Prolog

1.7K 65 0
                                    

Halo guys🙋‍♀️
Maaf bila kata-kata maupun tanda baca tidak sesuai karena ini cerita pertamaku. Aku mohon kalian bisa mengerti. Aku harap kalian  bisa lebih menikmati alur setiap babnya.
Happy reading!

.
.
.

Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh semua orang. Dimana hari ini ialah hari pernikahan seorang anak Konglomerat berpengaruh dengan seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai Dokter spesialis bedah.

Mereka selama beberapa bulan terakhir ini menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan media sosial yang sudah tersebar luas. Orang-orang bertanya-tanya, bagaimana seorang anak konglomerat dan seorang Dokter bedah cantik itu bisa menikah? Padahal mereka sama sekali tidak pernah mendengar isu-isu dua orang tersebut. Sudah berapa lama mereka berkenalan? Apakah mereka berpacaran secara diam-diam? Atau mereka menikah karena bisnis? Seperti itulah gosip tentang mereka beberapa bulan terakhir.

Acara pernikahan dilaksanakan di Ballroom Hotel bintang lima. Dihadiri oleh rekan-rekan bisnis ayah mempelai pria maupun mempelai wanita. Dan juga dihadiri kerabat dekat dua keluarga tersebut. Tak lama berselang, acara pernikahan yang ditunggu-tunggu akan segera di mulai. Pria tinggi itu duduk di kursi yang telah di sediakan dengan meja akad di depannya. Pakaian yang ia pakai terlihat sangat bagus ditambah dengan wajah tegas menambah kesan ketampanannya.

"Lulu? Sudah siap?" tanya wanita paruh baya itu.

Sang empu yang di panggil namanya menoleh ke arah sumber suara. Sudut bibir nya terangkat sempurna. "Sudah Bu."

Lulu Fada Naysella, itulah namanya. Sangat indah bukan. Dia dikenal dengan wanita berprestasi dan juga hangat. Dia begitu baik kepada orang-orang disekitarnya. Walaupun Lulu anak tunggal, dia adalah orang yang sangat mandiri. Dari dulu kedua orangtua nya tidak ingin berlebihan dalam memanjainya, secukupnya saja.

Dokter cantik itu berjalan menuju meja akad di dampingi oleh sahabat karibnya, Flora. Ia tampak sangat cantik menggunakan kebaya putih di tubuhnya. Semua tamu di sana terpesona dengan pakaian indah begitu juga dengan kecantikannya. Ditambah, sudut bibir nya tak henti-hentinya terangkat sedari tadi. Bisa di bayangkan bertapa bahagianya dia hari ini.

Semua orang khusyuk memperhatikan dua orang yang menjadi peran utama pada hari ini.

Pada akhirnya, mempelai pria berjabat tangan dengan ayah mempelai wanita di atas meja tersebut. Ada sedikit gugup yang Lulu rasakan pada saat itu.

Hanya satu kali tarikan napas kalimat panjang itu di lontarkan dengan lancar menggunakan penggeras suara. Semua orang di sana menjadi saksi dua insan itu sudah sah menjadi suami istri yang resmi oleh negara maupun secara Agama.

Proses pasang-memasang cincin suami istri itu berjalan dengan lancar dengan sang istri menyalami tangan suaminya. Tak berselang lama, sang suami Rais Adrian Wardhana mengecup dahi Lulu.

Ketika mendapat perlakuan tersebut, jantung Lulu tiba-tiba berdetak tak karuan. Dia senang dan gugup secara bersamaan.

Pandangan mata mereka bertemu, tidak tahan rasanya Lulu tidak tersenyum ke arahnya.

Semua tamu di sana dibuat meleleh ketika melihat interaksi dua insan yang baru saja menyandang gelar suami istri.

***

Kamar hotel
Lulu saat ini duduk di atas kasur hotel dan dia juga berpakaian sangat minim setelah selesai mandi. Ia sangat gugup malam ini, Lulu juga senyam-senyum tidak jelas sedari tadi. Entah apa yang di pikirkan oleh dokter cantik sampai senyam-senyum seperti itu.

Ia tersentak kaget, mendengar suara kenop pintu kamar mandi terbuka. Itu tidak bukan dan tidak lain adalah suaminya  yang baru saja selesai mandi. Oh bagaimana ini? Lulu merasa gugup bukan main.

Pria tinggi itu berdiri tepat dihadapannya. "Gue tidur di sofa."

Apakah Lulu salah dengar karena ia terlalu gugup? "Apa kak?" tanya Lulu.

Pria itu menatap malas ke arahnya. "GUE TIDUR DI SOFA." jelas Rais sembari mengambil bantal di samping Lulu.

Lulu menatap heran pada orang yang baru menyandang gelar suaminya itu. "Kenapa tidur di sana? Di sini aja ada kasur, kak."

Rais berhenti sejenak pergerakannya di sofa dan menatap tajam ke arah Lulu. "Gue gak sudi tidur di sebelah lo."

Deg

Lulu terdiam sama sekali tak bergerak dari posisinya. Wanita cantik itu berpikir apakah dia ada salah? Rasanya saat masih acara mereka baik-baik saja, mereka bergelak tawa, mereka juga berpegangan tangan selama acara pikirnya. Terus apa yang salah dari nya?

"Kak kita udah nikah loh."

"Gue nerima perjodohan ini karena bisnis, nggak lebih." jawab Rais sembari memunggungi nya.

What! Padahal beberapa bulan lalu selama proses pengenalan mereka baik-baik saja. Walaupun bertemu cuman beberapa kali. Apakah ia selama ini dia ditipu oleh Rais? Isi kepalanya rasanya penuh dengan pertanyaan tentang pria tersebut. Sungguh tak dapat dipercaya ketika ia menyadari bahwa Lulu sudah tertipu dengan perlakuan Rais padanya selama ini. Ia benar-benar tidak bisa berucap sama sekali saat ini kecuali menunduk karena menahan sesuatu di matanya.

"Oh iya, satu lagi yang harus lo tau." timpal Rais lagi sembari mengubah posisi tidurnya menghadap Lulu.

Lulu menoleh ke arahnya.

"Jangan lo harap gue bakal nyentuh lo."

Old Money [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang