"AKU SANGAT TIDAK MENYANGKA KAU MENYEMBUNYIKAN SEMUA INI TANPA DIKETAHUI."
————————————————
Days 236
Becca Pov
Aku cukup terkejut dengan penjelasan dari dokter orn, aku tidak menyangka ia menyembunyikan penyakit mengerikan ini tanpa aku ketahui.
Ini sudah hampir 7 hari P'freen belum sadarkan diri dari koma nya.
Akhirnya aku paham semua maksud dari perkataannya beberapa waktu lalu.
Ia selalu mengatakan bahwa ia akan pergi jauh hingga tak terlihat ini lah maksudnya ia menyembunyikan penyakit mengerikan ini yang hanya ada pilihan mati dan hidup.
Saat aku bilang bahwa rambut nya sangat indah, ia malah mengatakan jika aku tidak bisa melihat rambut itu suatu saat dan itu terbukti sekarang, rambut indah itu sudah tidak ada dikepalanya tapi tidak menghilangkan ketampanan dan kecantikan nya.
Definisi sempurna yang sesungguhnya.
P'nam juga sudah memberi tahu ku semuanya, tentang P'freen yang selalu check up dengan alasan meeting kantor aku sudah mengetahui semua.
Satu yang kupikirkan, ia benar benar mewujudkan keinginan ku dulu.
Aku pernah berkata bahwa aku tidak menginginkan nya dan ia mewujudkan nya sekarang.
P'nam memberitahu ku bahwa sebelumnya P'freen selalu disuruh untuk mengikuti kemoterapi tapi ia selalu berkata bahwa ia ingin mewujudkan keinginan ku untuk dia pergi sejauh mungkin.
Sungguh aku merasa bodoh karena baru menyadari perasaan ku, disaat aku bahagia karena sudah terikat sebuah status ia pula yang ingin meninggalkan ku.
Aku memandangi cincin yang baru ia sematkan seminggu yang lalu. Tanpa sadar air mata ku menetes, aku merasa bersalah sangat merasa bersalah.
Kenapa disaat aku baru mendapatkan kebahagiaan ku aku juga malah mendapat kesedihan ku.
Aku memandangi wajah damai nya saat ini, sungguh pasti tidak ada yang akan menyangka bahwa ia sedang berjuang melawan penyakit nya.
Aku menggenggam tangannya sesekali ku kecup tangan nya berharap ia bangun, tapi semua itu sia sia dia masih betah untuk tertidur.
"Phi apakah kau tidak kasian dengan ku, tega sekali kau setelah kau melamar ku kau malah meninggalkan ku, kau berjanji untuk selalu disamping ku bukan?".
"Ayo bangun phi aku merasa kesepian tidak ada lagi yang kupeluk saat ingin tidur tidak ada lagi yang menggendong ku saat aku ingin bermanja, apakah kau tidak kasian kepadaku phi".
"Aku janji saat kau bangun aku akan memberikan banyak ciuman yang kau inginkan, kau menginginkan ciuman karena cinta kan, baiklah aku akan memberikan nya, tapi kumohon bangun lah".
Aku tidak tau kenapa air mata ini tidak ingin berhenti aku merasa malu karena menangis didepan nya sekarang.
"Aku mohon bangun lah phi, kita bahkan belum membatalkan perjanjian kita, ayo bangun dan batalkan perjanjian kita phi, kau ingin menikah dengan ku kan, ayo kita menikah".
Entahlah yang kuinginkan sekarang ia bangun dan memelukku, aku terlalu banyak menangis hingga aku memutuskan untuk tidur dengan menggenggam tangannya, aku harap saat aku bangun ini semua hanya mimpi.
Becca Pov end.
——————————————————
Author Pov
Saat nam membuka pintu ia melihat freen yang sudah bangun tapi mata wanita itu terfokus pada gadis yang sedang tertidur disamping ranjang nya.
Saat freen menyadari kehadiran nam ia langsung mengisyaratkan nam untuk diam agar tidak membangun becca. Nam pun hanya menggeleng kepalanya melihat tingkah sahabatnya ini.
"Bagaimana keadaanmu sekarang freen?" Tanya nam.
"Sedikit lebih mendingan tapi kepala ku masih sakit" Ucap freen.
"Kau terlihat sangat lucu dengan kepala botak itu freen" Ucap nam sembari terkekeh.
Freen yang mendengar ucapan nam pun malah memberikan jari tengah nya kepada nam.
"Sudah berapa lama becca berada disini nam?" Tanya freen.
"Kau Koma hampir seminggu berarti sudah seminggu dia disini" Jawab nam.
"Benarkah, apakah kau sudah memberitahu kondisi ku kepadanya?" Tanya freen.
"Bukan aku yang memberitahunya tapi dokter pribadi mu, setelah mengetahui semua nya ia terus mendesak ku untuk memberitahu lebih lengkap, jadi aku memberitahu" Ucap nam.
Freen pun hanya mengangguk kepalanya, tidak berselang lama akhirnya becca terbangun, saat ia sedang menyesuaikan cahaya ia tersadar jika freen sedang tersenyum kearahnya.
"Bagaimana tidurnya sudah cukup?" Tanya freen.
Becca pun bukan menjawab pertanyaan freen ia malah bertanya balik.
"Phi kau sudah bangun?" Tanya becca.
"Sudah dari tadi bec, kenapa muka mu seperti itu hm" Ucap freen.
"Aku hanya terkejut, aku menunggu mu untuk bangun, tapi kau tidak bangun bangun" ucap becca, matanya sudah berkaca-kaca yang menandakan ia akan menangis.
Freen yang mengerti pun langsung melebarkan tangannya agar becca bisa langsung memeluknya, becca yang paham dengan maksud freen pun langsung masuk ke dalam dekapan freen.
"Maafkan aku karena telah membohongi mu untuk semua ini bec".
"Ini bukan salah mu phi, ini salah ku karena tidak terlalu peka dengan sekitar".
"Baiklah jangan menyalahkan dirimu ya".
Becca menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan freen.
"Bagaimana kalau nanti sore kita liat sunset bersama?" Tanya freen.
Becca yang mendengar ucapan freen pun mengangguk dengan semangat.
"Aku mau phi" Jawab becca.
Becca pun kembali memeluk freen dengan erat, freen pun membalas pelukan becca jauh lebih erat hingga tatapan freen beradu dengan nam.
Nam menggeleng kepalanya untuk memberitahu freen agar tidak pergi karena kondisi belum membaik sempurna.
Tapi freen tetaplah freen.
Nam bisa membaca gerakan mulut freen yang mengatakan bahwa "biarkan saja nam, untuk yang terakhir kali, aku mohon" dengan tatapan memohon, nam pun tidak bisa melarang Selain membiarkan sahabat nya.
TBC...
"SEDIKIT LAGI,
TUNGGU SEBENTAR YA."Yookk dikit lagi tamat, udh chapter 21 nih gak sabar author nunggu tamatnya.
Vote dan berikan komen jika ada usulan tentang chapter kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY 275 DAYS?? [Completed]
Fanfiction[GxG]⚠️ "Bagaimana jika kamu cukup bersamaku selama 275 hari" "Bahkan hanya melihat mu selama 10 detik saja aku tidak betah, apalagi harus bersama mu selama 275 hari" ucapnya angkuh. "Cukup hingga 275 hari, setelahnya kau boleh pergi dan hidup beba...