TERBIT- PART TIDAK LENGKAP!!
Tersedia di shoppe
Meskipun sudah end, tetap tinggalkan vote kalian yaa
Blurb :
Baginya, dunia hanya berisi dua jenis manusia: mereka yang memilih pergi, dan mereka yang bertahan untuk memperbaiki.
Lima tahun terpenjara...
Berikan dukungan kalian buat Lara berupa vote dan komen ya Sunflower (☆▽☆). Oh ya. Satu lagi, jangan jadi Readers silent ya!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah pantai, nampak sepasang anak manusia tengah duduk di bibir pantai seraya menikmati sejuknya angin yang menerpa mereka. Alger menatap Naomi yang terlihat murung.
“Ketika saya stress, saya akan datang kesini. Dan berpikir bahwa ... Akan menemukan kedamaian,” ujar Alger tersenyum tipis. “Dari sini kita bisa melihat senja dengan indah.”
“Kenapa banyak orang yang menyukai senja. Senja hanya akan membuatmu merasakan sakit akan kepergiannya.”
“Tapi, Nao. Setiap ia pergi, senja berjanji bahwa ia akan kembali lagi. Coba kamu menjadi senja, Nao. Kamu pasti akan tahu rasanya seperti apa menanti.”
Tangan Alger terulur untuk mengambil tangan Naomi, ia menggenggam lembut tangan Naomi. Naomi mengabaikan perlakuan Alger.
“Kakak tahu? Sebelumnya orang' tidak menyukai gue,” lirih Naomi, membuat Alger mengelus lembut tangan Naomi, mencoba untuk menenangkan. “Mereka bilang gue itu bocah kaya bermulut jahat. Tapi sekarang... Saya beruntung sekali jadi buta. Apa ada orang lain di dunia ini yang enggak kasihan pada gue?” lanjutnya tersenyum miris.
“Nao,” panggilnya menatap dalam Naomi. Alger mengangkat Naomi dan mendudukkan Naomi di pangkuannya.
Naomi tersentak. “apa yang kakak lakukan?”
Alger tak menjawab. Ia lingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping Naomi seraya menjatuhkan dagunya pada bahu Naomi.
Naomi terdiam, satu pertanyaan terbesit dalam pikirannya. “Merasa kasian pada gue juga?” lirihnya sendu.
Alger menggelengkan kepalanya pelan, menghadirkan sensasi geli pada Naomi dikarena kan rambut Alger yang terasa menggelitik di lehernya.
Alger mengecup pipi Naomi cukup lama. Merasakan itu, Naomi memejamkan matanya dengan jantung yang berdetak cepat.
“Masih berpikir aku merasa kasian padamu?”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.