lo gak perlu ragu lagi sama perasaan salma karna saat bareng gw pun hati dia udah milik lo,kalo boleh jujur gw masih ada rasa sama salma tapi gw bahagia liat dia bahagia walaupun sama lo bukan sama gw" ucap paul terkekeh

"Sorry ul gw gak maksud rebut salma dari lo" ucap rony

"Engga ron gw paham karna emang dari awal gw yang salah gw yang coba masuk ke kehidupan kalian,lo udah jadi pemenang dari awal ron " ucap paul

"Sorry ul" ucap rony

"Gak usah lo minta maaf sama gw,gw aman ron." Ucap paul berdiri

"Tujuan gw kesini udah tersampaikan gw pamit. Titip salma bro cuma lo yank bisa buat dia bahagia" ucap paul menepuk pundak rony

"Gw slalu berusaha buat dia bahagia ul" ucap rony

"Gw pamit,salam buat salma" ucap paul meninggalkan rony.

Rony menatap kepergian paul,sedikit rasa bersalah kembali mengganggu pikirannya. Namun dengan cepat ia membuang perasaan itu,kali ini dia harus egois perasaannya untuk salma tidak salah. Ia pun segera menemui salma di ruangan miliknya.

Ceklek

Rony membuka pintu ruangannya terlihat salma tengan memandang foto dirinya dan rony yang sengaja rony cetak besar dan twrbungkus rapi olwh pigura yang sangat cantik.

Salma melirik kedatangan rony dengan senyum menghiasi bibirnya lalu ia alihkan pandangannya lagi pada foto tersebut

Rony tersenyum mendekat ke arah salma. Ia peluk wanitanya dengan erat menenggelamkan kepalanya di ceruk leher salma. Rony hanya diam tak bersuara

Salma yang semula menganggap itu hal biasa langsung terkejut ketika merasa pelukkan rony semakin erat
"Hey kenapa?hmm? Paul marah?" Tanya salma

"Sal perasaan gw ke lo gak salah kan? Gw gak rebut lo dari paul kan sal?" Tanya rony masih dengan posisi yang sama.

Salma melepaskan tangan rony yang melingkar di perutnya ia balikkan tubuhnya kini menghadap rony

"Perasaan kita gak salah ron,gw udah selesai dengan paul. Lo gak pernah rebut gw dari paul,gak usah overthinking ya lo sangat layak jadi pasangan gw ron dengan semua pengorbanan lo kita pantas untuk bersama"ucap salma menggenggam tangan rony

Dengan cepat rony memeluk tubuh salma kembali
"Gw sayang sama lo sal,jangan pergi" ucap rony mengeratkan pelukkannya

"Gw juga sayang sama lo,kita akan terus bersama gw janji" ucap salma

Rony mencium pelipis salma yang berbalut hijab,seakan menyalurkan seluruh rasa cintanya...

Pagii guys mimin balik lagi maaf ya baru sempet up

Makasih yang masih setia nunggu cerita mimin. Lope lope dah

Jangan lupa vote

Lelaki Dari MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang