13. Gadis remaja

526 64 2
                                    

Hening, itulah keadaan di dalam salah satu ruangan di rumah sakit saat ini. Dua orang itu sama sekali tak bergeming. Wanita cantik itu masih saja menatap serius pria disebelahnya. "Saya bertanya lho. Mas, jangan diam aja. Apa perlu saya mengulangi pertanyaannya?" ujar wanita tersebut.

Rais sungguh merasa heran dengan perilaku aneh istrinya. Ia masih saja menganggap Lulu masih ingin bermain-main dengannya. "Apaan sih, Lulu. Gak seru banget deh becandaannya." cicit Rais.

Wanita cantik itu pun bangun dari posisi tidurnya kemudian duduk. Lulu menghela napasnya sembari memutar matanya malas. "Saya heran sama anda, deh. Saya sedang berbicara serius tapi anda menganggap saya bercanda."

Sontak ekpresi Rais menjadi lebih serius dari sebelumnya. Di saat Rais ingin membuka suaranya, salah seorang wanita paruh baya masuk kedalam ruangan dua orang tersebut. "Alhamdulillah. Kamu udah sadar, nak."

Wanita paruh baya langsung menghampiri Lulu dan memeluk hangat tubuh anaknya. "Ibu seneng banget kamu udah sadar." lirih Ibu Lulu sembari menangkup wajah Lulu haru.

"Sadar? Emangnya aku kenapa, bu?" tanya Lulu penasaran.

"Lho? 'Kan kamu habis kecelakaan minggu lalu." sahut Ibu.

Sejenak, Lulu kembali mengingat hal yang telah menimpanya. Oh, dia akhirnya mengetahui apa yang telah menimpanya, lalu tiba-tiba Lulu tertawa tanpa sebab. Rais dan Ibu Lulu saling melempar pandang, apa yang membuat Lulu tertawa?

"Oh, aku inget bu. Kemarin itu aku kecelakaan karena nabrak pohon gede 'kan?" tawa Lulu pecah mengingat kecelakaan konyolnya. "Terus gimana motor aku, bu? Pasti rusak, ya 'kan?"

Rais dan ibu Lulu menatap aneh wanita cantik yang duduk dikasur pasien.

"Oh iya, bu. Dia ini siapa, bu? Aku nggak kenal dia tapi aku dibilang istrinya. Padahal Lulu aja masih SMA." kekeh Lulu.

Ibu Lulu melempar pandangan pada Rais bingung. "Rais? Kok?" Rais hanya menggeleng kepalanya tak tahu. Ibu kembali menatap Lulu serius. "Nak, kamu udah lulus sekolah 8 tahun yang lalu." jelas ibu.

Sontak Lulu menghentikan kegiatan tertawanya kikuk. "Ei... Ayo lah, bu. Masa ibu juga mau bercanda sama kek dia." tunjuk Lulu pada Rais.

"Beneran, nak. Kamu sekarang udah mencapai cita-cita kamu sebagai Dokter, nak. Dan dia Rais, ini suami kamu." jelas Ibu.

Lulu terdiam sejenak, ia sama sekali tak bergeming. Wanita cantik itu menatap tak percaya dengan omongan dari ibunya sendiri. "Apan sih, ibu. Kalo mau bercanda jangan gitu. Lulu ngga suka, bu." Lulu menatap sinis pada Rais.

"Ibu ngomong yang sebenarnya lho, Lulu."

Lulu hanya mematung sama sekali tak bergerak dari posisinya. Wanita cantik itu tiba-tiba merasa kepalanya mengernyit sakit sekali. Sontak Rais dan ibu melihat perilaku aneh Lulu pun panik. "Bentar bu, Rais mau penggil dokter dulu." Rais bergegas keluar dari ruangan tersebut untuk memanggilkan dokter.

"Kepala Lulu sakit banget, bu." lirih Lulu sembari memegang kuat kepalanya.

* * *

Setelah dokter memeriksa keadaan Lulu, dokter memanggilkan Rais dan ibu Lulu ke ruangannya. Dokter menjelaskan bahwa Lulu bersikap seperti itu karena mengalami Amnesia, cedera kepala yang menyebabkan gegar otak. Dokter juga menjelaskan, ingatan Lulu terhenti disaat ia masih baru menginjak umur 17 tahun. Tidak salah Lulu mengatakan bahwa akibat kecelakaannya itu dikarenakan ia menabrak pohon besar dengan membawa kendaraan motor barunya.

Mereka pun berjalan menuju keruangan Lulu dalam keadaan lesu setelah mendengar penjelasan dari sang dokter. Terlebih lagi Rais, ia merasa dirinya tidak bertenaga saat ini. Bagaimana tidak? Orang yang sangat ia cintainya sama sekali tak mengingatnya dan juga tidak mengingat kenangan indah yang mereka ukir selama 1 tahun pernikahan.

Old Money [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang