TERBIT- PART TIDAK LENGKAP!!
Tersedia di shoppe
Meskipun sudah end, tetap tinggalkan vote kalian yaa
Blurb :
Baginya, dunia hanya berisi dua jenis manusia: mereka yang memilih pergi, dan mereka yang bertahan untuk memperbaiki.
Lima tahun terpenjara...
Berikan dukungan kalian buat Lara berupa vote dan komen ya Sunflower (☆▽☆). Oh ya. Satu lagi, jangan jadi Readers silent ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✿ ✧ ✿
Haden mengepalkan kedua tangannya, sorot matanya terlihat penuh dengan kemarahan. Pistol yang sedari tadi berada di tangannya ia arah kan pada sang bawahan yang tak becus menjalankan tugasnya.
Dor!
Satu tembakan melesat tepat di jantung sang bawahan yang detik itu juga menghembuskan napas terakhirnya. Suasana ruangan itu kini terasa mencekam, membuat para bawahan bergetar ketakutan.
"Berani sekali kau melukai milikku. Kau boleh melukaiku, tapi tidak dengan milikku," desis Haden dingin.
"BARA SIALAN!"
PRANG!
✿ ✧ ✿
Tak jauh berbeda dengan Haden, keadaan Alger saat ini tidaklah baik-baik saja. Kemarahan telah sepenuhnya menguasai dirinya. Dirinya saat ini telah berada di sebuah markas 'BlackRanger'.
BlackRangeradalah sebuah perkumpulan pemuda-pemuda berandalan yang sebelumnya merupakan seorang mantan narapidana yang terjerat banyak kasus, seperti halnya narkoba ataupun pembunuhan. Pada awalnya mereka hanyalah perkumpulan kecil, namun seiring berjalannya waktu perkumpulan itu menjadi lebih besar, walaupun keberadaan mereka tidaklah di ketahui.
Alger sendiri mendapatkan julukan 'KingRanger' atas kesadisannya membunuh musuh. Tak hanya Alger, Cakrawala yang merupakan anggota termuda di BalckRanger tersebut mendapat julukan 'HackRanger' atas kemahirannya membobol informasi.
Alger mengerahkan seluruh anggotanya untuk mencari keberadaan Naomi yang sampai saat ini belum juga di temukan, Cakrawala pun ia buat turun tangan untuk melacak di mana keberadaan Naomi.
Mood Alger sangat buruk, ia terus melakukan aktivitas mengerikannya yaitu membunuh. Total sudah sepuluh kepala manusia tercecer di ruangan itu. Bau amis dan anyir darah begitu menguat. Para anggota tak ada yang berani menghentikannya, bisa-bisa kepala mereka pun ikut terbebas.
'Sang iblis telah kembali '
✿ ✧ ✿
Ruang gelap, pengap, dan panas kini menjadi tempat di mana Naomi di sekap. Mulutnya di tutup dengan lakban hitam dengan tubuh yang terikat pada sebuah kursi.
'Kejutan apa lagi ini? Tak cukupkah dia menderita selama ini?' batin Naomi sendu.
Naomi bingung, sebenarnya apa tujuan mereka menculik dirinya. Tidak ada yang sepesial dari Naomi sehingga banyak orang yang mengincarnya menjadi tawanan. Musuh? Naomi tak yakin ia memilikinya, tapi mungkinkah?
Air matanya mengalir di kedua pipinya, ia terisak lirih. Siapapun tolong selamatkan dirinya, ia takut.
Klip
Lampu tak bercahaya terlalu terang dihidupkan oleh seseorang bersamaan dengan langkah kaki yang semakin mendekat.
"sudah bangun ternyata" ucap seorang pria bertopeng rubah. Pria itu membuka dengan perlahan lakban yang menutup mulut Naomi.
"tolong lepaskan gue," mohon Naomi dengan suara bergetar. Apa yang bisa ia harapkan? Melihat keadaan sekelilingnya saja ia tak bisa.
"Jangan harap, cantik."
"Apa yang Lo inginkan dari gue? Apa maksud Lo menculik gue? Salah gue apa?" tanya Naomi dengan air mata yang terus berlomba-lomba keluar dari matanya.
"sttt... Jangan menangis cantik," pria itu mencondongkan tubuhnya dengan tangan yang terulur mengusap lembut air mata Naomi.
"Maaf harus melibatkanmu, jangan menyalahkan ku. Kamu salahkan saja Si bajingan Haden. Oke, sayang?"
"Siapa Lo? Gue nggak pernah mengenal Lo. Jika ini semua karena Haden, ngapa Lo nggak selesai ini semua dengan dia!" triak Naomi membuat pria itu tersenyum miring.
"Kamu melupakanku, ya?"
Naomi menghentikan tangisannya walaupun masih dengan sesegukan. Ia berpikir keras akan siapa pria ini, apakah bagian dari masalalunya?
"Lupakan. Aku hanya perlu menjinakkan rubah, bukan?"
Naomi tersentak, matanya kembali berkaca-kaca, "Bara ... " lirihnya membuat sosok pria itu tersenyum tipis di balik topengnya.
"Bara ... Tolong lepaskan aku, " mohon Naomi kembali terisak.
Bara membuka topeng yang sedari tadi di pakainya. Kini tampaklah sesosok pria tampan berambut blonde yang memiliki mata sipit. Bara melepaskan tali yang mengikat Naomi, setelahnya membawa Naomi ke dalam pelukannya.
"Shhtt... Do you miss me, hm?"
✿ ✧ ✿
Naomi sekarang terdiam dengan pandangan kosong, di samping ada Bara yang senantiasa mengusap bahunya mencoba untuk menangkan.
✿ ✧ ✿
See you next chapter Sunflower 💗 💗
Terimakasih telah mampir dan memberikan dukungan kalian💗