prolog

1.1K 21 3
                                    

Seorang lelaki bertubuh tegap itu mulai mendribble bola basketnya dan dengan mudah memasukannya kedalam ring, ia terus melakukannya dengan berulang, karena memang ia tengah berlatih sendirian di lapangan basket yang tak jauh dari rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki bertubuh tegap itu mulai mendribble bola basketnya dan dengan mudah memasukannya kedalam ring, ia terus melakukannya dengan berulang, karena memang ia tengah berlatih sendirian di lapangan basket yang tak jauh dari rumahnya.

brukkk

Mendengar suara seseorang terjatuh, lelaki itu langsung menoleh kebelakang, ia melihat seorang gadis berkulit putih memakai dress berwarna merah muda.

Gadis itu berjalan kearahnya membuat sang lelaki panik, ia pikir sedang melihat hantu, apalagi di jam 20.00 malam yang sunyi. Terkejut tentunya! sang gadis tiba-tiba memeluknya membuat lelaki itu mencerna apa yang terjadi hingga ia melepaskan pelukannya.

"Tolong aku, aku mohon tolong aku, bawa aku pergi dari sini, kemana pun kamu mau, tolong bawa aku pergi." pintanya, gadis itu memohon dengan mata yang sudah berair.

"Gue harus tolong apa?"

"Aku diculik, tolong bawa aku bersamamu please..."

Lelaki itu terdiam menatap wajah cantik gadis dihadapannya, dan baru pertama kali ia menjumpai gadis bak bidadari surga ini.

"Hei tuan!"

Mendengar suara itu, gadis dihadapannya langsung memeluk sang lelaki dari belakang.

"Dia penculik, tolong aku..." ucapnya terdengar lirih.

Perlahan tangan lelaki itu melepas pelukan sang gadis, tanpa aba-aba lelaki itu langsung meninju pria berjas hitam dihadapannya, sehingga pertarungan terjadi. ia harus melawan keempat pria berbadan besar ini.

Gadis itu menutup mulutnya saat keempat pria berjas hitam sudah terjatuh lemas.

"Jangan sembunyikan dia, dia kabur dari rumah, orang tuanya pasti khawatir, lebih baik kamu pergi." ucap salah satu diantara pria berjas hitam itu yang ada empat orang.

"Ini tempat gue, lo yang tiba-tiba dateng." ucap lelaki itu santai.

"Baiklah, kami mohon maaf, kami hanya ingin menjemput dia."

Kedua pria berjas hitam itu berjalan mendekat dan dengan mudah menarik tangan sang gadis, tak ada tindakan apapun yang dilakukan lelaki itu.

"Gak! lepasin aku! aku gak mau ikut kalian!"

Lelaki itu menepis tangan kasar dari gadis yang akan dibawa pergi. "Jangan kasar! gue juga bisa kasar sama lo semua!" sarkasnya.

"Baik, kami permisi."

Gadis itu menoleh kebelakang, air matanya sudah mengalir membuat lelaki itu terus menatapnya karena memang kini matanya saling bertemu, pandangannya teralihkan saat melihat luka yang ada di betis sang gadis, darahnya mengalir.

Lelaki itu hendak melangkah namun ia juga bingung untuk apa harus mencampuri urusan mereka.

"Antingnya." ucap lelaki itu saat anting berlian kecil berbentuk huruf A itu terjatuh, dengan segera ia mengambilnya.

--------

ini baru prolog dengan segala typonya hihi

lanjut baca yaaaaa!!!

jangan lupa vote untuk part ini.

follow juga dong manieezzz

💗💗💗💗💗

Shalandia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang