13

1.6K 149 36
                                    

Paul kembali ke depan rumah salma ia menunggu wanitanya keluar dari rumah. Mungkin sekitar 15 menit salma akhirnya keluar dari rumah

"Pagi sayang" ucap paul berdiri menyambut salma
"Pagi" ucap salma tersenyum dan memeluk tubuh paul sekilas
"Udah siap?" Tanya paul salma mengangguk dengan senyum yang masih merekah di bibirnya. Mereka mendekat ke arah mobil paul
"Silahkan masuk tuan putri" ucap paul membukakan pintu mobil untuk salma

"Makasih" ucap salma tersenyum dan memasuki mobil paul kemudian paul berjalan menuju sisi sebelahnya dan memasuki mobilnya sedetik kemudian mobil paul mulai berjalan.

Tanpa mereka sadari seseorang tengah memperhatikan mereka dari jendela kamar miliknya,tersenyum penuh dengan pilu.

"Gw terlalu pengecut untuk ngadepin ini sal. Semoga lo bahagia dengan pilihan lo" ucapnya masih memandang mobil paul yang perlahan mulai menghilang.

"Bang ada yang mau di ambil lagi" tanya nabila pada rony yang tengah berdiri di depan jendela. Pria itu masih diam tak bergeming nabila mengikuti arah mata rony memandang

"Kak salma!lo marahan sama kak salma kata bunda kak salma marah sama lo karna lo ngungkapin perasaan lo?cinta itu rumit ya bang! Gw yakin sih kak sal juga sebenernya punya perasaan yang sama kaya lo cuma dia masih denial aja sama perasaannya sendiri" ucap nabila

Rony menolehkan wajahnya pada adik kesayangannya mengelus pucuk kepala sang adik dengan gemas "anak kecil jangan ngomongin cinta gak baik" ucap rony berlalu mengambil satu pigura yang semula hendak ia tinggalkan di kamarnya

"Gw udah gede ya bang!"protes nabila namun tak di hiraukan oleh rony

*Di depan rumah*

"Bang kabarin bunda selalu ya,jaga kesehatan jangan telat makan kalo ada apa-apa kabarin bunda" ucap bunda dengan air mata mengalir di pipinya

"Bunda rony masih di Jakarta. Satu jam juga sampe ke rumah rony,bunda juga jaga kesehatan ya jangan berantem terus sama ayah tapi jangan bikin ade lagi juga cukup nabila aja,abang sayang bunda" rony mencoba bergurau agar bundanya tak terus menerus menangis

"Bunda sayang banget sama abang hati-hati ya nak" rony mengecup kening bunda nya kemudian beralih ke hadapan ayahnya.

Tatapan rony dan ayahnya bertemu keduanya hanya melempar senyum lalu berpelukkan "hati-hati bang" ucap ayah dengan gengsinya

"Rony pamit yah" ucap rony sedikit menahan airmatanya ayahpun menepuk pundak rony

"Bang" rengek nabila rony tersenyum melihat adiknya ia mengisyaratkan agar nabila berhambur ke pelukkannya.

"Gw marah sama kak sal dia yang udah bikin abang jauh dari gw" ucap nabila dalam pelukkan rony

"Kalo gitu gw yang marah sama lo,salma gak salah nab. Gw yang gak siap nerima kenyataan.ade gw bukan orang pedendam gak baik marah sama orang yang gak salah sekalipun salah gak baik kita marah sama dia"ucap rony

"Dia udah nyakitin lo lo masih aja ngebelain bang" ucap nabila kesal melepaskan pelukkannya

"Itu namanya ketulusan cinta nab" ucap rony mengelus kepala nabila

"Cih makan tuh cinta" timbal nabila

Rony terkekeh mendengar ucapan nabila lalu dia berkata "Dah ah rony pamit"

"Hati-hati bang kabarin kalo udah sampe" ucap bunda ketika rony mendekat ke arah mobilnya rony membalasnya dengan senyum

Iapun menyalakan mobilnya tak lupa memberi klakson sebelum ia pergi

*Sementara itu di kantor*

Mobil paul tiba di pelataran kantor seperti biasa paul akan membukakan pintu mobil untuk salma mereka pun beriringan memasuki kantor

Lelaki Dari MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang