3. Fakta baru

596 50 0
                                    

Cahaya terang mengintip di sela-sela jendela kamar. Salah seorang saat ini masih tertidur dengan nyenyak dikasurnya. Tidurnya sama sekali tidak terganggu, malahan masih berbalut dengan selimut tebal nyamannya.

Sampai suatu ketika, pintu kamarnya di buka oleh seorang wanita cantik. Dia hanya menggeleng kepalanya sembari berkacak pinggang di depan pintu kamar pria berwajah tegas itu.

"Ya ampun, ni orang ternyata kebo ya. Udah jam berapa sekarang masih tidur." decaknya.

Wanita cantik itu menghampiri orang yang masih terlelap dari tidurnya.

"Kak, bangun. Udah jam berapa sekarang masih aja tidur."

...

"Kak, ih bangun ah. Kebo banget deh." kesalnya sembari membuka selimut.

Tidur sang pria tampan itu pun terganggu. Ia mengerjap matanya beberapa kali dan melihat sosok wanita berpenampilan memakai celana pendek ditambah baju kaos oversize nya. Rais terdiam sejenak dengan penampilan istrinya tersebut. Mulutnya sedikit terbuka dan dia lupa cara mengerjapkan mata.

Lulu yang melihatnya pun kebingungan. "Ini orang kenapa lagi." batinnya. "Apa dia masih sakit ya?" Tanpa pikir panjang dokter cantik itu segera mendekati suaminya dengan tangan kanannya ia letakkan di kening suaminya.

Rais pun tersadar dari lamunannya. "L-lo ngapain?" sosornya.

Setelah menyentuh kening suaminya Lulu langsung berdiri di ujung kasur. "Kirain masih sakit." ucapnya. "Buruan cuci muka, habis itu kita makan bareng. Aku udah buat sarapan." sambungnya sembari meninggalkan kamar pria berwajah tegas itu.

Deg...

Pria itu merasa dada kirinya sedikit merasa aneh. "Kok dada gue rasanya aneh, ya? Apa karena demam semalem, ya?" ia mengusap wajahnya kasar dan bergegas beranjak dari kasur ke kamar mandi untuk membasuh mukanya guna menyadarkannya dari perasaan aneh tersebut.

Tidak berselang lama, pria tinggi itu keluar dari kamarnya. Dia hanya berdiri di depan pintu kamar dan sepasang matanya menyusuri setiap sudut ruangan tengah tersebut. Dia mendapati wanita dengan rambut gaya ala messy bun berada di dapur wastafel sedang meletakkan peralatan kotor setelah aktivitas memasaknya barusan.

Lulu yang hendak duduk di meja makan, pandangannya teralih ketika mendapati seseorang yang hanya diam berdiri tanpa berbicara sepatah kata pun. "ASTAGHFIRULLAH!" kaget Lulu sembari mengelus dadanya. "Ngapain berdiri begitu sih, kak! Ngagetin aja. Mana kaosnya warna putih lagi."

Alis Rais terangkat sebelah menatap bingung wanita yang tak jauh darinya. "Lo ngira gue hantu?"

Wanita kurus itu tidak menggubris ucapan suaminya. "Sini duduk. Sarapan dulu." ajak Lulu.

"Nggak. Gue nggak terbiasa makan pagi." ketus Rais.

Lulu memutar matanya malas dan berdiri dari tempat duduk untuk berjala menghampirinya. "Maka dari itu di biasain. Nggak baik buat kesehatan kalo nggak makan pagi." terangnya sembari menarik tangan pria tinggi itu menuju meja makan. Dia menduduk paksa pria tampan itu dengan kedua tangannya berada di atas bahu pria tersebut.

Pandangan mata mereka bertemu. "Nggak usah lo sentuh gue." protes Rais.

Lulu menatap lekat dan menghela napasnya. Ia akhirnya melepaskan sentuhan tangannya pada bahu suaminya dan kembali ke tempat duduknya semula. Sedangkan Rais, hanya menatap Lulu tidak suka.

"Galak amat kak, natapnya gitu banget." cicit Lulu.

Rais hanya memutar matanya malas. Tidak merespon yang di ucapkan Lulu padanya.

Old Money [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang