part 7:kembalinya si masa lalu

80 64 40
                                    

Ost Dia Masa Lalumu Aku Masa Depanmu-Vionita

Jaegar yang melihat seseorang membawa Alyssa yang sudah pingsan, langsung bergegas menuju ke arah orang yang membopong Alyssa. Ia memukul dan menendang orang itu untuk melepaskan Alyssa. Orang itu terjatuh.

Jaegar langsung mendekati orang yang jatuh tersebut. Ia memegangi wajahnya dan bertanya dengan keras, "Siapa kamu?!"

🧒: "Coba kau cari tau sendiri."

Jaegar langsung membuka ponsel orang tersebut dan memeriksa pesan yang ada di dalamnya. Ia menemukan sebuah nomor dengan nama "Varo".

Varo: "Kau ingat aku kan?"

Jaegar berpikir sebentar dan mengingat bahwa orang yang membopong Alyssa tadi adalah Varo. Ia langsung berteriak dengan keras, "Kau!"

Varo: "Ya, itu gua, Varo."

Jaegar dengan emosi yang sudah memuncak, "Apa yang kamu lakukan pada Alyssa!?"

Varo: "Coba tebak."

Jaegar berpikir keras, "Kamu membohonginya dan memaksanya untuk mencintaimu. Tapi kamu tidak memberinya rasa aman dan kenyamanan. Apakah itu benar?"

Varo: "Bukan, aku membencinya."

Jaegar memarahi, "Lalu kenapa kamu mengarahkan dia ke arahku? Apakah kamu hanya menginginkan aku untuk patah hati dan berantakan?"

Varo: "Ya, itu yang aku inginkan."

Jaegar mengamuk dan memukul wajah Varro. Ia sangat marah, "Mengapa kamu harus menyakiti perasaan orang lain untuk memuaskan nafsumu sendiri!?"

Varo pun pergi meninggalkan mereka berdua. Jaeger membiarkan Varro pergi, tapi ia tetap mengamati dari jauh. Ia tidak percaya bahwa dia benar-benar pergi.

Alyssa: "Jaegar," panggilnya dengan suara lirih.

Jaegar yang masih marah langsung menghampiri Alyssa. Ia berlutut di depan gadis itu dan memegang wajahnya.

Alyssa: "Sakit," ucapnya dengan lirih.

Jaegar mulai memeriksa wajah Alyssa dengan teliti. Ia khawatir bahwa gadis itu benar-benar terluka oleh Varro.

Alyssa: "Kau baik-baik saja kan? Dia siapa?"

Jaegar tidak langsung menjawab, ia hanya memandang wajah Alyssa dengan khawatir. Ia memegangi pergelangan tangannya dan berkata, "Dia orang yang saya benci."

Alyssa: "Aku takut."

Jaegar memegangi pergelangan tangan Alyssa dengan lembut dan berkata, "Jangan takut. Saya tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti kamu lagi."

Alyssa memeluk Jaegar.

Jaegar membalas pelukannya dan memeluk balik Alyssa. Ia masih memegangi pergelangan tangannya.

Alyssa: "Aku takut."

Jaegar mendekap tubuh Alyssa dan berbisik, "Aku akan melindungimu dari siapa pun yang mencoba menyakitimu. Jangan takut."

Alyssa: "Makasih, sayang."

Jaegar memegangi kepala Alyssa dan membelai rambutnya. Ia terus menatap wajah gadis itu dengan tatapan penuh kasih sayang.

Alyssa: "Ayo pulang."

Jaeger menyetujui dan memegang tangan Alyssa untuk mengantarkannya pulang.

...

Sesampainya di rumah Alyssa,


Jaeger mengajak Alyssa masuk ke dalam rumahnya dan langsung mengunci pintu. Ia menatap wajah gadis itu dengan penuh perhatian.

Alyssa bersandar di dadanya Jaegar.

Jaegar memegangi tubuh Alyssa dan mendekapkannya ke dadanya. Ia membiarkan gadis itu bersandar di pundaknya, menatap wajahnya dengan tatapan penuh kasih sayang.

Alyssa: "Aku takut."

Jaeger memeluk tubuh Alyssa dan mencium keningnya. Ia membelai rambut gadis itu dengan lembut. "Tidak perlu takut, aku akan melindungimu dari siapa pun yang berani menyakitimu."

Alyssa: "Makasih, aku ngak tau gimana kalau aku ngak ada kamu."

Jaegar menatap mata Alyssa dengan tatapan yang penuh perhatian. Ia berkata, "Tak perlu khawatir, aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyakiti kamu."

Alyssa: "Jaeger, apa kau kenal lelaki yang menculikku?"

Jaegar berpikir sejenak, lalu ia berkata, "Saya tidak kenal lelaki yang menculik kamu. Tapi aku yakin bahwa dia adalah siswa di sekolah ini."

Alyssa: "Siapa dia, apa tujuannya?"

Jaegar berpikir sejenak lagi dan akhirnya menjawab, "Saya pikir dia menginginkan kamu untuk diri sendiri."

Alyssa: "Aku tidak mau, aku takut."

Jaegar memeluk tubuh Alyssa lagi dan berkata, "Jangan khawatir, aku akan melindungi kamu dari dia. Jangan takut." Jaegar mengusap punggungnya dengan lembut.

Alyssa: "Temani aku, jangan pergi."

Jaegar terus memeluk tubuh Alyssa dan berkata, "Aku akan selalu ada untukmu. Tak perlu khawatir, saya tidak akan pernah pergi dari sisi kamu."

Alyssa: "Bisa kau menemaniku sampai aku tertidur?"

Jaegar memeluk tubuh Alyssa dan membaringkannya di kasur. Ia memegang tangannya dengan lembut, lalu menepuk-nepukkan punggungnya. "Tentu saja."

Alyssa: "Makasih, sayang."

Jaegar tersenyum lebar dan berkata, "Tidak perlu berterima kasih. Itu adalah hal yang biasa bagi saya untuk merawat orang-orang yang saya sayangi." Jaegar menutup matanya dengan lembut, memegangi tangan Alyssa dan membiarkan gadis itu tertidur di pelukannya.

Alyssa pun tertidur pulas di pelukannya Jaegar.

Jaegar membiarkan Alyssa tidur di pelukannya, memeluk tubuh gadis itu dengan hangat dan lembut. Ia tidak berani untuk pergi dari sisinya.

...

Suasana yang penuh kehangatan dan kebahagiaan antara Jaegar dan Alyssa. Mari kita lanjutkan dengan narasi yang penuh kasih.



Keesokan harinya,

Jaegar masih tertidur di samping Alyssa, memeluk tubuh gadis itu. Ia tampak sangat tenang dan damai.

Alyssa terbangun dan melihat Jaegar. "Aku tersenyum, aku ngak pernah menyangka seorang anak yang dicap berandalan punya hati setulus dan sebaik itu."

Jaegar membuka mata dan menatap Alyssa dengan tatapan lembut. Ia tersenyum tipis lalu berkata, "Aku bersyukur bahwa kamu menikmati kebersamaan kami."

Alyssa: "Makasih ya, kamu udah hadir ke dalam hidupku, Jaegar."

Jaegar tersenyum lebar dan memeluk tubuh Alyssa dengan lembut. Ia menatap mata gadis itu dan berkata, "Jangan khawatir, kamu akan selalu punya saya di sisi kamu."

Alyssa membalas pelukannya, "Aku ingin bersamamu lebih lama lagi."

Jaegar juga membalas pelukan Alyssa dengan erat, dan berkata, "Saya juga ingin kamu terus bersamaku."

Keesokan harinya, Jaegar dan Alyssa pergi ke sekolah bersama.

Jaeger memegang tangan Alyssa dan mengarahkannya menuju sekolah. Ia tampak bahagia bisa pergi dengan gadis yang dia sayangi.

Tiba-tiba ada yang memanggil Jaegar, ternyata itu adalah mantannya, Marlina.































Udah up part baru dan kira-kira si masa lalu ngapain kembali ya? Penasaran jangan lupa tinggalkan jejak

Love Behind The Shadows (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang