17. Taman

472 60 0
                                    

Flashback

Wanita cantik itu hanya menatap kosong dinding didepannya. Ia sama sekali tak bergeming.

"Bagaimana dok? Istri saya baik-baik aja 'kan?" tanya Rais penasaran.

Lama sekali sang Dokter memperhatikan pasiennya. "Sebaiknya bapak dan ibu ikut keruangan saya." pinta Dokter.

Rais dan Ibu saling melempar pandang, mengapa demikian? Tidak kah disini bisa? Sepertinya ada yang tak beres.

Wanita paruh baya berjalan mendekat kearahnya. "Nak, Ibu sama Rais keluar sebentar, ya."

Lulu sama sekali tak mendengar apa yang diucapkan ibunya. Tanpa ia sadari, Ibu dan Rais sudah pergi meninggalkannya sendirian diruangan itu. Ia masih saja melamun, apa yang sebenarnya telah terjadi padanya sampai-sampai ia tak mengingat hal yang sudah menimpanya. Lulu memijit pelipisnya, ia frustasi dengan pikirannya sendiri.

Fokusnya teralih ketika mendengar suara kenop pintu terbuka. "Anda siapa?" tanya Lulu.

Wajah sosok orang misterius itu tak terlihat, perawakan tubuhnya tinggi, memakai topi dan masker. Orang misterius itu berjalan mendekat kearahnya.

Seketika Lulu merasa takut. "Anda mau apa?" gugupnya.

Sosok orang misterius itu hanya berdiri diam dihadapan Lulu, sama sekali tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Lulu menatap tajam kearah orang dihadapannya.

Seketika tawa sosok orang misterius itu pecah.

Lulu mengekerut dahinya bingung, mengapa dia tertawa? pikir Lulu.

"Oh, sorry. Lucu aja lihat raut wajah lo kayak begitu." kekeh orang misterius itu.

"Mau anda datang kesini sebenarnya apa? Kalo anda mau melakukan hal buruk, saya menolak. Sebaiknya anda keluar dari ruangan saya sebelum saya panggil security." ancam Lulu.

"Saya datang kesini punya informasi penting lho buat kamu. Kamu nggak penasaran?" tutur orang misterius.

"Informasi penting?" ulang Lulu.

"Iya, informasi penting." sosok misterius itu berjalan mendekat kearahnya. "Tentang Rais." bisiknya.

Lulu menatap heran orang misterius ini. "Ada apa dengan Rais?" lirihnya.

"Anda tau tidak? Kalau pernikahan anda ini hanya sebatas bisnis," tuturnya. "Rais itu nggak serius selama hubungan pernikahannya dengan kamu. Dan ya, dia juga sama sekali nggak peduli sama kamu yang lagi hamil anaknya." tuntasnya.

Lulu makin bingung dibuatnya. "Apa anda bilang? Saya hamil?" wanita cantik itu meraba perut datarnya. Lulu menoleh kearah orang misterius, meminta penjelasan.

"Oh, nggak ada yang bilang, ya. Padahal kamu itu ibunya. Kasihan banget sih kamu." kekehnya.

Lulu menatap tajam orang yang dihadapannya. "Saya tidak percaya yang anda ucapkan. Saya minta anda keluar dari ruangan ini sekarang!" pekiknya.

Melainkan mendengar pinta Lulu, sosok orang misterius itu mengambil benda pipih disaku celananya, tanganya lihai memainkan benda pipih tersebut. Ia ingin memperlihatkan sesuatu pada wanita cantik dihadapannya.

Netra mata Lulu menangkap pada benda pipih yang disodorkan sosok orang misterius itu. Matanya menatap tak percaya apa yang ia lihat, didalam benda pipih itu terdapat foto Lulu tengah memegang perut besarnya. Lulu sama sekali tak bisa angkat bicara. Ternyata yang dikatakan orang ini adalah benar.

Old Money [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang