8. Come play with me

795 58 2
                                    

Author's note
Dimohan bijak dalam membaca karena di chapter ini sedikit mengandung unsur 18+. Diingatkan kembali bahwasanya cerita ini bersifat fiksi. Jadilah pembaca yang lebih menikmati setiap alur cerita.

.
.
.

Malam ini adalah malam diadakannya acara pesta oleh keluarga Johan di Hotel nya. Acara ini selalu diadakan oleh keluarga Johan satu kali dalam setahun bertujuan untuk memperbanyak teman dari kalangan pebisnis yang lain dan juga tali silaturahmi dengan rekan-rekan kerja sama mereka. Terlihat jelas diluar Hotel tamu-tamu banyak berdatangan menggunakan mobil mewahnya, begitupun dengan pasangan suami istri yang baru saja menikah beberapa minggu yang lalu.

"Kita sudah sampai pak." ucap Ellan.

"Baik, Ellan. Nanti saya bakal hubungi kamu." tutur Rais.

"Siap, pak."

Lulu yang hendak membuka pintu mobil tersebut dihentikan pergerakannya oleh Rais. "Tunggu." Wanita cantik itu menoleh kearah suaminya yang sudah keluar dari mobil sembari menaikkan kedua alisnya bingung.

Rais berjalan menuju sisi pintu mobil sebelah dan membukakan pintu mobil tersebut. Tangan kirinya terulur untuk menyambut tangan lembut wanita cantik itu. Lulu melihat wajah suaminya bingung. "Ayo." tawar Rais. Lulu pun mengulur jemari kanannya untuk ia daratkan dijemari tangan kiri Rais yang terulur untuk menyambutnya.

Mereka berjalan menuju acara yang diadakan di dalam Ballroom Hotel dengan tangan Lulu menggandeng tangan Rais. Wanita cantik itu memakai dress berwana moka terlihat sangat serasi dengan pakaian Rais yang berwarna coklat. Lulu mencoba menutup dress nya yang terbelah dari paha hingga pada ujung kakinya. "Aduh, kak. Ini dress nya kenapa begini ya? Panjang tapi kebuka." Lulu merasa sedikit tidak nyaman dengan pakaian yang ia pakai.

"Padahal lo dirumah pakaiannya lebih pendek dari ini." sindir Rais.

"Iya 'kan itu dirumah. Ini di luar beda lah, malu diliatin banyak orang."

"Mau gimana lagi, itu dress Mama yang pilih."

Wanita cantik itu melihat sekitarnya kikuk. Sungguh ia merasa kurang nyaman saat ini.

"Nggak usah merasa nggak nyaman lo. Pede aja, cantik kok." puji Rais.

Lulu tersenyum manis sembari menoleh kearah Rais. "Aku cantik ya, kak?"

Rais melihat wajah orang yang lebih pendek darinya. Pria tinggi itu mendapati Lulu yang sedang tersenyum manis kearahnya.

Deg deg

Rais merasakan gugup pada dirinya, ia mengalihkan pandangannya pada wanita cantik itu. "M-maksud gue dress nya cantik." sosor Rais sembari mengulum bibirnya.

"Oh dress nya, kalo aku?" kekeh Lulu.

"Nggak." singkat Rais.

Lulu berusaha menahan tawanya karena saat ini terlihat jelas bahwa suaminya sedang salah tingkah.

Mereka pun memasuki Ballroom Hotel keluarga Johan. Disana terdapat berbagai macam cake dan beranekaragam minuman. Dan juga pesta itu diiringi oleh musik klasik. Didalam terdengar bising gelak tawa para tamu yang hadir.

Pasangan suami istri itu menghampiri wanita paruh baya yang tak asing lagi bagi mereka. Mereka saling menyapa dan peluk-memeluk. "Akhirnya kalian dateng juga." ucap wanita paruh baya tersebut.

"Mama gimana kabarnya sehat?" ujar Lulu.

"Mama baik kok. Maaf ya, Mama nggak bisa mampir kerumah kalian, lagi sibuk banget sekarang. Nanti kapan-kapan Mama mampir deh." Mama Sekar tersenyum kearah Lulu.

Old Money [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang