16|Cinderella & Sahabatnya

214 7 1
                                    

Shaland dan Aladia sudah berada di dalam rumah, ada Marselino juga Eva disini, Marselino menyuruh Shaland untuk sekedar minum terlebih dahulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shaland dan Aladia sudah berada di dalam rumah, ada Marselino juga Eva disini, Marselino menyuruh Shaland untuk sekedar minum terlebih dahulu.

"Shaland, terimakasih ya sudah menjaga Aladia." ucap Marselino.

"Iya om, sama-sama." ucap Shaland seraya menyimpan cangkirnya di atas meja.

Tak lama Ravilla masuk ke dalam rumah, gadis itu baru saja pulang berkuliah, Ravilla memperhatikan orang-orang yang sedang berkumpul di ruang tamu.

"Sudah pulang nak?" tanya Marselino.

"Villa sini duduk." ucap Eva.

Ravilla menggeleng. "Cape mah, mau ke kamar dulu." ucapnya.

Sebelum gadis itu benar-benar pergi, Shaland terus memperhatikannya.

"Oh ya om, kaki Aladia lagi sakit, jadi tolong rawat Aladia ya om."

Mendengar itu Ravilla berhenti melangkah.

"Loh sakit kenapa?" tanya Marselino.

"Coba tanya Ravilla, dia yang tau." ucap Shaland membuat Ravilla menoleh.

"Engga kok ayah, udah gak sakit, aku sedikit keseleo aja." ucap Aladia seraya menatap Shaland.

"Iya yah, untung ada aku yang tolong." ucap Ravilla. "Aku ke kamar dulu ayah." lanjutnya dan berjalan menaiki anak tangga.

"Kamu hati-hati dong Ala, jangan ceroboh, harus bisa jaga diri." ucap Eva.

Shaland bangkit dari duduknya, ia menjadi kesal sendiri melihat drama keluarga ini. "Saya pulang dulu om, tante." ucap Shaland membuat Marselino dan Eva pun berdiri.

Shaland menyalami keduanya. "Oh ya om, Shaland mau kasih tau, kadang hidup Aladia mirip cinderella." ucap Shaland.

"Cinderella? maksud kamu mirip di film gitu?" tanya Marselino membuat Shaland tersenyum.

"Aladia itu baik kaya cinderella om, tapi keluarganya menindas anak baik yang gak berdosa, tapi bedanya ayahnya masih hidup." ucap Shaland. "Permisi om."

Marselino terdiam seraya menatap Shaland yang berjalan keluar rumahnya.

Eva tertawa kecil. "Memang benar yah, Aladia itu anak yang baik, mama juga mengakui itu, cuma kasian kan dia, orang tuanya jahat sudah meninggalkan anaknya sendiri ke panti asuhan." ucap Eva.

Marselino mengelus pucuk kepala Aladia. "Ayah dan mama akan selalu sayangi kamu Aladia, kamu anak ayah." ucap Marselino, ia tertunduk sebentar dan kembali menatap Aladia. "Rumah ini rumah kamu juga." ucap Marselino membuat Aladia tersenyum.

"Kamu juga harus berterima kasih sama Ravilla, dia rela kasih Shaland loh buat kamu, karena kan Shaland itu di jodohkan untuk Ravilla." ucap Eva.

"Ma-maaf ma."

Shalandia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang