275 DAYS CHAPTER 22 [END]

1K 73 6
                                    

Disclaimer bacanya sambil dengerin ni lagu :

"Akhirnya semuanya
selesai, aku pamit."

—————————————

Freen Pov.

Aku mengajaknya untuk melihat sunset, sekarang pukul 17.46 tidak perlu menunggu waktu lama untuk melihat sunset tiba.

Sekarang kami berada di pinggir sebuah pantai, aku bisa melihat jika ia sangat senang dengan suasana sore ini.

Aku masih menggunakan pakaian rumah sakit tapi aku memakai topi untuk menutupi bagian kepala ku, aku merasa tidak pede dengan penampilan baru ini.

Tapi becca malah berkata jika aku terlihat tampan dengan topi ini yang membuatku sedikit percaya diri.

Kami duduk di pinggir pantai dengan tangan yang saling bertaut, sedari berangkat tadi becca selalu menggenggam tanganku.

"Phi lihat suasananya sangat mendukung untuk melihat sunset bukan?".

"Hm kau benar bec, ini suasana yang cocok untuk melihat sunset".

Becca menyandarkan kepalanya di bahu ku, aku tidak keberatan selagi ia nyaman aku juga akan nyaman.

Oh ya, kami bukan hanya berdua kami pergi berempat tapi nam dan dokter orn lebih memilih memperhatikan dari kejauhan mereka tidak ingin mengganggu waktu ku dengan becca.

Hingga akhir matahari terbenam itu sudah terlihat, aku bisa melihat jika becca memandangi sunset itu dengan sangat berbinar sampai ia mengangkat kepalanya dari bahuku.

"Bec aku ingin bertanya?".

"Silahkan phi".

"Apakah semua yang terjadi seminggu lalu murni dari perasaan mu?".

"Tentu saja, aku bersyukur kau masih menunggu ku hingga aku siap".

"Terimakasih sudah memberikan rasanya dicintai dan mencintai bec".

"Aku juga berterimakasih kepada mu phi, karena memberitahu ku apa arti cinta sejati yang sesungguhnya".

"Bec aku ingin bertanya lagi?".

"Hm tanyakan lah phi".

Aku bisa melihat dia masih asik memandang matahari terbenam itu, aku terkekeh bisakah aku melihat seperti ini di esok hari.

"Jika nanti aku tidak bisa bertahan aku mohon jangan siksa perasaanmu dengan tidak mencari pengganti ku bec".

Untuk ucapan ku kali ini becca langsung memandang wajah ku, dari raut wajahnya terlihat bahwa ia tidak menyukai pembahasan ku.

"Apa maksud mu phi".

"Aku hanya memberitahu mu, jika nanti aku tidak bisa bertahan aku mohon cari pengganti ku".

"Tidak... di dunia ini aku hanya menemukan satu seperti mu dan tidak ada pengganti lainnya".

"Bec, aku mohon jika aku pergi nanti jangan ada tangisan di hari kematian ku ya".

"Aku ingin melihat mu bahagia, bukan malah menangis" Sambung ku.

"Aku tidak paham maksud mu phi, dan aku mohon jangan membahas tentang kematian" Ucap becca.

Aku hanya tersenyum dan menarik becca ke pelukan ku, ia memelukku sangat erat.

"Phi... Aku tidak ingin kehilanganmu, aku bersungguh mengatakan ini".

"Kau tau aku mulai merasakan perasaan ini sejak hari ke 87, tapi aku selalu mengesampingkan perasaan ku karena aku tau mencintai atau tidaknya aku suatu saat kita akan berpisah".

"Hingga akhirnya aku mengalahkan ego ku dan lebih memilih mengikuti kata hatiku, sampai tiba dihari dimana kau melamar ku, itu adalah sebuah kebahagian yang tidak bisa digantikan".

"Aku selalu berharap kau akan ada disamping ku sampai kapanpun" Ucap nya.

Aku yang mendengar ucapan nya pun Hanya tersenyum, ternyata usaha ku selama ini tidaklah sia sia, tapi aku tidak bisa tinggal lebih lama lagi.

"Baiklah sudah hampir gelap ayo kembali kerumah sakit" Ajak ku.

Ia pun mengangguk dan menuntun ku untuk berdiri, kami berjalan dengan bergandengan tangan menuju ke tempat dimana orn dan nam menunggu.

Sedikit lagi, tapi aku tidak bisa menahan nya.

Seketika kepala ku ingin hancur, aku merasakan sakit yang luar biasa badan ku mendadak lemah, lagi lagi pandangan ku memudar tapi aku mendengar suara becca.

"Phi kau kenapa... P'orn P'nam Tolong".

"Phi aku mohon bertahan sebentar lagi".

Aku bisa mendengar suara, lagi lagi ia menangis, aku menguatkan diri dan berkata.

"Becca aku mencintaimu".

"Aku juga mencintaimu freen sarocha, aku mohon bertahan".

Aku tersenyum mendengar pertanyaan, akhirnya penantian ku selama ini terbayar kan. Aku merasakan rasanya dicintai dan mencintai.

Akhirnya aku merasakan rasanya dicintai oleh Rebecca Armstrong.

Mendadak semua menggelap.

Freen Pov end.

"TERIMAKASIH KARENA MEMBUATKU MERASAKAN RASANYA DICINTAI DAN MENCINTAI BECCA, AKU PAMIT."









































































































TAMAT.

Akhirnya tamat maaf kalo ending nya kurang melow, karena author gak bisa bikin part yang sedih sedih.

Terimakasih untuk kalian yang setia nungguin cerita ini dari awal sampai akhir, sekali lagi author mohon maaf jika ada typo atau kesalahan dalam pengetikan.

Untuk ekstra chapter tunggu aja ya, pasti ada kok. Tapi kalo S2 nya author gak tau.

Byee semuanya sampai ketemu di story selanjutnya.

ONLY 275 DAYS?? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang